5 Strategi Pemprov Jabar Dorong UMKM

donalbaba - Kamis, 02 Juli 2020 03:03 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menjadi narasumber Web Seminar (Webinar) Nasional: UMKM Tangguh Ekonomi Tumbuh di Era Adaptasi Kebiasaan Baru “New Normal New Hope” via video conference dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (1/7/2020). undefined

jabarjuara.co, Bandung- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) mendorong kembali kegiatan ekonomi 37 ribu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), yang terdampak pandemi Covid-19.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk mendorong UMKM agar bisa kembali melakukan kegiatan usahanya dengan baik. Selain itu, pembukaan ekonomi di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) kini juga bertujuan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi Jabar agar tetap positif.

“Pertumbuhan ekonomi semua daerah menurun dan Jawa Barat mencoba agar tidak turun minus di bawah nol. Kami berjuang agar ekonomi kita bisa tumbuh di atas nol walaupun turun dari angka lima persen (saat 2019),” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (1/7/2020).

Menurut Emil, ada lima upaya yang sedang dilakukan. Lima upaya tersebut yaitu pertama, memudahkan hadirnya bahan baku yang sulit didapat saat pandemi. Kedua, memudahkan urusan permodalan. Ketiga, melancarkan produksi dan distribusi yang sempat terhambat selama pandemi. Keempat, menstimulasi untuk menaikkan daya beli. Dan kelima, membantu menaikkan omset penjualan.

Emil pun meminta kepada para pelaku UMKM di Jabar agar bisa menyesuaikan diri dengan era disrupsi, khususnya disrupsi bidang teknologi digital, dengan menggunakan sistem digital dalam ekosistem usahanya. Dia menambahkan, ekosistem digital penting untuk memperkuat pemasaran UMKM.

“Kita boleh kaget dengan disrupsi, tapi siap tidak siap interupsi (yang menyebabkan disrupsi) itu akan hadir, apakah oleh interupsi kesehatan, teknologi, atau sosial politik,” imbuhnya.

Selain itu, dalam Web Seminar (Webinar) Nasional: UMKM Tangguh Ekonomi Tumbuh di Era Adaptasi Kebiasaan Baru “New Normal New Hope”, Emil juga mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan pembentukan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) untuk memulihkan ekonomi koperasi dan UMKM.

Dia menjelaskan, kedepan sumber pendanaan tidak hanya perbankan konvensional. Melalui BLUD, pembiayaan dari dana pemerintah untuk memfasilitasi pembiayaan pemasaran bagi koperasi dan UMKM.

“Dan per hari ini juga kami sudah melakukan program padat karya. Sudah 50 ribu warga Jawa Barat dalam empat minggu terakhir terlibat dalam proyek-proyek padat karya untuk memulihkan penghasilan yang terdampak Covid-19,” jelasnya.

Lebih lanjut, Emil mengatakan, pergesaran perilaku konsumen selama pandemi bisa menjadi peluang usaha bagi para pelaku UMKM. Seperti pasar dan belanja online, bisnis dan jasa pengantaran barang, home service atau delivery, bisnis makanan beku, sekolah atau kursus online, produksi fashion baru berupa masker dan face shield, konsumsi jamu, herbal, rempah-rempah, halal product, solo travel, dan bisnis baru di produksi dan industri kesehatan.

Bagikan

RELATED NEWS