G-Dragon Akan Konser di Jakarta, Ini Deretan Kekayaan Fantastisnya

Selasa, 17 Juni 2025 15:07 WIB

Penulis:Redaksi Daerah

Editor:Redaksi Daerah

Ungkap Kekayaan G-Dragon Sang Raja K-Pop yang Akan Segera Konser di Jakarta
Ungkap Kekayaan G-Dragon Sang Raja K-Pop yang Akan Segera Konser di Jakarta

JAKARTA – Baru-baru ini tersiar kabar bahwa G-Dragon akan menggelar konser di Jakarta selama 2 hari lewat G-DRAGON 2025 WORLD TOUR [Übermensch] IN JAKARTA.

Konser ini dijadwalkan berlangsung di Indonesia Arena, Jakarta, pada 25-26 Juli 2025, sekaligus menandai kembalinya sang ikon K-pop ke kancah pertunjukan internasional setelah menjalani masa rehat dari dunia hiburan.

Penjualan tiket telah dibuka pada 16 Juni 2025 khusus untuk Presale untuk official membership G-Dragon, sementara UOB Presale dibuka pada 17 Juni 2025, dan General Sale dibuka pada 18 Juni 2025.

Sebelum ketemu G-Dragon di bulan Juli nanti, yuk intip dulu perjalanan karier dan kekayaannya! Dijuluki sebagai Raja K-pop, ia dikenal karena aksi-aksinya yang tergolong paling berani dan menentang arus di generasinya.

Gaya fashionnya yang unik, perjalanan solo kariernya, serta kepemimpinannya yang melejit bersama BigBang telah membuat kisah hidupnya begitu menarik bagi penggemar di seluruh dunia.

Di balik warna rambut yang mencolok, busana avant-garde, dan deretan rekor penjualan platinum, tersembunyi sosok jenius kreatif yang jalur kariernya telah mengubah lanskap industri hiburan Korea secara permanen.

G-Dragon dikenal luas atas minatnya terhadap teknologi mutakhir dan eksplorasi dalam karya kreatif eksperimental. Saat ini, ia menjabat sebagai dosen tidak tetap di jurusan teknik mesin di KAIST (Korea Advanced Institute of Science and Technology).

Pada April 2025, ia bekerja sama dengan Profesor Lee Jin Joon dalam proyek yang mengirimkan musik ke luar angkasa. Ia juga memproduksi video seni media yang ditampilkan di Sphere, Las Vegas, serta berkolaborasi dengan Microsoft dalam menciptakan video musik berbasis OpenAI, semua ini menunjukkan semangatnya dalam menggabungkan seni dengan teknologi.

Dilansir dari padmagazine.co.uk, sosoknya yang penuh teka-teki dan terus berevolusi menjadikannya seperti sebuah misteri megah, enigmatik, dibalut kain tweed Chanel, dan menyandang gelar “Raja K-Pop.”

Di saat banyak grup K-Pop sangat bergantung pada tim produksi, kesuksesan besar BigBang justru ditopang oleh sentuhan kreatif khas G-Dragon. Sebagai penulis lagu utama sekaligus produser, ia tidak sekadar terlibat dalam arah artistik BigBang, ia menjadi arsitek utamanya.

Lagu-lagu ciptaannya seperti Lies, Haru Haru, dan Fantastic Baby bukan hanya merajai tangga lagu, tetapi juga mengubah arah perkembangan musik K-Pop, menciptakan standar yang kemudian coba ditiru oleh banyak grup lainnya.

Di tengah industri di mana banyak anggota grup kesulitan membangun identitas pribadi, debut solo G-Dragon lewat Heartbreaker pada 2009 tak sekadar berhasil, ia melampaui segala ekspektasi.

Album ini menjadi album solo terlaris di Korea dan mengantarkannya menjadi satu-satunya artis solo yang berhasil meraih penghargaan bergengsi Artist of the Year di ajang Mnet Asian Music Awards.

Tak banyak yang tahu bahwa fondasi artistik G-Dragon mulai terbentuk sejak duduk di bangku sekolah dasar, saat seorang teman sekelas mengenalkannya pada Wu-Tang Clan.

Perkenalan awal dengan hip-hop Amerika ini memicu ketertarikan mendalam yang kelak terlihat jelas dalam gaya rap dan kekuatan liriknya, sebuah sentuhan hip-hop yang kemudian berhasil ia padukan dengan mulus ke dalam kemasan musik K-Pop yang penuh kilau.

G-Dragon tidak sekadar mengenakan pakaian, ia mengubahnya menjadi pernyataan budaya. Sebagai pria Asia pertama yang menjadi duta global Chanel, ia dengan percaya diri mengenakan jaket tweed wanita di Paris Fashion Week, menantang batasan gender dalam dunia fashion sekaligus membawa estetika K-Pop ke ranah haute couture.

Dari seorang artis cilik hingga menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh secara finansial dan budaya di Korea Selatan, G-Dragon telah mengalami banyak perubahan selama dua dekade terakhir.

