PBNU
Jumat, 28 November 2025 15:28 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah

JAKARTA — Dipecat dari perusahaan tempat bekerja tentu menjadi hal yang membuat campur aduk perasaan, mulai dari sedih karena kehilangan pekerjaan, marah, hingga malu. Dipecat bisa terjadi karena beberapa hal, seperti perusahaan mulai melakukan efisiensi, atau karyawan tersebut melakukan beberapa kesalahan yang dinilai merugikan perusahaan.
Namun ternyata, ada beberapa alasan yang aneh mengapa orang bisa dipecat, seperti yang telah dilansir dari laman Entrepreneur pada Jumat, 28 November 2025 ini.
Dilansir dari laman NJ yang dipublikasikan pada April 2018 lalu seorang karyawan di pabrik perakitan di New Jersey menjelaskan bahwa ia merasa sesak napas karena asmanya kambuh. Kemudian, ia meminta izin ke supervisornya untuk pulang mengambil inhaler, karena rumahnya hanya sekitar 5 km dari pabrik.
Namun, bukannya mengizinkan karyawan tersebut pulang, atasannya justru menuduh ia bekerja secara lambat dan menyuruh pulang untuk selamanya. Akhirnya, karyawan yang dipecat tersebut menggugat perusahaan tempatnya bekerja dan memenangkan uang senilai US$ 45.0000.
Seperti yang dilaporkan AJC Politics, seorang karyawan bernama James Stephens dari Atlanta tidak sengaja menelepon bos lamanya, saat ia sedang mengeluhkan bosnya ke istrinya. Akan tetapi, bukannya menutup telepon, si bos justru mendengarkan curhatan James ini selama lebih dari 12 menit, lalu memberikan Stephens pilihan untuk mengundurkan diri atau dipecat.
Akan tetapi, James justru menggugat atasannya tersebut dengan alasan pelanggaran privasi.
Dilansir dari ABC News, sebuah firma hukum di Florida terdapat 14 karyawan yang dipecat hanya karena memakai kaus warna oranye. Padahal, sudah menjadi kebiasaan mereka memakai warna tersebut setiap hari Jumat sebagai simbol ‘happy hour’.
Namun, manajemen mereka yang baru, justru mengira bahwa aksi mereka sebagai bentuk protes. Akhirnya, delapan dari karyawan yang dipecat itu mengajukan pengaduan federal.
Dikutip dari NZ Herald, terdapat karyawan dari Selandia Baru bernama Vicki Walker yang dipecat usai mengirim email dengan banyak huruf kapital, tulisan yang di-bold atau dibuat tebal, dan berwarna merah. Vicki melakukan hal itu karena ia hanya ingin memperjelas instruksi.
Akhirnya, pengadilan memutuskan bahwa pemecatan itu tidak adil dan Vicki Walker justru memperoleh ganti rugi sebesar US$17.000 atau sekitar Rp283 juta.
Tomas Lopez, yang saat kejadian menjadi seorang penjaga pantai berusia 21 tahun meninggalkan area tugasnya untuk menyelamatkan seorang pria yang tengah tenggelam. Seperti yang dilaporkan CBS News, ia berhasil menyelamatkan pria itu, tapi kemudian justru dipecat.
Setelah itu, perusahaannya menawarinya pekerjaan kembali tapi ia menolak. Ia kemudian diberi penghargaan oleh pemerintah daerah setempat.
Pramugari Delta, bernama Ellen Simonetti dipecat setelah memposting foto dirinya memakai seragam Delta dalam pose yang dianggap ‘provokatif’. Blognya yang semula berjudul ‘Diary of a Flight Attendant’ berubah menjadi ‘Diary of a Fired Flight Attendant’.
Ia membela diri bahwa foto yang ia posting tidak separah yang dituduhkan.
Menurut laporan BBC News yang dipublikasikan pada 26 Januari 2010 lalu, terdapat seorang pegawai di McDonald’s Belanda yang menambahkan selembar keju ke burger temannya tanpa menagih biaya cheeseburger. Ia kemudian dipecat, tapi pengadilan malah menganggap hukuman itu terlalu berat.
Akhirnya, McDonald’s justru harus membayar ganti rugi lebih dari 4.000 Euro atau sekitar Rp77,3 juta.
Itu tadi beberapa alasan aneh pemecatan karyawan dari perusahaan tempatnya bekerja.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 28 Nov 2025
Bagikan