Selasa, 28 Juli 2020 13:46 WIB
Penulis:donalbaba
jabarjuara.co, Bandung- Standar kecantikan perempuan memang selalu berbeda. Kebanyakan perempuan ingin memiliki tubuh semampai dan langsing. Tapi berbeda dengan Tonga, di negara tersebut perempuan bertubuh gemuklah yang dianggap cantik dan menarik.
Mengutip laman Liputan6.com, Tonga merupakan negara kepulauan dengan sistem pemerintahan monarki yang berada di Samudra Pasifik Selatan. Letaknya dekat dengan pulau di negara Selandia Baru, Samoa dan Fiji. Jumlah pulau yang dimiliki kerajaan tersebut mencapai 173 pulau, namun hanya 36 pulau yang dihuni.
Negara yang terkenal dengan berbagai pantai eskotinya dan gunung vulkanis aktif tidak menganggap perempuan ramping dengan kulit halus sebagai standar kecantikan. Sebaliknya, perempuan yang lebih tinggi dan gemuk dengan kulit semakin cokelat yang dianggap cantik dan menarik. Bahkan mereka dengan tubuh tinggi dan pinggang besar dianggap sebagai yang tercantik.
“Semakin besar badan Anda, itu baru yang namanya cantik,” ucap Drew Havea, ketua sebuah organisasi masyarakat bernama Forum of Tonga, seperti dilansir dari BBC.
Sama seperti negara lain, Tonga memiliki ajang kecantikan yang disebut Miss Heilala. Dalam akun Facebook Miss Heilala terlihat, para kontestannya didominasi oleh perempuan bertubuh besar. Bahkan, dalam, pemilihan terakhir yang digelar tahun lalu pemenangnya adalah Yehenara Soukop yang postur tubuhnya berbeda dari juara kontes kecantikan pada umumnya.
Di negara anggota Persemakmuran Inggris ini, berat badan ternyata juga menentukan status sosial seseorang. Pemilik badan kurus akan dianggap berada di kasta terendah.
Anggapan tersebut semakin dikuatkan dengan tubuh Raja Tupou IV dari Tonga. Dengan bobot 200 kg, Raja Tupou IV yang wafat pada 2006 memegang rekor dunia sebagai pemimpin monarki terberat yang pernah ada.
Dilansir dari laman Travel Little Known Places, kalau berkesempatan ke Tonga, Anda pasti akan menemukan banyak perempuan yang lebih tinggi dan berisi, bahkan bisa sangat besar. Hampir setara dengan berat rata-rata badan laki-laki yakni sekitar 72 kilogram.
Di negara tersebut, berat rata-rata perempuannya bisa lebih dari 70 kilogram. Kalau bisa lebih dari itu, akan dianggap lebih cantik. Bahkan, ada pepatah Tonga yang mengatakan, 'Di mana perempuan tidak memiliki berat 70 kilogram, maka jangan bermimpi menikah'.
Tentu tak ada salahnya punya tubuh gemuk tapi tetap sehat. Namun, standar kesempurnaan yang ada di Tonga ini ikut menjadi penyebab masalah obesitas.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2014, perempuan Tonga memiliki nilai rata-rata indeks massa tubuh 33,5 kg/m2. Jauh dari batas normal yang dianjurkan, yaitu 21 hingga 23 kg/m2.
Tonga pun berada di urutan kedua negara yang memiliki populasi perempuan obesitas terbesar di dunia. Mereka yang mengalami obesitas bisa lebih berisiko terkena berbagai penyakit seperti jantung koroner, stroke, diabetes, hipertensi dan masih banyak lagi.
Keunikan lain dari Tonga adalah kaum perempuan lebih diistimewakan daripada pria. Perempuan lebih banyak mengelola bisnis, sedangkan laki-laki mengerjakan kebersihan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ketika turis datang ke negara itu membawa banyak budaya modern.
Secara bertahap, standar kecantikan perempuan Tonga mulai berubah, walaupun masih banyak perempuan berbadan besar di sana. Meski begitu, bagi masyarakat Tonga perempuan dengan tubuh besar masih dipandang sebagai perempuan yang indah di negara itu.
Bagikan