Vaksin
Rabu, 13 Oktober 2021 21:16 WIB
Penulis:Admins
Editor:Admins
jabarjuara.co, Jakarta - Pemerintah kembali dorong percepatan vaksinasi terhadap kelompok lanjut usia (lansia) dalam rangka persiapan Hari Libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 yang tinggal sebentar lagi.
Dilansir TrenAsia, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, akan terjadi peningkatan aktivitas masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru. Sehingga pemerintah perlu lebih dahulu menyelamatkan kelompok lansia yang rentan terpapar COVID-19.
"Untuk mengantisipasi Natal dan Tahun Baru, tingkat vaksinasi lansia perlu terus dikejar, terutama pada wilayah-wilayah aglomerasi dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi sehingga jika terjadi gelombang berikutnya angka kematian dan perawatan rumah sakit dapat ditekan," katanya dalam konferensi pers PPKM secara virtual, Senin, 11 Oktober 2021.
Luhut mengatakan, tingkat vaksinasi dosis satu untuk Jawa dan Bali sudah mencapai 40% per 10 Oktober 2021, naik 8% sejak 13 September 2021, atau saat syarat vaksinasi mulai ditetapkanoleh pemerintah untuk aktivitas di ruang publik.
Per 11 Oktober, pemerintah sudah berhasil memvaksinasi total 100 juta lebih untuk tahap pertama dan 57,6 juta untuk tahap kedua. Tahap ketiga tercatat sebanyak 1,01 juta dosis.
Namun menurut data Kementerian Kesehatan, saat ini cakupan vaksinasi COVID-19 untuk kelompok lansia masih cukup rendah. Dari total 21 juta sasaran, baru sekitar 7 juta lansia yang sudah diberikan vaksin.
Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali ini mengatakan selain vaksinasi kelompok lansia, pemerintah juga mempercepat vaksinasi seluruh masyarakat guna menekan penyebaran saat liburan akhir tahun.
Belajar dari tahun lalu, peningkatan tajam kasus pertama kali terjadi pada awal tahun 2021 setelah masyarakat selesai liburan. Namun dia belum menyampaikan apakah akan ada pembatasan mudik atau tidak.
"Kita sebentar lagi akan mengadakan kegiatan Libur Natal dan Tahun Baru, dimana biasanya peningkatan kasus sering terjadi setelah adanya acara keagamaan dan libur panjang. Maka Presiden (Joko Widodo) dalam ratas ini berpesan agar segera ditentukan strategi mempersiapkan Natal dan Tahun Baru," katanya.
Luhut, yang menjadi 'tangan kanan' Jokowi berharap masyarakat tetap mentaati protokol kesehatan. Pasalnya, seiring penerapan PPKM, tren penurunan kasus harian cukup signifikan.
Dalam sepekan terakhir tercatat kasus konfirmasi harian nasional turun hingga 98,4%. Begitu pula kasus konfirmasi harian di Jawa-Bali yang turun hingga 98,9% dari posisi puncak pada Juli.
Rata-rata kasus harian kini sudah berada di bawah seribu kasus, yang membuat pemerintah optimis ekonomi kembali bangkit.
Bahkan, kasus kematian terus ditekan di bawah 100 kasus seiring perbaikan fasilitas perawatan dan penambahan jumlah rumah sakit COVID-19 dan program vaksinasi nasional.
"Saya tentunya mengajak kita semua masyarakat untuk tidak terlena dengan kondisi hari ini sehingga lupa dengan kondisi buruk yang mungkin terjadi karena kelalaian kita," katanya.
Tulisan ini telah tayang di TrenAsia.com oleh Daniel Deha pada 12 Okt 2021
Bagikan
covid 19
4 bulan yang lalu