Investasi
Selasa, 05 Agustus 2025 11:01 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Bagi banyak pekerja muda di kota-kota besar Indonesia dengan penghasilan setara UMR, istilah “generasi sandwich” bukan sekadar istilah populer. Mereka harus mencukupi kebutuhan pribadi sekaligus menanggung beban finansial keluarga, dari orang tua hingga adik-adik, sambil tetap berusaha menabung untuk masa depan.
Di tengah lonjakan biaya hidup, seperti sewa tempat tinggal, harga makanan, dan kebutuhan digital, gaji yang terbatas sering kali tak cukup untuk menutupi semua tanggungan. Karena itu, sebagian dari mereka mulai mencari alternatif, salah satunya dengan terjun ke dunia trading saham dan aset kripto.
Aliyah Natasya, seorang perencana keuangan bersertifikat (Certified Financial Planner), mengatakan bahwa memang sangat sulit bagi pekerja dengan gaji UMR ketika mereka harus memenuhi kebutuhan dan perancangan finansial di masa depan, tapi sekaligus juga harus menjadi tulang punggung bagi orang tua dan bahkan mungkin adik-adiknya.
Aliyah sendiri dulu mengalami itu saat pertama kali meniti karier, dan ia mengatakan bahwa trading saham adalah salah satu cara yang ia lakukan untuk menambah pemasukan.
“Untuk para generasi sandwich yang gajinya UMR, coba deh untuk trading kecil-kecilan. Tentunya harus dengan riset terlebih dahulu,” kata Aliyah kepada TrenAsia beberapa waktu lalu di acara peluncuran produk Asuransi Allianz Critical Plus di Jakarta.
Benarkan trading ini solusi jitu? Apakah mungkin trading jadi jalan keluar finansial bagi generasi sandwich?
Trading saham berarti memperjualbelikan bagian kepemilikan dalam perusahaan publik. Nilainya bisa naik-turun tergantung kinerja perusahaan, sentimen pasar, hingga kondisi makroekonomi. Di Indonesia, kegiatan ini diawasi OJK dan BEI.
Sementara kripto seperti Bitcoin, Ethereum, atau Solana, adalah aset digital berbasis teknologi blockchain. Berbeda dari saham, nilai kripto sangat fluktuatif dan tidak diatur oleh satu otoritas sentral.
Catatan: Di Indonesia, perdagangan kripto diawasi oleh Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi).
Meskipun berisiko, trading menawarkan potensi profit yang lebih tinggi dibanding tabungan atau deposito. Misalnya, menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks IHSG naik sekitar 16% pada 2023. Di sisi lain, kripto seperti Bitcoin bahkan sempat melesat lebih dari 150% dalam setahun.
Banyak platform trading kini menyediakan layanan mulai dari Rp10.000 saja. Ini menjadikannya aksesibel bagi pekerja dengan gaji terbatas, asal dikelola dengan bijak.
YouTube, TikTok, podcast, dan kelas daring membuat edukasi trading semakin mudah dijangkau. Generasi Z dan Milenial kini bisa belajar cara membaca grafik, manajemen risiko, hingga strategi scalping hanya dari HP.
Tips: Jangan pernah menggunakan dana kebutuhan pokok untuk trading. Gunakan uang dingin, yaitu dana sisa setelah semua kewajiban terpenuhi.
Baca Juga: Lupakan Haka-Haki: Panduan Lengkap Trading Saham COIN dalam Sistem FCA
Untuk saham, kamu bisa mulai dari aplikasi seperti Ajaib, Bibit Sekuritas, atau Stockbit. Untuk kripto, gunakan platform teregulasi Bappebti seperti Tokocrypto, Pintu, atau Rekeningku.
Apakah untuk dana darurat, modal usaha, atau persiapan pensiun? Tujuan akan menentukan gaya trading: scalping (cepat), swing (mingguan), atau investing (jangka panjang).
Gunakan akun simulasi sebelum mulai dengan uang asli. Banyak aplikasi menyediakan fitur ini agar pemula bisa latihan tanpa risiko.
Jangan pernah menaruh seluruh dana di satu aset. Gunakan teknik diversifikasi dan stop loss untuk membatasi kerugian.
Bagi generasi sandwich, trading bisa jadi salah satu cara untuk memperbaiki kondisi finansial, asalkan dilakukan dengan penuh kesadaran dan edukasi.
Ini bukan solusi instan—melainkan alternatif jangka panjang yang harus dibarengi dengan kedisiplinan, literasi, dan kemampuan mengelola risiko. Jangan mudah tergiur janji profit besar tanpa belajar dulu.
Kalau kamu sedang berada di posisi serba tanggung antara memenuhi kebutuhan keluarga dan membangun masa depan, mungkin ini saatnya untuk mulai investasi kecil dan belajar perlahan-lahan. Siapa tahu ini bisa jadi titik balik keuanganmu.
Trading saham dan kripto memang penuh tantangan, tapi bukan berarti mustahil untuk pekerja bergaji UMR. Dengan pendekatan yang realistis, edukasi yang tepat, dan disiplin keuangan yang kuat, generasi sandwich bisa punya peluang untuk lepas dari tekanan ekonomi.
Jangan buru-buru. Mulailah dari kecil, belajarlah dari kesalahan, dan manfaatkan kemudahan teknologi di genggamanmu.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Idham Nur Indrajaya pada 05 Aug 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 05 Agt 2025
Bagikan
Inspirasi
3 hari yang lalu