Benarkah Harga Perak Akan Melonjak Seperti Emas? Ini Prediksi Terbarunya!
JAKARTA - Investor legendaris sekaligus penulis buku finansial terkenal Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, kembali menjadi sorotan publik lewat pernyataannya soal prospek logam mulia.
Dalam unggahan di platform X (Twitter) pada 10 Oktober 2025, Kiyosaki memprediksi bahwa harga perak akan melonjak hingga 50% dalam setahun, dari kisaran US$50 menjadi US$75 per ons.
“Silver will go from US$50 to US$75 soon. Buy coins before it takes off,” tulis Kiyosaki dalam unggahannya di akun resminya theRealKiyosaki, dikutip Senin, 13 Oktober 2025.
Ia menilai tren pasar saat ini memperlihatkan momentum positif yang kuat, seiring meningkatnya permintaan terhadap aset riil di tengah pelemahan mata uang global. Menurutnya, perak sedang menuju era baru di mana nilai fundamentalnya mulai diakui pasar setelah bertahun-tahun berada di bawah bayang-bayang emas.
- Jennie BLACKPINK Rilis Font Resmi Miliknya Sendiri ZEN SERIF, Ini Link Downloadnya
- Begini 6 Cara dan Trik Menghemat Bensin Anda Agar Tidak Cepat Habis
- Tidak Paham Saham tapi Ingin Investasi? Ini Cara Beli Saham Pertama Cocok untuk Pemula
Dalam pernyataan yang sama, Kiyosaki menuding bahwa harga perak telah dimanipulasi selama bertahun-tahun oleh kekuatan besar di pasar komoditas.
Ia meyakini bahwa selama ini nilai sebenarnya dari logam tersebut ditekan agar tetap berada di bawah harga idealnya. Namun, menurutnya, kini perak mulai mendekati rekor tertinggi baru, yang mencerminkan nilai sesungguhnya dari logam berharga itu. Kiyosaki menyerukan kepada para investor untuk segera membeli koin perak fisik sebelum harga melonjak lebih jauh.
Baca juga : Miliaran Bakteri di Kamar Mandi Siap Menyembur ke Wajah Anda, Haruskah Khawatir?
Kritik terhadap Dolar AS
Selain membahas perak, Kiyosaki juga menyoroti kondisi dolar Amerika Serikat (AS) yang dinilainya terus melemah. Ia menilai penyebab utama pelemahan tersebut adalah tingginya utang pemerintah dan kebijakan moneter longgar yang diterapkan selama beberapa tahun terakhir.
Menurutnya, kebijakan pencetakan uang tanpa kendali hanya memperburuk inflasi dan menggerus daya beli masyarakat. Dalam situasi seperti ini, Kiyosaki menegaskan pentingnya beralih ke aset nyata (real assets) sebagai bentuk perlindungan terhadap penurunan nilai mata uang fiat.
Ia menyebut perak sebagai salah satu alternatif terbaik karena harganya masih relatif terjangkau dibandingkan emas, namun memiliki potensi pertumbuhan yang besar.
Selama bertahun-tahun, Kiyosaki konsisten menyarankan masyarakat untuk berinvestasi pada tangible assets atau aset berwujud yang memiliki nilai intrinsik. Ia menekankan bahwa aset nyata memiliki ketahanan yang lebih kuat terhadap guncangan ekonomi dan ketidakpastian geopolitik.
Dalam berbagai kesempatan, ia selalu menekankan pentingnya memiliki portofolio yang mencakup perak dan emas, Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), serta properti, ladang minyak, dan peternakan sapi. Menurutnya, aset-aset tersebut berfungsi sebagai pelindung nilai (hedge) terhadap inflasi dan instabilitas global.
Kiyosaki menilai bahwa dalam kondisi ekonomi yang rapuh, aset riil adalah satu-satunya bentuk kekayaan yang mampu mempertahankan nilai dalam jangka panjang.
Baca juga : Melemah 30,33 Poin IHGSG Hari Ini Ditutup di 8.227,20 Poin
Strategi Investasi Alternatif
Kiyosaki juga menolak pendekatan investasi konvensional yang mengandalkan strategi portofolio 60/40, yaitu kombinasi antara saham dan obligasi. Ia menilai strategi tersebut sudah tidak relevan di era modern, terutama ketika pasar keuangan menjadi semakin volatil dan tidak dapat diprediksi.
Menurutnya, investor perlu merancang strategi investasi alternatif yang disesuaikan dengan tujuan keuangan pribadi dan kondisi ekonomi saat ini.
Berdasarkan pengalamannya selama puluhan tahun di dunia keuangan, Kiyosaki menegaskan bahwa aset riil memberikan perlindungan yang lebih kuat terhadap risiko pasar, karena nilainya tidak bergantung pada fluktuasi kebijakan moneter atau manipulasi pasar modal. Ia menilai fleksibilitas dan kemandirian menjadi kunci utama bagi investor masa kini.
Optimisme Kiyosaki terhadap perak tidak hanya berdasarkan teori, tetapi juga pada peluang keuntungan yang ia perkirakan. Ia menyebut bahwa investasi sebesar US$100 di perak dapat berkembang menjadi US$500 dalam waktu satu tahun jika tren kenaikan harga berjalan sesuai prediksi.
“Investasi US$100 di perak hari ini bisa menjadi US$500 dalam setahun,” ujar Koyosaki dengan Optimis.
Menurutnya, momentum pasar saat ini sangat mendukung reli harga logam mulia, terutama karena meningkatnya permintaan dari sektor industri dan investor individu.
Selain itu, keterbatasan pasokan perak global juga menjadi faktor yang memperkuat potensi kenaikan harga dalam jangka menengah hingga panjang. Kiyosaki percaya, kombinasi antara permintaan tinggi dan pasokan terbatas akan menciptakan dorongan alami bagi harga perak untuk terus menanjak.
Di tengah ketidakpastian global dan fluktuasi ekonomi yang tinggi, Kiyosaki menilai perak bukan hanya sekadar pelindung nilai (store of value), tetapi juga peluang investasi yang menarik.
Ia melihat bahwa tren sepanjang tahun 2025 menunjukkan semakin banyak investor global beralih ke aset alternatif seperti Bitcoin, Ethereum, emas, dan perak, yang semuanya mencatatkan rekor harga tertinggi baru.
Pergeseran minat ini mencerminkan meningkatnya ketidakpercayaan terhadap sistem keuangan tradisional dan keinginan investor untuk mencari bentuk kekayaan yang lebih stabil.
Dengan meningkatnya permintaan global terhadap logam mulia, Kiyosaki optimistis bahwa perak berpotensi menjadi bintang baru di pasar investasi. Pertanyaannya kini, akankah perak benar-benar melesat seperti emas dan membuktikan ramalan Robert Kiyosaki menjadi kenyataan?
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Muhammad Imam Hatami pada 14 Oct 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 14 Okt 2025