Indonesia
Selasa, 20 Agustus 2024 14:00 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA – Gaya hidup frugal living secara sederhana sering diartikan sebagai gaya hidup yang hemat atau irit terhadap pengeluaran untuk dapat menabung lebih banyak, yang terkadang dianggap pelit oleh sebagian orang.
Frugal living juga kerap didefinisikan sebagai suatu pendekatan yang dilakukan oleh seseorang secara sadar mengalokasikan dana yang dimiliki, dengan pertimbangan dan analisis yang matang, serta menerapkan strategi yang jelas untuk mencapai tujuan keuangan di masa depan.
Jepang dikenal di sebagai negara dengan biaya hidup yang tinggi. Meskipun demikian, mereka terbiasa menjalani gaya hidup sederhana dan minimalis. Selain mengurus keluarga dan rumah, wanita Jepang juga perlu mahir dalam menghitung biaya hidup mereka untuk memastikan bahwa mereka dapat menghemat lebih banyak uang.
Ibu rumah tangga di Jepang biasanya sangat berhati-hati dalam mengelola keuangan keluarga untuk menghindari masalah keuangan di tengah biaya hidup yang tinggi. Untuk Anda yang ingin meniru gaya hidup hemat ala emak-emak Jepang, yuk simak artikel berikut!
Berikut beberapa tips hemat ala ibu rumah tangga Jepang yang bisa Anda tiru:
Salah satu kebiasaan para dari ibu rumah tangga di Jepang yang dapat ditiru adalah membuat anggaran bulanan secara rutin, yang dikenal dengan istilah kakeibo. Para ibu di Jepang memulai dengan mencatat pengeluaran rutin seperti biaya sewa atau cicilan rumah, serta mengalokasikan dana untuk tabungan dari awal.
Selisih antara pendapatan total dengan pengeluaran tetap dan tabungan akan digunakan untuk pengeluaran kategori. Pengeluaran kategori ini meliputi kebutuhan primer (seperti makanan, minuman, transportasi, dan obat-obatan), kebutuhan sekunder (seperti belanja), kebutuhan tersier (misalnya menonton bioskop), dan biaya tak terduga (seperti perbaikan rumah).
Uang untuk setiap kategori pengeluaran dimasukkan ke dalam amplop yang berbeda, sehingga mereka tidak akan mengambil uang dari amplop yang bukan peruntukannya. Jika uang dalam salah satu amplop hampir habis, mereka akan mencari cara untuk menghemat pengeluaran. Sisa uang di akhir bulan akan dialokasikan untuk tabungan tambahan.
Selain rutin menyusun anggaran bulanan, para ibu rumah tangga di Jepang juga sering membuat daftar belanja sebelum pergi ke toko. Dengan cara ini, saat tiba di toko mereka tidak perlu memikirkan apa yang harus dibeli.
Mereka langsung mengambil troli belanja dan menuju ke rak barang sesuai dengan daftar yang telah dibuat. Setelah semua barang terkumpul, mereka segera membayar di kasir.
Metode ini membantu mereka menghindari godaan untuk membeli barang di luar rencana, meskipun ada diskon atau promo menarik.
Beberapa ibu rumah tangga cenderung memilih furniture murah dengan anggapan bahwa harga rendah dapat mengurangi pengeluaran. Namun, ibu rumah tangga di Jepang umumnya memilih membeli peralatan yang berkualitas dan tahan lama.
Dengan cara ini, mereka dapat mengurangi biaya perbaikan dan menghindari pengeluaran untuk membeli peralatan baru. Ini adalah contoh yang bisa Anda tiru untuk mengurangi biaya pengeluaran dalam pembelian berbagai peralatan.
Para ibu rumah tangga di Jepang dikenal sangat teliti dalam membandingkan harga. Jika mereka menemukan nilai yang setara atau lebih baik, mereka tidak ragu untuk beralih ke merek lain dengan harga lebih rendah.
Salah satu fokus utama mereka adalah pengeluaran untuk makanan, karena makanan merupakan salah satu pos pengeluaran terbesar. Oleh karena itu, mereka cermat dalam memeriksa harga bahan makanan yang tercantum dalam daftar belanja mereka.
Mereka biasanya mengelompokkan bahan makanan berdasarkan jenis nutrisinya, seperti karbohidrat, daging dan ikan, telur dan susu, sayuran, serta buah. Setelah itu, mereka akan memilih produk berkualitas dengan harga terendah untuk setiap kelompok makanan tersebut.
Para ibu di Jepang umumnya memilih untuk memasak sendiri. Mereka sering menyiapkan bekal makanan berupa nasi dan lauk-pauk yang bisa dibawa kemana saja, yang dikenal dengan istilah bento. Bento buatan ibu sangat populer di Jepang dan merupakan kebanggaan tersendiri bagi mereka jika dapat menyiapkan bento untuk suami yang bekerja dan anak-anak yang sekolah.
Selain itu, ibu-ibu Jepang lebih memilih membawakan air minum dalam botol isi ulang untuk anggota keluarga mereka daripada mengeluarkan uang untuk membeli minuman di luar. Daripada membeli minuman dari minimarket atau vending machine (mesin penjual otomatis), mereka akan menyiapkan botol-botol bergambar karakter animasi yang lucu untuk anak-anak mereka.
Para ibu di Jepang sangat menghargai setiap uang kembalian dari belanja. Mereka tidak sembarangan meletakkan uang kembalian sehingga bisa tercecer atau tidak sengaja terpakai.
Sebaliknya, mereka terbiasa menyimpan uang koin sisa belanja dalam celengan atau wadah khusus untuk recehan. Meskipun jumlahnya mungkin kecil dalam beberapa hari, jika terus dikumpulkan selama bertahun-tahun hasilnya sangat lumayan.
Anggota keluarga di Jepang, terutama anak-anak yang masih berusia sekolah menengah atas atau kuliah, sering bekerja paruh waktu untuk membantu meringankan beban biaya hidup. Anda juga bisa menerapkan hal serupa untuk anggota keluarga Anda.
Selain itu, Anda bisa mempertimbangkan untuk melakukan pekerjaan sampingan sendiri, seperti menjadi freelancer, untuk menambah penghasilan bulanan.
Itu dia beberapa tips hemat ala ibu rumah tangga Jepang yang bisa Anda tiru. Selamat mencoba!
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 18 Aug 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 20 Agt 2024
Bagikan
asuransi
9 hari yang lalu