media sosial
Jumat, 05 Desember 2025 11:30 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah

JAKARTA —Di tengah banyaknya gangguan digital seperti notifikasi, media sosial, dan banjir informasi, menjaga fokus menjadi tantangan besar. Banyak orang akhirnya mencari cara cepat untuk menyelesaikan pekerjaan, termasuk dengan memanfaatkan layanan seperti jasa video AI untuk menghemat waktu produksi konten.
Namun, kemampuan fokus tetap menjadi fondasi penting agar produktivitas tetap stabil dan kualitas pekerjaan terjaga. Fokus bukan soal bekerja lebih keras, tetapi bekerja lebih cerdas dengan mengelola perhatian secara efektif.
Smartphone adalah penyebab terbesar menurunnya fokus. Notifikasi kecil saja sudah cukup untuk memecah konsentrasi. Cobalah mematikan notifikasi aplikasi yang tidak penting, mengaktifkan mode fokus, atau meletakkan ponsel jauh dari jangkauan saat bekerja.
Kamu juga bisa menjadwalkan waktu khusus untuk mengecek pesan agar tidak tergoda membukanya setiap menit.
Banyak orang merasa kewalahan karena mencoba mengerjakan terlalu banyak hal sekaligus. Gunakan teknik prioritas seperti Eisenhower Matrix atau to-do list harian. Fokuslah pada tugas yang benar-benar memberikan dampak besar terlebih dahulu.
Ketika prioritas jelas, pikiran lebih mudah tenang dan tidak gampang terdistraksi oleh pekerjaan yang tidak penting.
Multitasking sering dianggap keren, padahal justru membuat pekerjaan lebih lambat dan hasilnya kurang maksimal. Otak manusia bekerja paling efektif saat mengerjakan satu hal dalam satu waktu. Selesaikan tugas A baru pindah ke tugas B. Konsentrasi yang terfokus akan menghasilkan kualitas kerja yang jauh lebih baik.
Teknik Pomodoro adalah salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan fokus. Kerja 25 menit, istirahat 5 menit. Setelah 4 sesi, ambil jeda lebih panjang. Teknik ini membantu otak tetap segar dan mencegah kelelahan mental. Rutinitas yang terstruktur membantu kamu tetap berada dalam “zona fokus”.
Ruang kerja berpengaruh besar terhadap fokus. Pastikan area kerja rapi, pencahayaan cukup, dan tidak ada gangguan suara berlebihan. Kamu juga bisa menambahkan hal-hal kecil yang membuat nyaman seperti tanaman kecil, diffuser aroma lembut, atau musik instrumental.
Lingkungan yang mendukung akan membuat otak lebih mudah berkonsentrasi.
Fokus bukan hanya soal mental, tetapi juga fisik. Kurang tidur, kurang minum, dan makan sembarangan bisa membuat konsentrasi menurun drastis. Pastikan tidur cukup 6–8 jam, minum air yang cukup, dan konsumsi makanan yang mendukung fungsi otak seperti kacang, buah berry, dan sayuran hijau.
Tubuh yang sehat membantu otak bekerja lebih tajam.
Baca Juga: AI Dorong Revolusi 4 Hari Kerja, Dunia Bergerak ke Arah Baru
Sebelum tidur, coba tanya diri sendiri: apa yang membuat fokus terpecah hari ini? Notifikasi? Deadline mendadak? Kebiasaan membuka media sosial? Dengan mengenali pemicunya, kamu bisa menyiapkan strategi untuk esok hari agar distraksi serupa tidak terjadi lagi.
Evaluasi harian membuat progress menjadi lebih nyata.
Tubuh dan pikiran butuh apresiasi. Setelah berhasil fokus mengerjakan tugas berat, berikan waktu istirahat atau hadiah kecil untuk diri sendiri. Misalnya menonton film, makan camilan favorit, atau sekadar rebahan sambil dengar musik. Penguatan positif membuat fokus lebih mudah dibangun di hari berikutnya.
Jika kamu sedang ingin menghemat waktu pekerjaan kreatif dan membutuhkan bantuan visual canggih, kamu bisa menemukan dukungan profesional di sini. Itu dia sejumlah cara meningkatkan fokus di era serba distraksi. Dengan latihan rutin setiap hari, langkah-langkah tersebut dapat menjadi sebuah kebisaan. Selamat mencoba!
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Chrisna Chanis Cara pada 05 Dec 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 05 Des 2025
Bagikan
media sosial
sehari yang lalu
media sosial
4 hari yang lalu
media sosial
17 hari yang lalu