Bikin Sabun Mandi Sendiri? Mudah Kok
jabarjuara.co, Bandung – Kebanyakan di rumah bikin pusing? Gimana kalau kita membuat sabun sendiri? Selain mudah, bahannya pun banyak tersedia di toko kue. Karena rupanya, sebagian besar bahan utama sabun batangan itu serupa dengan kue bolu.
Salah satu bahan utama dari sabun adalah minyak. Ada beberapa jenis minyak yang bisa digunakan, mulai dari minyak zaitun yang harganya cukup menguras kantong, hingga minyak sawit yang harganya lebih ramah dan lebih mudah didapat.
“Selain minyak, ada ekstrak tumbuh-tumbuhan atau essential oil, soda api, dan air mineral,” kata pembuat sabun asal Parung, Kabupaten Bogor, Esterlyta Panjaitan, beberapa waktu lalu.
Hampir lima tahun, perempuan yang akrab disapa Lyta itu memproduksi sabun batangan, dan memasarkannya dengan brand Moloka Farm Living. Moloka merupakan Bahasa Rusia yang artinya susu. Lyta menggunakannya lantaran sabun buatannya mengandung susu kambing.
Lyta membagikan seluruh rahasia yang dia gunakan selama ini untuk membuat sabun. Hanya saja, tanpa susu kambing. Karena menurutnya, yang paling penting adalah memahami resep dasar dari pembuatan sabun dengan bahan-bahan alami.
“Yang penting teman-teman bisa memahami dasarnya dulu, kalau nanti mau bereksperimen sendiri ya silakan,” tuturnya.
Salah satu rahasia dari sabun-sabun buatannya adalah minyak. Lyta lebih sering menggunakan minyak sawit lantaran kandungan vitamin e nya tinggi. Apalagi, mendapatkan minyak sawit juga mudah dan harganya terjangkau. Tapi, dia juga sering mencampur minyak sawit dengan minyak zaitun, sesuai dengan kebutuhannya. Hanya saja, yang perlu dihindari dari bahan baku ini adalah minyak kelapa 100 persen. Menurut Lyta, minyak tersebut kurang baik untuk sabun, karena akan membuat kulit kering.
Proses pembuatan sabun juga rupanya cukup sederhana. Hanya membutuhkan waktu tak kurang dari satu jam untuk mencampur semua bahan tersedia. Dimulai dengan memanaskan minyak, melarutkan soda api dengan air mineral, mencampur minyak yang suhunya sudah mencapai 40 derajat selsius dengan larutan soda api, menambahkan essential oil secukupnya, dan sedikit pewarna.
“Ada beberapa pewarna alami yang bisa digunakan, seperti kopi, raw cacao, activated charcoal, kunyit, wortel, dan seledri. Ada juga pewarna dari mineral atau mika. Sementara untuk pewangi, saya lebih sering menggunakan essential oil dari tumbuhan lokal,” katanya.
Meski begitu, Lyta mengaku memiliki essential oil andalan. Yaitu, ekstrak daun nilam atau yang akrab disebut patchouli oil. Menurutnya, patchouli oil ini memiliki aroma kaya rempah dengan berbagai khasiat, seperti relaksasi dan bagus untuk mengobati alergi kulit. Selain patchouli, Lyta juga kerap menggunakan kenanga dan sereh untuk pewangi sabunnya.
Lyta melanjutkan penjelasannya tentang pembuatan sabun. Ketika seluruh adonan sudah tercampur, tinggal menuangkannya ke dalam cetakan dan menunggunya hingga memadat. Menurutnya, adonan akan memadat selama dua hari. Tetapi adonan akan padat sempurna dan baru bisa digunakan setelah dua minggu. Karena wangi dari essential oil baru muncul.
“Prinsipnya memang seperti membuat kue. Bahannya serupa, kecuali soda api. Alatnya juga sama, ada panci, timbangan, blander, spatula, dan cetakan. Tapi yang paling penting adalah resep,” kata alumni University of Arizona ini.
Untuk mendapatkan resep-resep sabunnya, Lyta hanya perlu membuka Lye Calculator lewat jaringan internet telepon pintarnya. Di sana dia akan mendapatkan takaran bahan yang dibutuhkan untuk memproduksi sabun-sabunnya.
Gimana, cukup mudah kan? Ada aplikasi Lye Calculator juga yang bisa membantumu menakar seluruh bahan. Mumpung di rumah, ayo berkreasi! Selamat mencoba!