barang bekas
Rabu, 05 November 2025 12:10 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah

JAKARTA — Anda mungkin sudah tidak asing dengan terminal listrik atau power strip. Power strip adalah blok colokan listrik yang terhubung dengan kabel dan disambungkan ke stopkontak utama.
Biasanya hal itu dilakukan karena stopkontak hanya tersedia terbatas di rumah atau Anda membutuhkan lebih banyak colokan untuk menyalakan berbagai perangkat elektronik.
Power strip memang memudahkan Anda untuk menambah jumlah colokan saat membutuhkan aliran listrik. Akan tetapi, para ahli memperingatkan bahwa tidak semua barang aman dicolokkan ke power strip.
Power strip hanya boleh digunakan untuk perangkat berdaya rendah atau low wattage. Jika power strip digunakan untuk perangkat dengan daya besar, risiko yang ditimbulkan bisa fatal, mulai dari overheating sampai kebakaran.
Power strip tidak akan menambah kapasitas listrik baru, melainkan hanya membagi daya dari stopkontak tersebut. Oleh karena itu, peralatan berdaya tinggi sebaiknya selalu langsung dicolok ke stopkontak dinding, bukan melalui power strip.
Seperti yang dilansir dari Southern Living, menurut perusahaan energi Entergy, power strip berkapasitas standar 15 ampere hanya mampu menangani hingga 1.800 watt daya listrik. Jika melebihi itu, alat bisa kelebihan beban (overload), panas berlebih, dan berisiko menyebabkan kebakaran.
Anda bisa mengecek batas daya (watt) power strip pada label yang biasanya terletak di bagian belakang atau bawah dekat kabelnya.
Perangkat berdaya rendah aman dicolok langsung ke power strip seperti:
Kecuali memiliki sertifikasi GFCI (Ground Fault Circuit Interrupter), power strip tidak boleh digunakan di area lembap seperti dapur, kamar mandi, atau ruang cuci, karena berisiko menyebabkan korsleting atau kebakaran.
Daisy chaining adalah praktik menghubungkan beberapa power strip atau kabel ekstensi secara berantai.
Hal ini dilarang karena bisa menyebabkan kelebihan beban. Setiap power strip harus langsung terhubung ke stopkontak tetap di dinding.
Daripada menggunakan power strip, sebaiknya Anda pilih surge protector, yang tidak hanya menyediakan lebih banyak colokan tetapi juga melindungi perangkat dari lonjakan arus listrik atau petir.
Menurut MidAmerican Energy, Anda sebaiknya rutin memeriksa kondisi power strip dan surge protector.
Jika terasa panas saat disentuh, itu tanda jelas terjadi kelebihan beban. Segera cabut dari stopkontak dan hentikan penggunaannya.
Singkatnya, power strip hanya untuk perangkat ringan, bukan alat rumah tangga besar. Gunakan dengan bijak agar rumah tetap aman dari risiko korsleting dan kebakaran listrik.
Itu tadi beberapa barang yang tidak aman dicolok ke power strip karena bisa menimbulkan overheating hingga kebakaran.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 05 Nov 2025
Bagikan