Menguak Emoji yang Kini Jarang Digunakan dan Terancam Punah
JAKARTA - Emoji adalah salah satu wujud ekspresi yang dituangkan saat harus melakukan percakapan baik di media sosial atau aplikasi chat. Ada masanya ketika emoji menjadi tren yang besar bagi generasi milenial. Namun, sebuah studi baru-baru ini mengungkapkan bahwa beberapa emoji berisiko punah sepenuhnya.
Seperti yang dilaporkan oleh Superside yang menarik data dari emoji yang paling populer dari tahun 2013 hingga sekarang dan menganalisis mana yang paling mengalami penurunan penggunaan secara perlahan seiring berjalannya waktu.
Beberapa emoji dilaporkan hampir punah karena generasi Z mulai meninggalkan penggunaan emoji. Seperti yang dilansir dari Indy100, dengan menggunakan perangkat lunak Keyword Tool, perusahaan tersebut menganalisis tingkat pencarian untuk masing-masing dari 100 emoji di setiap negara dan kota-kota populer di Amerika Serikat.
- Mengapa Australia Menjadi Pemilik Deposit Bijih Besi Terbesar di Dunia?
- 15 Prediksi The Simpsons yang Menjadi Kenyataan, Termasuk Pencalonan Kamala Harris
- 5 Film Terbaik yang Mengajarkan Anda tentang Pasar Saham
Temuan mereka dijelaskan dalam tabel sebagai berikut.
Emoji ‘okay hand’ menduduki peringkat pertama sebagai emoji yang paling tidak populer secara global. Emoji tersebut turung 66 peringkat dalam peringkatnya sejak tahun 2013.
Emoji ‘flushed face’ dan ‘person raising both hands in celebration’ menduduki posisi kedua dan ketiga. Emoji-emoji yang dulunya populer ini kehilangan daya tariknya karena pengguna lebih memilih emoji lain. Hal ini kemungkinan karena adanya peluncuran emoji yang lebih baru dan dinilai lebih relevan, dan beberapa emoji tertentu digunakan sebagai simbol dalam kelompok kebencian.
Di lokasi yang lain, emoji ‘smirking face’ menjadi emoji yang paling terancam punah di Amerika Serikat dan kota-kota populer lainnya di seluruh dunia. Hampir 47 persen negara-negara di Eropa juga mengalami penurunan penggunaan emoji ‘screaming face’.
Tidak mengherankan jika Gen Z mulai menganggap emoji sebagai sesuatu yang ‘menjijikkan’. Dalam sebuah unggahan populer di Threads, seorang pengguna menulis bahwa saudara-saudaranya yang merupakan Gen Z telah mengonfirmasi kebiasaan Gen Z tersebut dan memilih untuk tidak menggunakan emoji.
- Bank Mandiri Catat Pengeluaran KUR Sebesar Rp 1,17 Triliun Melalui Kantor Wilayah Region XI/Bali dan Nusa Tenggara
- Tips Memilih Asuransi Kendaraan yang Tepat
- Apa Itu Buyback Saham? Inilah Penjelasannya
Itu tadi penjelasan mengenai beberapa emoji yang kini semakin terancam punah. Apakah Anda masih menggunakannya?
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Justina Nur Landhiani pada 02 Agt 2024