Penyu dengan Wajah Tersenyum Selamat Dari Kepunahan

Minggu, 06 September 2020 02:13 WIB

Penulis:donalbaba

Penyu beratap Burma (Batagur trivittata) spesies paling terancam punah.  Diperkirakan, hanya ada lima atau enam betina dan dua ekor jantan di alam liar.
Penyu beratap Burma (Batagur trivittata) spesies paling terancam punah. Diperkirakan, hanya ada lima atau enam betina dan dua ekor jantan di alam liar. undefined

jabarjuara.co, Bandung-Penyu yang memiliki senyum di wajahnya atau penyu beratap Burma berhasil diselamatkan dari kepunahan.

Mengutip laman Kompas, penyu beratap Burma adalah salah satu spesies paling terancam punah di dunia. Para peneliti sempat khawatir, spesies yang punya senyum konyol ini segera punah.

Upaya konservasi dimulai sejak, ada spesimen hidup yang dulu dijual di pasar satwa liar China dan sampai ke tangan kolektor penyu asal Amerika di awal 2000-an. Kemudian disusul dengan proyek

konservasi besar-besaran di daerah asal penyu, Myanmar.

Kini, para peneliti memastikan bahwa populasi penyu dengan nama ilmiah Batagur trivittata itu mendekati 1.000 ekor di penangkaran. Jumlah itu membuat spesies tersebut agak jauh dari jurang kepunahan.

Dilansir IFL Science, Jumat (4/9/2020), Wildlife Conservation Society (WCS) dan Turtle Survival Alliance telah merilis serangkaian foto penyu beratap Burma yang baru menetas di penangkaran Desa Limpa, Sagaing, Myanmar.

Gambar-gambar tersebut disertai deskripsi ilmiah pertama dari tukik (anak penyu) spesies Batagur trivittata yang diterbitkan di jurnal Zootaxa.

Penyu beratap Burma memiliki ciri khas yang unik. Mulutnya seperti tersenyum, matanya besar seperti melotot, dan moncongnya menjorok ke atas.

Betina dari spesies ini memiliki warna yang lebih redup dan ukuran tubuhnya lebih besar dibanding pejantannya. Sementara jantan, ukurannya lebih kecil dan berwarna cerah. Saat musim kawin, penyu beratap Burma jantan dapat memamerkan beberapa warna biru kehijuauan dan kuning cernah.

Spesies ini pernah melimpah di sungai-sungai Myanmar. Populasinya menurun drastis karena perburuan dan eksploitasi telur yang berlebihan.

Sampai saat ini, penyu beratap Burma masih menghadapi nasib yang tidak pasti, meski ada ratusan tukik dalam beberapa tahun terakhir. Namun itu hanya ada di penangkaran. Sementara di alam liar, spesies penyu beratap Burma masih berjuang selamat dari kepunahan.

Diperkirakan, hanya ada lima atau enam betina dan dua ekor jantan di alam liar.

Saat ini ada upaya konservasi berfokus pada populasi di alam liar dan ada harapan untuk melepaskan spesies yang ditangkap kembali ke alam.

Di luar spesies tunggal ini, penyu dan kura-kura (secara ilmiah dikenal sebagai chelonians) berada dalam masalah besar, yakni risiko kepunahan tertinggi dari kelompok vertebrata.

Dari 360 spesies penyu dan kura-kura yang saat ini dikenali, lebih dari setengahnya dianggap terancam punah.