Dikenal karena kemampuannya menggabungkan seni dan bisnis secara mulus, kekayaannya kini diperkirakan mencapai sekitar US$60 juta pada tahun 2022 dan terus bertambah berkat kolaborasi merek yang sangat sukses, basis penggemar global yang loyal, serta penghasilan dari iklan, dunia fashion, dan musik.

Dilansir dari Lifestyle Asia, sebagai leader BigBang, ia mengumpulkan pendapatan besar dari penjualan album, tur konser, kerja sama merek, dan berbagai proyek lainnya. Ia juga berperan sebagai produser dan penulis lagu untuk banyak rilisan grup tersebut.

Dalam laporan AllKpop tahun 2018, disebutkan bahwa G-Dragon memperoleh sekitar US$1,17 juta hanya dari royalti penulisan lagu. Dalam hal investasi, G-Dragon menanamkan dananya di sejumlah restoran dan kafe, serta memiliki properti senilai sekitar US$47,6 juta.

G-Dragon dikenal sebagai investor dan pengusaha ulung. Pada tahun 2012, ia membangun sebuah hotel berkonsep pensiun di Gyeonggi-do dan menghadiahkannya kepada keluarganya. Ia juga membuka kafe pertamanya di Pulau Jeju dengan nama Monsant Cafe.

Selain itu, ia memiliki kafe lain bernama Untitled2017, diambil dari judul lagunya Untitled, 2014. Kafe ini memiliki desain artistik berbentuk seperti piano grand dan terletak di dalam kompleks YG Republique.

Sejak awal kariernya, G-Dragon telah aktif terlibat dalam berbagai kegiatan amal. Ia pernah bekerja sama dengan UN Refugee Agency dan kampanye Red untuk memerangi AIDS, serta memberikan donasi kepada Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul dan berbagai inisiatif lainnya, membuktikan kepeduliannya yang luar biasa dalam bidang kemanusiaan.

Ia juga mendirikan JusPeace Foundation, sebuah lembaga yang berfokus pada dukungan bagi bakat seni dan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba. Ia dikabarkan menyumbangkan sekitar US$230.000 untuk memulai yayasan ini dan menjabat sebagai ketua kehormatan.

Memulai karier sejak usia enam tahun bersama grup Little Roo’Ra, G-Dragon menunjukkan ketekunan luar biasa yang menjadi pondasi kesuksesannya. Ia kemudian menjalani pelatihan intensif di SM Entertainment dan YG Entertainment.

Seperti Lady Gaga yang berkembang dari penyanyi pop menjadi ikon budaya multitalenta, G-Dragon terus berevolusi dan berinovasi, berbeda dari banyak artis lain yang redup setelah debut.

Keuntungan yang diraih G-Dragon telah mengalami perubahan besar seiring waktu. Berbeda dari rekan-rekannya yang umumnya mengandalkan pendapatan dari streaming musik dan konser, ia justru membangun model bisnis yang kuat melalui fashion dan kekuatan visual branding.

Merek streetwear edisi terbatas miliknya, Peaceminusone, kerap habis terjual hanya dalam hitungan menit, terutama koleksi hasil kolaborasinya dengan Nike. Peluncuran terbatas ini bukan hanya menarik perhatian media, tapi juga menciptakan permintaan tinggi di pusat-pusat mode dunia.

Lewat kemitraan strategis, G-Dragon telah menjelma menjadi salah satu bintang iklan dengan bayaran tertinggi di Korea Selatan. Setiap kontrak individu diperkirakan bernilai antara US$2 juta hingga US$3 juta.

Tak hanya muncul dalam iklan, rumah mode mewah seperti Chanel bahkan menempatkannya sejajar dengan ikon fashion dunia seperti Pharrell Williams dalam ajang fashion week. Kehadirannya mencerminkan meningkatnya pengaruh budaya Asia dalam dunia brand mewah global, lebih dari sekadar keterlibatan selebritas.

Tur solonya Act III: M.O.T.T.E. pada 2017 tercatat sebagai tur solo artis Korea terbesar saat itu, menarik ratusan ribu penonton dari Toronto hingga Tokyo.

Kini, pada 2025, tur terbarunya Übermensch kembali mencetak rekor, membuktikan bahwa pengaruh G-Dragon tetap kuat di panggung maupun di luar sana, meskipun generasi baru seperti Stray Kids dan NewJeans tengah merajai tangga digital.

Keunikan G-Dragon terletak pada kemampuannya berpindah antar ranah kreatif dengan mulus. Keputusannya meninggalkan YG Entertainment setelah 20 tahun dan menandatangani kontrak dengan Galaxy Corporation merupakan langkah yang sangat strategis.

Dengan menggunakan nama aslinya, Kwon Ji-yong, ia memastikan kebebasan penuh dalam berkreasi. Langkah ini menandai perubahan cara pandang artis K-pop terhadap hak-hak bisnis mereka, sebuah gebrakan yang serupa dengan langkah Taylor Swift saat merebut kembali kepemilikan master rekamannya.

