Erick Thohir Optimistis Indonesia Tidak Akan Terkena Resesi, Kenapa?

Rabu, 12 Oktober 2022 13:11 WIB

Penulis:Admins

Editor:Admins

FaK0Id_agAA9IOA.jpg
Erick Thohir (https://pbs.twimg.com/media/FaK0Id_agAA9IOA?format=jpg&name=900x900)

jabarjuara.co, JakartaOptimisme disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir terkait ekonomi Indonesia. Erick menyampaikan bahwa Indonesia tidak akan terkena resesi. Pada acara Investor Summit: Optimism in Uncertainty di Jakarta, Erick yakin Indonesia tidak akan terkena resesi setelah melihat paparan dari Chatib Basri.

"Jadi kalau ada bapak ibu yang hadir hari ini lesu berarti salah ambil posisi, karena Indonesia tidak akan resesi," ungkap Erick pada Selasa, 11 Oktober 2022.

Dilansir TrenAsia, Erick mengemukakan secara seksama dengan data yang ia miliki ekonomi Indonesia akan tumbuh sampai tahun 2045.

Lebih lanjut, ia mengklaim bahwa sampai dengan tahun 2045, ekonomi di Tanah Air akan naik 5% setiap tahunnya dan akan membuat Indonesia jadi salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

"Kalau tidak ranking 5 harusnya ranking 4," tuturnya.

Kemudian, ia juga menambahkan bahwa kelas menengah (middle class) di Indonesia akan tumbuh pada tahun 2030 mencapai 145 juta orang. Tapi, ia menegaskan bahwa angka-angka itu ditampilkan saat dunia belum mengalami yang namanya geopolitik dan geoekonomi.

"Saat saya diminta bicara di media luar negeri, waktu itu banyak pihak yang menyangsikan kenapa anda yakin dengan angka pertumbuhan itu. Saya jawab, pak, Indonesia punya kekuatan, dan punya pondasi," ungkapnya.

Ia juga menambahkan, ada empat hal yang menjadi buah pikir dalam hal pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pertama, Presiden Joko Widodo sudah mendorong sumber daya alam di Tanah Air untuk hilirisasi.

Selanjutnya adalah bagaimana Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia. Lalu, Indonesia punya potensi untuk masuk ke industri kreatif.

"Keempat adalah memastikan bahwa angka pertumbuhan 5 persen itu bisa dicapai dengan digital ekonomi yang estimasinya nanti akan mencapai angka Rp4.500 triliun dan akan jadi yang terbesar di Asia Tenggara," kata Erick. 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Feby Dwi Andrian pada 12 Oct 2022