Benarkah Alpukat Bisa Bikin Gemuk?
jabarjuara.co, Bandung-Alpukat kerap dianggap sebagai buah yang dapat membuat berat badan naik, lantaran kandungan lemaknya tinggi. Tapi, ada juga yang menganggap kandungan lemak alpukat dapat membantu menurunkan berat badan.
Mengutip laman SehatQ, menurut catatan Departemen Pertanian Amerika, alpukat mengandung 64 kalori per 40 gram berat daging buahnya. Dari jumlah tersebut, hampir 6 gram di antaranya merupakan lemak yang merupakan bagian terbanyak penyumbang kalori pada alpukat.
Bukan hanya itu, alpukat juga terbukti mengandung berbagai jenis nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti 3,4 gram karbohidrat, 3 gram serat, dan kurang dari 1 gram gula.
Kandungan itulah yang membuat alpukat memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk untuk diet. Berikut adalah beberapa manfaatnya.
Alpukat membuat kenyang lebih lama
Penganut diet alpukat percaya, mengonsumsinya akan membuat kenyang lebih lama. Faktanya, hasil sebuah penelitian menyatakan, makan setengah alpukat segar saat makan siang memang dapat membantu mengurangi nafsu makan hingga 3 jam ke depan dibanding tidak mengonsumsi buah tersebut.
Kandungan serat di dalamnya dapat mengurangi nafsu makan dalam jangka waktu lebih lama. Selain membuat kenyang, serat juga dapat melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit.
Alpukat dapat menjaga berat badan ideal
Salah satu penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menemukan, mengonsumsi alpukat secara reguler membantu seseorang memperoleh berat tubuh lebih ideal serta risiko terkena penyakit metabolik lebih rendah dibanding yang jarang makan buah tersebut.
Fakta ini memang tidak langsung bisa diartikan bahwa orang yang suka makan alpukat pasti langsing dan sehat. Namun setidaknya, penelitian ini menunjukkan, Anda tidak perlu takut makan alpukat ketika sedang berusaha menurunkan berat badan atau tidak ingin menambah lagi bobot tubuh.
Lemak alpukat membantu membakar lemak tubuh
Kendati kandungan lemak dalam alpukat cukup tinggi, sebagian besar lemak pada buah dengan tekstur mirip mentega ini adalah lemak tidak jenuh. Tipe lemak ini sendiri memiliki beberapa keunggulan, seperti mampu membantu mempercepat pembakaran lemak tubuh dibanding tipe lemak lainnya membantu meningkatkan rasio pembakaran lemak tubuh, membantu tubuh membakar lebih banyak kalori setelah Anda makan.
Meski begitu, masih perlu ada penelitian lebih lanjut terkait manfaat lemak pada alpukat. Namun, Anda tak perlu takut mengonsumsinya jika ingin menurunkan berat badan.
Konsumsi alpukat tetap perlu dibatasi
Yang perlu diingat adalah kandungan kalori alpukat sangat tinggi, sehingga tidak disarankan untuk makan satu buah alpukat sekaligus. Hal itu juga perlu dilakukan supaya tubuh tidak mengalami surplus kalori, yang justru memicu kelebihan berat badan.
Porsi yang disarankan untuk makan alpukat adalah seperempat atau maksimal setengah buah. Selain itu, Anda pun tetap harus mengonsumsi makanan lain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Contoh pola makan dalam diet alpukat yang bisa menjadi acuan ialah:
Bangun tidur (jam 6.00-7.30): minum 1 gelas air + 1 sendok makan air perasan lemon.
Sarapan (jam 8.00-8.45): 2 telur orak-arik + 5 iris alpukat + setengah buah apel + 2 butir kacang almond.
Brunch (jam 10.30): 1 cangkir teh hijau.
Makan siang (jam 12.30 – 13.30): kacang polong + salad alpukat + 1 gelas air kelapa.
Makan sore (jam 16.00): 1 cangkir kopi hitam + setengah cangkir popcorn.
Makan malam (jam 19.00): salmon saus lemon mentega dengan irisan alpukat + 1 gelas susu rendah lemak.
Bermanfaat untuk kesehatan
Meski Anda tidak sedang menurunkan berat badan, mengonsumsi alpukat juga baik untuk kesehatan. Selain mengandung antioksidan, kandungan lemak tak jenuhnya bisa menyehatkan jantung. Sementara kandungan betasitosterol-nya mampu menurunkan kolesterol jahat.
Alpukat juga mengangandung lutein dan zeaxanthin, antioksidan yang baik bagi mata. Bahkan ibu hamil pun disarankan untuk mengonsumsi satu butir alpukat untuk memenuhi 41% folat.