Konglomerat
Jumat, 19 Januari 2024 06:01 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Di setiap tahun baru, Anda tentu kerap menjumpai banyak orang yang membuat resolusi baru sebagai harapan dan goals yang ingin mereka raih, baik terkait dengan hal kecil seperti daily habits, sampai hal besar yang butuh komitmen tinggi seperti membangun bisnis sendiri.
Dalam mencapai resolusi yang dibuat pada tahun baru tersebut, tentunya diperlukan perencanaan dan komitmen. Apalagi untuk hal yang penuh tantangan seperti membuka usaha baru, tentunya perencanaan harus matang, baik itu modal secara finansial, ataupun secara skill dan pengetahuan.
Ditambah lagi, luasnya pasar bisnis, terutama UMKM saat ini, menuntut para pemainnya agar selalu adaptif, agile, dan pantang menyerah. Tapi, tahukah kamu kalau banyak bisnis yang tumbang dalam beberapa tahun pertama usianya?
Salah satu penyebabnya adalah karena mereka UMKM belum berhasil melakukan perencanaan, pengelolaan, baik manajemen bisnis maupun pengaturan keuangan secara profesional. Untuk menghindari hal tersebut, tentunya mereka yang ingin memulai bisnis harus memiliki perencanaan yang matang.
Mengutip riset yang dilakukan oleh OCBC Indonesia dalam Business Fitness Index tahun 2023, Senin, 15 Januari 2024, hanya 13% entrepreneur yang memiliki rencana matang saat memulai bisnis. Padahal, rencana bisnis yang matang adalah salah satu cara untuk mempersiapkan finansial bisnis yang sehat.
Sudah jadi rahasia umum kalau modal uang saja tidak mungkin cukup untuk membangun bisnis yang sukses dan berkelanjutan. Lalu, apa saja sih aspek-aspek yang harus diketahui para entrepreneur dalam mempersiapkan rencana bisnis yang matang sebelum memulai suatu usaha?
Riset Pasar merupakan studi yang dilakukan untuk mengetahui informasi tentang pasar, termasuk kebutuhan dan preferensi konsumen, serta tren pasar. Dalam dunia bisnis, riset pasar mempermudah pelaku usaha dalam merencanakan bisnis yang ingin dijalani dan proses pengambilan keputusan saat berlangsungnya suatu usaha.
Menurut riset OCBC dalam Business Fitness Index tahun 2023, pelaku usaha yang sudah menentukan target pasar sejak awal memiliki skor Kesehatan finansial bisnis lebih tinggi, yaitu sebesar 42%.
Faktanya, sebanyak 12% usaha tidak menentukan target pasar dalam berbisnis. Padahal hasil riset pasar dapat membantu UMKM dalam memahami kondisi pasar saat ini dan memprediksi perkembangan pasar di masa yang akan datang.
Value Proposition adalah nilai yang harus dimiliki oleh bisnis atau perusahaan yang nantinya akan mereka tawarkan kepada pelanggan, untuk menjadi alasan mengapa pelanggan tersebut harus memilih jasa atau produknya.
Nilai-nilai tersebut harus bisa memecahkan masalah pelanggan atau memuaskan kebutuhan yang bersangkutan. Oleh sebab itu, setiap pelaku usaha wajib mempertimbangkan terlebih dahulu proposisi nilai pada produk atau jasa yang mereka tawarkan, agar konsumen tidak ragu dalam memilih brand mereka.
Nilai tersebut tidak hanya bisa membantu menarik calon konsumen baru, tetapi juga dapat meningkatkan angka retensi konsumen.
Analisis usaha merupakan kegiatan perencanaan, riset, serta evaluasi suatu usaha atau bisnis. Hal ini dilakukan pelaku usaha agar dapat mengidentifikasi kebutuhan dan memprediksi masalah dalam suatu usaha, agar dapat memberikan solusi yang dibutuhkan.
Keuntungan yang didapatkan pebisnis jika melakukan analisa usaha sebelum memulai suatu bisnis yaitu dapat mengantisipasi dan meminimalisir risiko yang mungkin terjadi dalam keberlangsungan suatu usaha. Dengan demikian, kerugian yang mungkin terjadi dapat dicegah dan dihindari, sehingga bisnis dapat berkembang dan naik level.
Risiko usaha adalah hasil kegiatan usaha yang menunjukkan kerugian dan menimbulkan beberapa masalah pada jangka waktu tertentu. Risiko ini dapat disebabkan oleh masalah eksternal maupun internal, seperti bencana alam, guncangan ekonomi, dan perilaku manusia. Oleh karena itu, suatu usaha harus memiliki kemampuan mitigasi risiko.
Mitigasi risiko merupakan aktivitas terencana dan berkelanjutan dalam mengurangi pengaruh akan suatu hal yang memungkinkan adanya bahaya risiko. Hal ini dapat mempermudah identifikasi risiko usaha dengan melakukan proses evaluasi.
Kemampuan mitigasi risiko sangat penting bagi pelaku usaha yang ingin memulai bisnis, karena akan mempengaruhi kemajuan perusahaan di masa depan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Ananda Astri Dianka pada 20 Jan 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 19 Jan 2024
Bagikan
startup
15 hari yang lalu