Mengapa Saham Nyangkut? Berikut 7 Tips Mengatasinya

Redaksi Daerah - Jumat, 05 Juli 2024 14:33 WIB
Mengapa Saham Bisa Nyangkut? Ini 7 Tips untuk Mengatasinya

AKARTA - Investor tentu perlu mempertimbangkan kemungkinan munculnya risiko saat berinvestasi. Nyangkut saat berinvestasi saham juga menjadi salah satu risiko yang dihadapi oleh setiap investor. Saham nyangkut merupakan istilah bagi saham yang sedang dalam kondisi rugi cukup besar dan enggan dijual.

Mengapa saham yang bibeli bisa nyangkut? Sering kali seorang investor hanya mengejar keuntungan dalam waktu singkat dan tidak memedulikan risiko yang dihadapi, termasuk saat saham yang dibeli bergerak di luar ekspektasi. Padahal investasi saham bukan sesuatu yang instan dan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan hasil optimal.

Nyangkut juga bisa terjadi ketika kamu tidak memiliki trading plan yang jelas dan asal-asalan membeli saham dalam porsi besar. Ketika saham tersebut bergerak turun, maka potensi kerugianmu akan semakin besar pula dan membuatmu ragu untuk menjual saham tersebut.

Selain itu, saat melihat orang-orang meraih profit besar, kamu juga ingin seperti mereka dan meniru caranya. Tidak ada yang salah dengan hal tersebut, hanya saja kamu perlu ingat prinsip “High Risk, High Return.” Semakin tinggi risiko yang akan muncul, semakin besar pula potensi profit yang akan didapatkan.

Mengatasi situasi ini memerlukan strategi yang cermat dan pendekatan yang disiplin. Berikut adalah tujuh tips untuk mengatasi saham nyangkut.

Cara Mengatasi Saham Nyangkut

1. Evaluasi Fundamental Saham

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengevaluasi fundamental perusahaan yang sahamnya Anda pegang. Tinjau laporan keuangan, kinerja bisnis, prospek industri, dan berita terkait perusahaan tersebut. Jika fundamental perusahaan tetap kuat dan prospek jangka panjang masih positif, Anda mungkin dapat mempertimbangkan untuk bertahan atau bahkan menambah posisi di harga rendah.

2. Diversifikasi Portofolio

Diversifikasi portofolio adalah strategi penting untuk mengurangi risiko. Jangan menempatkan seluruh dana investasi Anda dalam satu saham atau sektor saja. Dengan memiliki portofolio yang beragam, Anda dapat mengurangi dampak dari penurunan harga satu saham terhadap keseluruhan portofolio Anda. Diversifikasi dapat dilakukan dengan berinvestasi dalam berbagai saham dari sektor yang berbeda, obligasi, reksa dana, atau instrumen investasi lainnya.

3. Tetapkan Stop Loss dan Take Profit

Stop loss adalah level harga di mana Anda akan menjual saham untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Sedangkan take profit adalah level harga di mana Anda akan menjual saham untuk mengunci keuntungan. Dengan menetapkan stop loss dan take profit, Anda dapat mengendalikan risiko dan emosi dalam berinvestasi. Pastikan untuk mengikuti aturan ini secara disiplin.

4. Gunakan Analisis Teknis

Analisis teknis dapat membantu Anda mengidentifikasi tren harga dan titik balik potensial dalam pergerakan saham. Dengan mempelajari grafik harga, indikator teknis, dan pola pergerakan saham, Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi. Analisis teknis tidak sempurna, tetapi bisa menjadi alat yang berguna untuk melengkapi analisis fundamental Anda.

5. Manfaatkan Averaging Down

Averaging down adalah strategi di mana Anda membeli lebih banyak saham pada harga yang lebih rendah untuk menurunkan harga rata-rata pembelian Anda. Strategi ini bisa efektif jika Anda yakin bahwa harga saham akan pulih di masa depan. Namun, perlu diingat bahwa averaging down juga dapat meningkatkan risiko jika harga saham terus turun.

6. Tetap Tenang dan Tidak Panik

Panik dan membuat keputusan impulsif dapat memperburuk situasi. Tetap tenang dan jangan biarkan emosi mengendalikan keputusan investasi Anda. Evaluasi situasi dengan kepala dingin dan buat keputusan berdasarkan analisis yang objektif. Jika perlu, ambil waktu sejenak untuk menjauh dari pasar dan refleksikan strategi Anda sebelum mengambil tindakan.

7. Konsultasi dengan Ahli Keuangan

Jika Anda merasa kesulitan dalam mengatasi saham nyangkut, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan atau penasihat investasi. Mereka dapat memberikan pandangan yang lebih objektif dan strategi yang lebih terstruktur berdasarkan situasi keuangan Anda. Ahli keuangan juga dapat membantu Anda merancang portofolio investasi yang lebih seimbang dan sesuai dengan tujuan keuangan Anda.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 01 Jul 2024

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 05 Jul 2024

Editor: Redaksi Daerah

RELATED NEWS