Dalam beberapa tahun terakhir, G-Dragon telah berkembang menjadi sosok panutan dan mentor bagi generasi idola muda, yang kerap secara halus meniru gayanya. Cara ia mengelola musik, penampilan, dan urusan bisnis dengan cermat menjadi contoh bagi karier yang berumur panjang.

Musisi seperti Jennie dari BLACKPINK dan RM dari BTS bahkan menyebutnya sebagai inspirasi, baik karena kemandiriannya maupun selera artistiknya.

Ia menjalani kehidupan mewah namun tertutup, memiliki sejumlah properti eksklusif termasuk penthouse megah di kawasan elit Hannam-dong, Seoul. Rumah-rumah ini, yang kerap menjadi sorotan majalah desain, bukan sekadar simbol status, melainkan ruang kreatif pribadi.

Koleksi mobilnya, yang meliputi Bentley, Rolls-Royce, hingga Ferrari, menunjukkan selera terhadap kemewahan yang elegan, bukan mencolok.

Dengan menggabungkan dunia fashion, teknologi, dan musik, G-Dragon terus menunjukkan fleksibilitas luar biasa. Kolaborasinya melampaui sekadar menjadi wajah suatu merek. Dalam kerja sama dengan Ambush maupun Chanel, ia juga terlibat dalam arahan kreatif, menjadikan brandnya terasa autentik dan personal, sesuatu yang kerap hilang dalam kampanye iklan konvensional.

Bahkan media sosial, yang biasanya penuh unggahan rapi dan terkurasi, menjadi media ekspresi spontan bagi G-Dragon. Mulai dari coretan abstrak hingga cuplikan di balik layar tur, unggahan Instagramnya lebih berfungsi sebagai jalur komunikasi langsung dengan para penggemar dibanding sekadar membangun citra.

Kejujuran semacam ini terbukti sebagai strategi keterlibatan yang sangat efektif, dan jelas bukan kebetulan.

Hanya sedikit artis yang mampu mempertahankan relevansi selama lebih dari satu dekade. Pengaruhnya telah melampaui tangga lagu musik, dibuktikan dengan kehadirannya dalam daftar Forbes 2030 Power Leaders dan pengaruhnya terhadap tren runway di Paris.

Lewat visual yang emosional dan pernyataan penuh makna, G-Dragon tak hanya dihormati, ia juga menjadi subjek kajian.

Baru-baru ini terungkap ia memperoleh bonus penandatanganan sebesar 20 miliar KRW saat menjalin kontrak eksklusif dengan Galaxy Corporation pada November 2023. Dari jumlah tersebut, 10 miliar KRW diberikan dalam bentuk opsi saham. Keputusan ini menunjukkan kepercayaan G-Dragon terhadap prospek pertumbuhan perusahaan di masa mendatang.

Menurut sumber dari industri perbankan investasi per 9 Juni 2025, G-Dragon memilih menerima sebagian kompensasinya dalam bentuk opsi saham karena ia memperkirakan Galaxy Corporation berpotensi menjadi perusahaan unicorn, yakni startup swasta dengan valuasi lebih dari 1 triliun KRW.

Saat ini, Galaxy Corporation tengah bersiap untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) di pasar KOSDAQ dan telah menunjuk Shinhan Securities serta Daishin Securities sebagai penjamin emisi utama.

Dilansir dari Allkpop, analis industri memperkirakan valuasi perusahaan bisa mencapai kisaran pertengahan 1 triliun KRW setelah resmi melantai di bursa.

Pada saat kontrak ditandatangani, valuasi Galaxy Corporation diperkirakan sekitar 470 miliar KRW, dan kepemilikan saham G-Dragon ditaksir sedikit di atas 2%. Pemegang saham terbesar perusahaan adalah CEO Choi Yong Ho dengan porsi 21,99%.

Beberapa investor finansial besar lainnya termasuk Shinhan Financial Group, KB Financial Group, T Investment, Korea Investment Partners, dan Crit Ventures.

Para pengamat industri menilai keputusan G-Dragon untuk menerima opsi saham alih-alih seluruh pembayaran dalam bentuk tunai mencerminkan kemitraan strategis dengan Galaxy Corporation. Langkah ini juga menunjukkan bahwa G-Dragon menyelaraskan kepentingannya dengan kinerja jangka panjang perusahaan tersebut.

Seorang sumber dari industri hiburan menyatakan, “Seorang artis yang menerima opsi saham sebagai bagian dari bonus penandatanganan menunjukkan niat simbolis untuk membangun aliansi strategis dengan perusahaan.”

Jika valuasi IPO Galaxy Corporation mencapai target yang diperkirakan, nilai saham milik G-Dragon bisa melonjak antara 20 miliar KRW hingga 30 miliar KRW, yang berarti nilai kompensasi saham awalnya bisa meningkat secara signifikan.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 16 Jun 2025 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 17 Jun 2025