Berapa Lama Telur Bisa Disimpan?
jabarjuara.co, Bandung – Telur bisa dimasukkan dalam daftar sumber protein yang wajib tersedia di rumah selama masa karantina. Selain nutrinya tinggi, telur juga murah dan bisa disimpan dalam jangka waktu cukup lama. Tapi berapa lama, telur bisa disimpan?
Menurut pusat keamanan telur, telur masih bisa dikonsumsi empat hingga lima minggu dari tanggal pengemasan. Hanya saja, bakteri yang menyebabkan keracunan makanan seperti Salmonella dan E-coli lama kelamaan bisa terus bertambah.
Telur bisa bertahan, jika disimpan dalam suhu yang sudah direkomendasikan, yaitu sekitar empat derajat celsius. Dalam suhu tersebut, telur bisa disimpan maksimal tiga minggu lamannya.
Tapi sebelum disimpan, sebaiknya telur perlu dicuci bersih untuk menghilangkan kotoran ayam yang masih menempel. Karena kemungkinan besarnya mengandung bakteri.
Cara lain untuk menyimpan telur adalah dengan membekukannya. Tetapi jangan dimasukkan freezer dalam keadaan utuh. Untuk melakukan cara ini, sebaiknya pisahkan kuning dan putih telur terlebih dahulu.
Telur yang sudah direbus sampai matang juga bisa jadi alternatif lain. Karena telur rebus bisa bertahan di dalam kulkas hingga satu minggu. Sementara telur yang dibeli dalam kemasan karton bisa bertahan dalam kulkas selama empat bulan. Asal tetap disimpan dalam kemasan.
Meski begitu, sebaiknya perhatikan kondisi telur sebelum mengolahnya. Dimulai dari memperhatikan bentuk dan baunya. Jika kulitnya berbau tak sedap, atau bau tak sedap muncul setelah dipecahkan. Sebaiknya jangan dimakan.
Selain itu, perhatikan juga kulitnya. Jika ada bagian cangkang yang licin, itu bisa menjadi tanda adanya bakteri. Retak kecil pada cangkang juga bisa jadi jalan masuknya bakteri dan kuman. Sementara jika bagian kulitnya terlihat ada bubuk itu menunjukkan jamur.
Namun yang perlu diingat adalah, perhatikan apakah telur tersebut sudah lama disimpan atau belum. Karena telur yang mengandung Salmonella mungkin terlihat dan berbau normal.