Kemunculan Berang-berang Langka Tingkatkan Industri Pariwisata di Kota Kecil Jepang

Selasa, 20 Oktober 2020 17:01 WIB

Penulis:donalbaba

Ilustrasi - Berang-berang
Ilustrasi - Berang-berang undefined

jabarjuara.co, Bandung-Sejak kemunculan berang-berang laut langka, sebuah kota kecil di pantai timur Hokkaido, Jepang mendadak ramai dikunjungi wisatawan.

Mengutip laman Kumparan dari Kyodo News, berang-berang laut itu merupakan satwa yang terancam punah. Namun belakangan kerap menampakkan diri di Cape Kiritappu di Hamanaka.

"Aku akan suka kembali lagi ke sini," kata salah satu turis Satoshi Ishizuka seperti dikutip Kyodo News.

Ishizuka sendiri yang merupakan warga Prefektur Kanagawa yang pertama kali melihat berang-berang tersebut berenang pada pertengahan Agustus silam.

Menurutnya, berang-berang laut dapat diamati sepanjang tahun pada kawasan tanjung tersebut. Sebelumnya jumlah berang-berang ini berkurang secara signifikan di akuarium karena maraknya aktivitas perdagangan internasional dan populasi yang menua.

Kemunculan berang-berang laut tersebut, membuat industri pariwisata kota kembali terangkat.

Manajer penginapan Kawamura Ryokan di Hamanaka mengatakan, telah terjadi peningkatan jumlah wisatawan yang datang. Umumnya mereka datang untuk memotret atau melihat langsung hewan tersebut.

Sementara itu, Kepala Departemen Manajemen Penjualan Biro Perjalanan, Katsuya Yumoto, mengungkapkan, pihaknya melihat ide dan potensi untuk membuat paket perjalanan bagi wisatawan.

"Saya ingin mengusulkan rencana perjalanan yang menarik untuk orang-orang, seperti makan tiram di Akkeshi (di pulau utama utara Wilayah Kushiro) dan mampir di Cape Kiritappu untuk melihat berang-berang laut," kata Yumoto.

Sementara itu, seorang fotografer Yoshihiro Kataoka, yang menerbitkan sebuah buku foto tentang berang-berang laut berspekulasi bahwa berang-berang laut ini telah memperluas habitatnya sejak ditemukan di Hamanaka.

Pada tahun 2017, dua berang-berang betina dan satu jantan dipastikan berada di sana. Selain itu, ada tiga bayi berang-berang dan satu tambahan bayi jantan yang lahir tahun lalu. Kemudian, tahun ini lahir lagi seekor berang-berang sehingga totalnya menjadi lima ekor.

"Pembiakan tidak mudah karena anakan kadang-kadang digigit sampai mati oleh berang-berang jantan yang bukan ayah mereka. Saya berharap kami bisa menambah jumlah keturunan," kata Kataoka.

Saat ini, hanya enam berang-berang laut yang dibesarkan di empat akuarium yaitu Adventure World (Prefektur Wakayama), Marine World Uminonakamichi (Prefektur Fukuoka), Toba Aquarium (Prefektur Mie), dan Suma Aqua Life Park Kobe (Prefektur Hyogo).

Meski begitu, angka tersebut dapat bertambah jika perkembangbiakan berang-berang laut di Cape Kiritappu mulai mengancam industri perikanan. Karena biasanya, berang-berang laut makan ikan dalam jumlah banyak. Dalam hal ini, berang-berang dapat ditangkap dan dikirim ke akuarium.

Sebagai salah satu contohnya pemindahan berang berang-berang laut dari habitatnya ke akuarium karena mengganggu industri perikanan di Cape Erimo, di ujung selatan Hokkaido pada 2016 silam. Seperti yang diungkapkan Sekretaris Jenderal Asosiasi Naonori Okada.

"Jika ada lebih banyak berang-berang laut dan mereka ditangkap, akuarium mungkin bersedia menerimanya," kata Okada.

Sementara seorang pejabat Koperasi Perikanan Hamanaka mengaku khawatir dengan kerusakan berskala besar. Namun untuk saat ini hal tersebut belum terlihat.

"Kami ingin menjajaki pemanfaatannya sebagai sumber wisata sambil mempertimbangkannya untuk hidup berdampingan dengan nelayan," kata seorang pejabat kota Hamanaka.