Agar Tidak Numpuk, Begini 6 Cara Atur Sampah Rumah Tangga yang Eco-Friendly

Redaksi Daerah - Selasa, 09 September 2025 20:00 WIB
6 Tips Mengatur Sampah Rumah Tangga Agar Ramah Lingkungan

JAKARTA – Sedang mencari cara untuk mengelola sampah rumah tangga secara lebih berkelanjutan? Jangan khawatir, kalian tidak sendirian. Banyak orang juga menghadapi tantangan dalam mengurangi limbah rumah tangga sambil tetap berusaha menjalani gaya hidup ramah lingkungan di tengah meningkatnya kesadaran akan isu lingkungan.

Pengelolaan sampah sendiri mencakup serangkaian tahapan, mulai dari pengumpulan, pengangkutan, pembuangan atau daur ulang, hingga pemantauan terhadap limbah yang dihasilkan dari aktivitas manusia.

Ada beragam solusi yang bisa diterapkan untuk menghadapi masalah ini. Mulai dari membuat kompos hingga mendaur ulang barang bekas, langkah-langkah sederhana tersebut bisa membuat rumah lebih ramah lingkungan.

Tips Mengelola Sampah Rumah Tangga

Dilansir dari berbagai sumber, berikut cara mengelola sampah rumah tangga agar ramah lingkungan:

1. Pisahkan Sampah Organik dan Anorganik

Langkah awal dan termudah dalam mengelola sampah adalah dengan memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik, seperti sisa makanan, daun, dan sayuran, bisa diolah menjadi kompos yang bermanfaat bagi tanah dan tanaman.

Sedangkan sampah anorganik, seperti plastik, kaca, dan kaleng, dapat didaur ulang. Dengan memisahkan kedua jenis sampah ini, kalian membantu mempermudah proses pembuangan sampah di tempat pembuangan akhir sekaligus mendukung program daur ulang.

2. Gunakan Tas atau Wadah Ramah Lingkungan

Penggunaan plastik sekali pakai, seperti kantong belanja, dapat menambah jumlah sampah yang sulit terurai. Sebagai alternatif, mulailah menggunakan tas ramah lingkungan yang bisa didaur ulang setelah sampah dipilah.

Dengan kebiasaan ini, kalian tidak hanya mengurangi sampah plastik, tetapi juga turut mengurangi dampak negatif plastik terhadap lingkungan.

3. Mendaur Ulang Sampah Plastik dan Kertas

Daur ulang merupakan salah satu cara paling efektif untuk mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan. Kalian bisa memulainya dengan mengumpulkan plastik, kertas, dan botol kaca di rumah, kemudian memisahkan mana yang bisa didaur ulang dan yang tidak.

Selain mengurangi sampah, daur ulang juga membantu menghemat sumber daya alam karena barang-barang tersebut dapat diolah menjadi produk baru. Salah satu sampah yang bisa dimanfaatkan kembali adalah botol plastik.

4. Kurangi Penggunaan Produk Sekali Pakai

Produk sekali pakai, seperti sedotan plastik, botol air, dan peralatan makan plastik, menghasilkan volume sampah yang sangat besar. Untuk menguranginya, cobalah menggantinya dengan produk yang bisa dipakai berulang, misalnya botol stainless, sedotan logam, atau tas belanja yang dapat digunakan berkali-kali.

Kebiasaan ini tidak hanya membantu mengurangi sampah, tetapi juga lebih hemat karena kalian tidak perlu terus-menerus membeli produk baru.

5. Manfaatkan Bank Sampah

Daripada membuang botol plastik, kardus, dan kaleng begitu saja, kalian bisa membawanya ke bank sampah atau pengepul terdekat. Beberapa bank sampah bahkan memberikan insentif berupa uang, sehingga rumah lebih rapi sekaligus memberi manfaat ekonomi.

Mulailah dengan mengumpulkan sampah anorganik di wadah khusus, lalu setorkan setiap dua minggu. Ajak juga tetangga atau teman dekat agar gerakan ini memiliki dampak lebih besar. Dari kebiasaan sederhana ini, siapa tahu kamu bisa ikut membangun komunitas yang peduli lingkungan.

6. Mengompos Sisa Makanan

Secara global, sekitar 931 juta ton makanan terbuang setiap tahun. Ketika makanan ini dibuang ke tempat pembuangan akhir, hal itu ikut menyumbang emisi gas rumah kaca yang mempercepat perubahan iklim. Sisa makanan sering dibuang, padahal bisa dimanfaatkan untuk membuat kompos.

Mengompos dapat mengurangi jumlah sampah dengan mengubah sampah basah menjadi pupuk untuk tanaman. Selain itu, jika kalian memiliki atau berencana menanam kebun sendiri, kalian akan memiliki pupuk buatan sendiri yang ramah lingkungan dan bebas bahan kimia untuk menyuburkan tanaman kalian.

Kalian bisa membuat kompos sederhana di rumah dengan menggunakan sisa sayuran, buah-buahan, hingga daun.

Kompos ini bisa digunakan sebagai pupuk untuk tanah di kebun, sekaligus mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir. Dengan cara ini, kalian turut membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembusukan sampah makanan di TPA.

Rumah bisa menjadi tempat pertama untuk mengelola sampah dengan baik sebelum sampah dibawa ke TPA. Dengan memisahkan sampah, menggunakan tas ramah lingkungan, mendaur ulang, mengurangi produk sekali pakai, dan membuat kompos, kita bisa mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 07 Sep 2025

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 09 Sep 2025

Editor: Redaksi Daerah

RELATED NEWS