Makanan
Selasa, 21 November 2023 16:24 WIB
Penulis:Admins
Editor:Admins
jabarjuara.co, Bandung – Selasar Sunaryo Art Space (SSAS) sedang melangsungkan pameran spesialnya yang kini sudah berumur 25 tahun dengan tajuk "Seperempat Abad". Pada perjalanannya SSAS merupakan lembaga seni-budaya non-profit yang didirikan oleh perupa Sunaryo dan diresmikan pada 5 September 1998 oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Edi Sedyawati.
Selama perjalanan 25 tahun, SSAS telah tumbuh menjadi salah satu pusat kesenian yang paling aktif di Indonesia. Manager HRD Shinta Carolina mengungkapkan, tajuk SEPEREMPAT ABAD merupakan momen yang dinanti oleh Selasar Sunaryo, dengan persiapan satu bulan lebih untuk mempersembahkan dedikasinya di dunia seni.
“Semua staff, manajemen, termasuk juga Pak Sunaryo, all out mempersiapkan pameran ini. Karena Pak Sunaryo ingin pameran ini dibuat semaksimal mungkin.” ungkap Shinta. Ia juga menuturkan bahwa galeri sempat ditutup pada saat persiapan, sehingga area yang dapat diakses hanyalah Kopi Selasar, coffeeshop yang sudah dikenal juga di Bandung.
Melalui peringatan SEPEREMPAT ABAD, SSAS menampikan empat tema pameran seni yang ditampilkan secara terpisah di masing-masing ruang yang telah disiapkan. Seperti di Ruang A, Ruang B, Bale Tonggoh, dan Ruang Sayap. Tidak hanya Sunaryo, ada dua seniman lain yang berkesempatan memamerkan karya-karya terbarunya yaitu Arin Dwihartanto (putra dari Sunaryo) dan Syagini Ratna Wulan.
Et Cetera Presentasi tunggal oleh Sunaryo (Ruang A SSAS)
25 tahun lalu, Sunaryo membungkus karya-karya yang telah siap pamer dengan kain hitam, lantas menjudulinya “Titik Nadir” sebagai sebuah pameran inagurasi SSAS di tengah situasi krisis 1998. Kali ini, Sunaryo kembali hadir di Ruang A, juga dengan karya-karya patung, lukisan dan instalasi monumental yang menggambarkan alur tumbuh-kembang, dari suatu permulaan menuju masa depan. Pameran ini dikuratori oleh Heru Hikayat.
XXXV: Arsip dan Prospek (Ruang B SSAS)
Dikuratori oleh Heru Hikayat dan Puja Anindita, pameran menyajikan suatu kilas perjalanan ke masa lalu sekaligus masa depan SSAS. Bagian awal menampilkan kilasan tentang perkembangan dan pencapaian SSAS selama ini melalui arsip-arsip yang telah terseleksi. Bagian berikutnya dari pameran ini peta perjalanan, rancangan, maupun gagasan-gagasan proyeksi SSAS untuk 10 tahun ke depan.
Base Matters Presentasi tunggal Arin Dwihartanto Sunaryo (Bale Tonggoh SSAS)
Dikuratori oleh Krishnamurti Suparka, pameran ini terbangun dari karya-karya, tata ruang dan berbagai aktivitas yang mewakili praktik artistik, gagasan dan visi Arin sebagai perupa. Ia mengubah tata ruang Bale Tonggoh dan mengkonversinya sebagai studio tempat ia bekerja. Sejumlah karya di dalam pameran ini bersifat pan-sensoris. Arin berusaha memperluas resepsi karya-karya seni rupa dengan elemen-elemen bunyi dan raba.
Collected Fictions: Notes on Illuminance Presentasi tunggal Syagini Ratna Wulan (Ruang Sayap SSAS)
Dikuratori oleh Yacobus Ari Respati, pameran ini menampilkan objek-objek visual, taktil dan rangsangan sensoris untuk membicarakan bagaimana seni bekerja melalui pengalaman dan pengetahuan kita yang tumbuh di dalamnya. Pendekatan ini berhubungan dengan karya-karya Syagini sebelumnya yang bersifat meruang, partisipatoris, serta mengeksplorasi narasi dunia seni rupa kontemporer.
Pameran SEPEREMPAT ABAD juga menandai momentum penting untuk SSAS, yakni regenerasi. Bukan kebetulan jika pameran ini menampilkan presentasi tunggal dari Arin Dwihartanto Sunaryo bersama Syagini Ratna Wulan sebagai penerus pengelola SSAS. Seperti halnya Sunaryo, masing-masing dari mereka adalah perupa profesional yang telah diakui jejak rekamnya di dalam dan luar negeri.
Dibuka untuk publik pada tanggal 11 November 2023, rangkaian pameran SEPEREMPAT ABAD akan berlanjut dengan program publik wicara seniman di Selasar Sunaryo Art Space dan seminar tentang manajemen ruang seni yang akan diselenggarakan melalui kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung. Seluruh rangkaian kegiatan dalam SEPEREMPAT ABAD dirancang bersama-sama oleh tim SSAS, dengan Agung Hujatnikajennong sebagai direktur artistik.
Bagikan
bandung
2 bulan yang lalu