Bisnis Food and Beverage di Masa Pandemi, Haloka Bandung Tetap Jaga Eksistensi

Senin, 06 September 2021 08:27 WIB

Penulis:Admins

Editor:Admins

20210904_103256.jpg
Suasana ruang tengah kafe Haloka yang berlokasi di Jalan Veteran, Kota Bandung

jabarjuara.co, Bandung - “Halo, Kak!”, begitulah penggalan sapaan yang sering didengar manakala pengunjung datang ke kafe atau coffeeshop. Baik dine-in ataupun takeaway, pembelian dalam situasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dinilai berdampak besar bagi para pebisnis food and beverage. Paling tidak, itulah yang dirasakan salah satu kafe di Kota Bandung.

Kafe Haloka yang berlokasi di Jalan Veteran, Kota Bandung juga menjadi salah satu dari sekian banyak kafe yang masih bertahan dengan segala bentuk kreatifitas dan pelayanannya. Menurut Franky Ginsu, Head of Barista Haloka, menu yang unik menjadi andalan Haloka dalam memberikan yang terbaik untuk konsumen. “Signature coffee kita di sini menggunakan campuran yang berbasis nabati (non-hewani), seperti coconut milk, soy milk, dan almond milk”, jelas Franky. Dia menambahkan, es kopi susu almond kini menjadi produk yang paling diminati, “Dengan komposisi seperti ini (almond milk), menu kopi bisa dinikmati oleh mereka yang vegan, atau yang ingin menikmati es kopi susu tapi dengan campuran yang lebih sehat”. Apalagi, dengan kisaran harga kopi di antara Rp 23 ribu hingga 35 ribu, tentunya konsumen tidak perlu merogoh dompet terlalu dalam untuk kopi enak dan sehat.

Suasana konsep ruang tamu ala Haloka.

Selain minuman kopi, Haloka juga menyediakan minuman non-coffee seperti matcha, coklat, teh, sampai signature mocktail yang unik berbahan dasar peuyeum, kecombrang, dll. Makanannya pun beragam, seperti nasi goreng, cumi goreng, roti bakar, dll. Semuanya disajikan dengan sajian yang unik dan menggugah selera.

Area bar yang terbuka membuat Haloka seolah tidak ada batasan antara barista dan konsumen.

Kafe yang berkapasitas maksimum 35 orang ini juga memiliki pelayanan yang sangat ramah. Menurut Franky, mengajak ngobrol pembeli adalah kunci agar mereka senang datang ke Haloka. “Kalau cuma datang dan pergi tanpa ngobrol atau berkenalan, rasanya kafe nggak akan meninggalkan kesan apa-apa. Apalagi konsep Haloka itu supaya pengunjung punya kesan feels like home, seperti di rumah”. Haloka sendiri memang didesain seperti berada di rumah, dengan konsep ruang tamu, ruang tengah, dapur, dan halaman belakang. Semua didesain terbuka agar tidak ada batasan antara konsumen dan barista.

Halaman belakang Haloka Bandung cocok untuk bersantai.

Namun demikian, Haloka yang launching sejak Januari 2020 ini tetap mementingkan protokol kesehatan. Selain menyediakan tempat cuci tangan, mereka juga mengikuti aturan yang berlaku seperti pembatasan 50% dari kapasitas maksimum untuk dine-in, hingga aturan jam operasional di mana Haloka tutup pukul 9 malam sesuai anjuran Pemerintah setempat.