Faktor-faktor yang Membuat Vietnam Dilirik Sebagai Destinasi Investasi Utama
JAKARTA - Vietnam baru saja dinobatkan sebagai pemimpin pasar durian global, dengan nilai ekspor yang diperkirakan mencapai US$3,3 miliar pada tahun 2024.
Menurut laporan dari Straits Times, lonjakan nilai ekspor durian Vietnam dipicu oleh meningkatnya permintaan, terutama dari Tiongkok. Di negara tersebut, durian semakin populer sebagai lambang kemewahan sekaligus bahan untuk berbagai inovasi kuliner.
Situasi ini sangat kontras dengan kondisi di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor durian Indonesia hanya mencapai US$1,07 juta pada tahun 2023, tertinggal jauh dibandingkan Vietnam.
- Cara Menghilangkan Munculnya Iklan Pop-Up di Ponsel Android Anda
- Rekomendasi Smartphone Terbaik untuk Selfie, Ponsel Honor Raih Posisi Puncak!
- Menguak Fakta Bubuk Pink yang Digunakan untuk Memadamkan Kebakaran di Los Angeles
Tak hanya soal durian nyatanya Vietnam akhir-akhir ini terus menjadi sasaran investor dan pebisnis untuk menanamkan modalnya. Kira-kira apa yang menjadi latar belakang utama investor dan pebisnis semakin melirik negara Vietnam?
Melansir ARC Group menyebut, pada Tahun 2022 pemerintah Vietnam mengeluarkan strategi baru untuk kerjasama investasi asing selama 8 tahun kedepan. Dalam strategi baru yang dilakukan untuk investasi asing di antara 2021 hingga 2030, Vietnam memberikan beberapa ketentuan-ketentuan yaitu :
- Harus menciptakan lingkungan bisnis yang lebih transparan terbuka dan adil dengan kerangka hukum yang lebih kuat untuk menyelesaikan suatu perselisihan.
- Meningkatkan keterampilan dan keahlian tenaga kerja terutama dalam keterampilan teknologi.
- Meningkatkan kerangka hukum untuk melindungi hak kekayaan intelektual atau IP guna membantu meningkatkan inovasi
- Menciptakan dan mengembangkan ekosistem sains dan teknologi dengan sistem manajemen yang vertikal untuk membantu memfasilitasi inovasi teknologi.
- Yang paling penting memperbaiki saluran komunikasi antara investor dan lembaga pemerintahan untuk menyelesaikan masalah investor dengan cepat.
- Mendorong transfer teknologi melalui komersialisasi inovasi teknologi dan usaha patungan antara perusahaan dengan investasi asing dengan perusahaan Vietnam.
- Meningkatkan hubungan antara perusahaan penanaman modal asing dan universitas serta lembaga penelitian Vietnam.
Dengan ketentuan-ketentuan baru tersebut Vietnam berharap dapat menciptakan kebijakan yang lebih kondusif bagi investor asing di lingkungan bisnis anak Vietnam. Hal ini juga untuk mengatasi kelemahan yang ada di Vietnam beberapa waktu yang lalu.
Nyatanya melalui hal ini Vietnam menjadi salah satu dari tiga negara Asia Tenggara teratas, dan 60 teratas di dunia, dalam kemudahan berbisnis. Dengan strategi ini, Vietnam berharap dapat meningkatkan FDI masuk hampir tiga kali lipat, dari US$27,7 miliar pada tahun 2022, menjadi sekitar US$80 miliar pada tahun 2023, dan meningkatkan jumlah perusahaan Fortune 500 yang berinvestasi di negara tersebut hingga 50%, semuanya pada tahun 2030.
- LK21 dan Layarkaca21 Ilegal, Ini 7 Alternatif Nonton Film dan Drama Legal
- 7 Platform Nonton Film dan Drama Alternatif LK21 dan IDLIX yang Aman
- Prediksi Saham PGAS, ELSA, dan MEDC di 2025: Potensi Dividen Tinggi dan Valuasi Murah
Faktor Vietnam Tujuan Investasi
Melansir laman Vietnam briefing, Vietnam menjelma menjadi negara tujuan investasi karena disebut stabil cara politik. Pemerintahan berkomitmen untuk menyediakan lingkungan yang aman dan menegakkan hukum yang komprehensif untuk memerangi terorisme hingga keamanan sib er. Hal ini menjadi nilai plus bahwa lingkungan bisnis di Vietnam dinilai lebih menguntungkan dari negara lain.
Parameter utama mencakup modal terdaftar rata-rata minimum untuk manufaktur dan waktu pendirian perusahaan rata-rata. Sesuatu yang mencerminkan proses yang efisien untuk mendirikan bisnis. Belum lagi lokasi Vietnam dianggap strategis di Asia Tenggara yang memastikan rute pelayaran dan biaya pengiriman terhubung dengan baik di pasar-pasar utama seperti as, Eropa dan kawasan Asia lainnya.
Dari sisi ketenagakerjaan, Vietnam memiliki jumlah penduduk yang relatif kecil dan usia rata-rata yang tinggi, yaitu 35,6 tahun. Ini menunjukkan adanya populasi yang menua. Tingkat pertumbuhan penduduk negara yang lebih tinggi dari rata-rata bertujuan untuk mengimbangi hal ini, sehingga menjadikannya pasar yang menarik bagi perusahaan manufaktur.
Terakhir Vietnam juga menawarkan berbagai macam insentif yang paling menonjol adalah tarif pajak perusahaan yang kompetitif dan insentif bagi produsen sehingga meningkatkan daya tarik bagi investor asing.
Investor Terbesar Vietnam
Menurut Badan Penanaman Modal Asing (FIA) Kementerian Investasi dan Perencanaan, FDI masuk Vietnam tahun 2022 mencapai nilai US$ 27,72 miliar, atau 89% dari angka tahun 2021. Sedikit penurunan FDI disebabkan oleh kenaikan suku bunga dan melemahnya permintaan global.
Meskipun terjadi penurunan ini, pencairan FDI pada tahun 2022 adalah US$22,4 miliar, tertinggi dalam lima tahun terakhir. Tingkat pencairan yang tinggi merupakan hasil dari suntikan modal tambahan dari proyek-proyek yang ada dari tahun-tahun sebelumnya.
Singapura tetap menjadi investor asing terbesar di Vietnam, dari 108 negara dan wilayah, dengan US$ 6,5 miliar, atau 23,3% dari total investasi asing. Sektor manufaktur terus menjadi magnet terbesar investasi asing dengan US$ 16,8 miliar, atau 60,6% dari total investasi terdaftar.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 16 Jan 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 16 Jan 2025