Selasa, 22 Oktober 2024 21:57 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Tidak dapat dipungkiri, berbagai platform media sosial kini sudah menjadi bagian dari rutinitas harian banyak orang. Media sosial memang menjadi suatu cara yang memudahkan penggunanya untuk tetap terhubung dan berbagi dengan orang lain, tetapi juga penuh risiko, terutama dengan banyaknya penipu yang berkeliaran di mana-mana.
Oleh karena itu, perlu bagi kita semua untuk mengetahui bahaya penipuan yang sering terjadi di media sosial dengan menerapkan beberapa cara sebagai berikut.
Langkah pertama dan mungkin yang paling penting yang perlu Anda lakukan adalah berhati-hati tentang apa yang Anda bagikan. Meskipun kadang tergoda untuk membagikan hal-hal seru tentang diri sendiri, bahkan detail kecil seperti nama hewan peliharaan atau tanggal ulang tahun, informasi berharga tersebut bisa menjadi suatu harta karun bagi penipu.
Mereka bisa menggunakan informasi ini untuk menebak kata sandi atau membuat serangan phishing yang meyakinkan. Karena itu, Anda sebaiknya tetap selektif dan hati-hati dengan cara membagikan sesedikit mungkin informasi pribadi, terutama di profil publik.
Penipu suka membuat profil palsu yang mungkin terlihat asli pada pandangan pertama, menggunakan foto curian atau detail samar agar terlihat nyata.
Sebelum menerima permintaan pertemanan, Anda harus selalu meluangkan waktu untuk melihat profilnya dengan cermat. Jika mereka hampir tidak memiliki postingan, jumlah teman yang sangat sedikit, atau jika ada sesuatu yang terasa tidak beres, lebih baik Anda menghindarinya.
Meskipun terkadang tergoda untuk menerima permintaan agar terlihat lebih terhubung, menerima pertemanan dari orang asing bisa membuka pintu bagi segala jenis penipuan. Dengan hanya menerima orang yang Anda kenal atau bisa verifikasi, Anda dapat menjaga lingkungan di sekitar Anda jadi lebih aman dan melindungi informasi pribadi Anda.
Ketika Anda melihat pesan di folder Message Requests, sebaiknya Anda selalu waspada. Biasanya, pesan dari orang yang belum terhubung dengan Anda akan masuk ke sini, dan meskipun beberapa mungkin valid, ini juga merupakan tempat yang populer bagi penipu untuk mencoba peruntungan mereka.
Aturan emas yang perlu Anda pegang: jangan pernah mengklik tautan dari orang atau tempat yang tidak Anda percayai sepenuhnya. Penipu sangat pandai membuat tautan jahat terlihat sah, seolah-olah berasal dari teman atau merek terkenal. Namun, begitu Anda mengkliknya, Anda bisa diarahkan ke situs palsu yang dirancang untuk mencuri detail login atau menginstal malware di perangkat Anda.
Setiap kali Anda melihat iklan yang terlalu mencolok dan menawarkan penawaran atau hadiah yang tidak masuk akal, Anda harus mengabaikannya. Penipu suka menggunakan iklan mencolok untuk memancing orang, dan sering kali iklan tersebut mengarahkan ke situs web palsu atau mencoba menipu Anda untuk memberikan informasi pribadi.
Jika sesuatu terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, Anda perlu ingat bahwa kemungkinan besar itu memang tidak nyata. Bisnis yang sah tidak perlu mengandalkan iklan yang berlebihan untuk menarik pelanggan.
Salah satu cara termudah dan paling efektif untuk melindungi akun media sosial adalah dengan menggunakan autentikasi dua faktor (2FA). Pengaturan autentikasi dua faktor (2FA) ini adalah lapisan keamanan tambahan yang tidak hanya memerlukan kata sandi, tetapi juga bentuk verifikasi kedua, seperti kode yang dikirim ke ponsel Anda. Dengan cara ini, meskipun seseorang mendapatkan kata sandi Anda, mereka tetap tidak bisa mengakses akun Anda tanpa langkah ekstra itu. Sebagian besar platform media sosial menawarkan 2FA, dan pengaturannya sangat mudah.
Itu tadi beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjebak penipuan yang sering muncul di media sosial.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 22 Okt 2024
Bagikan