asuransi
Jumat, 08 Desember 2023 05:07 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Mengasuh anak yang sedang tumbuh dewasa seringkali menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Hal ini karena pada fase tersebut, anak sudah mengalami berbabagi perubahan fisik, emosional, dan sosial sehingga orang tua pun perlu beradaptasi dengan perkembangan sang anak.
Jika orang tua terlalu menekan anak untuk segera sukses dan memiliki kehidupan yang mapan, alih-alih berdampak positif justru bisa merusak hubungan keduanya.
Seorang psikolog dan penulis buku, Jeffrey Bernstein Ph.D mengatakan kepada Psychology Today konsekuensi negatif yang mungkin muncul ketika orang tua terlalu menekan anak.
Tekanan dari orang tua dapat meningkatkan stres dan kecemasan pada anak dewasa yang sedang berjuang.
Tekanan untuk memenuhi ekspektasi tertentu atau mencapai kinerja pada level tertentu bisa terasa sangat berat, sehingga menyulitkan mereka untuk mengatasi tantangan yang sudah mereka hadapi.
Dalam bukunya yang berjudul 10 Days to a Less Defiant Child, Jeffrey Bernstein Ph.D menyebutkan bahwa seringnya tekanan dari orang tua dapat membebani hubungan orang tua - anak yang telah terjalin.
Hal ini menyebabkan anak-anak dewasa merasa disalahpahami atau tidak diterima, sehingga menimbulkan kebencian dan jarak dalam hubungan.
Tekanan yang terus-menerus untuk sukses dapat berkontribusi terhadap dampak negatif terhadap kesehatan mental, seperti depresi atau rendahnya harga diri.
Pikirkan bagaimana perasaan Anda ketika seseorang dengan tegas memberi tahu Anda apa yang harus dilakukan. Berkaca pada apa yang sebenarnya Anda rasakan saat disuruh melakukan apa, sadarilah bahwa tekanan berlebihan dari orang tua dapat menyebabkan anak dewasa mengalami penurunan motivasi dan kinerja.
Ketakutan akan kegagalan atau mengecewakan orang lain dapat menciptakan hambatan mental, menghalangi kemampuan anak dewasa untuk fokus dan menindaklanjuti usahanya.
Tekanan berlebihan dari orang tua dapat berdampak negatif pada anak dewasa dalam pengambilan keputusan.
Ketika anak-anak dewasa merasa tertekan, mereka mungkin membuat pilihan berdasarkan harapan eksternal daripada nilai-nilai dan kepentingan mereka, sehingga berpotensi menimbulkan ketidakpuasan dan perasaan terputus dari diri mereka yang sebenarnya.
Tekanan yang sering diberikan oleh orang tua dapat mengikis harga diri, menyebabkan anak dewasa yang kesulitan tersebut meragukan kemampuan dan harga dirinya.
Hal ini dapat berdampak jangka panjang pada kepercayaan diri dan citra diri mereka.
Merasa tertekan dapat menimbulkan perasaan dendam, dan dalam beberapa kasus, pemberontakan. Banyak anak-anak dewasa menolak tekanan ini dengan melakukan perilaku sabotase diri.
Hal ini seperti rutin tidur larut malam, penggunaan zat-zat terlarang, dan mengembangkan gaya hidup berbohong dan penyangkalan yang kontraproduktif atau bahkan berbahaya.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 06 Dec 2023
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 08 Des 2023
Bagikan
asuransi
9 hari yang lalu
hidup
sebulan yang lalu