Daftar 10 Negara Paling Berbahaya untuk Wisatawan di 2025, Jangan Asal Pilih Destinasi!

Redaksi Daerah - Senin, 01 Desember 2025 14:28 WIB
10 Negara Paling Berbahaya untuk Turis di 2025, Hati-hati Kalau Mau Liburan! (freepik.com)

JAKARTA — Jelang liburan akhir tahun, tak sedikit dari kita yang mulai menyusun rencana traveling untuk menutup 2025 dengan momen indah yang berkesan. Mulai dari pantai hingga kota yang penuh sejarah, pilihan destinasi wisata tampak terasa tidak ada habisnya.

Namun, di tengah antusiasme tersebut, situasi keamanan global yang terus berubah membuat Anda harus tetap berhati-hati sebelum menentukan negara tujuan.

Sebelum Anda memutuskan membeli tiket, penting untuk memahami risiko yang mungkin Anda hadapi di destinasi tujuan. Oleh karena itu, simak daftar negara paling berbahaya untuk turis di 2025 yang sebaiknya Anda waspadai, seperti yang telah dirangkum dari MSN.

Negara Paling Berbahaya untuk Turis di 2025

1. Yemen/Yaman

Yaman

Yaman masih menjadi salah satu daerah yang tidak stabil di dunia karena adanya perang saudara yang berlangsung lama bahkan menyentuh hampir seluruh bagian negara. Dilaporkan bahwa masih ada kelompok bersenjata yang menguasai wilayah berbeda, sehingga dikhawatirkan bentrokan akan terjadi kapan saja, termasuk di wilayah yang mungkin dilalui para wisatawan.

Wisatawan juga dapat berisiko mengalami penculikan, baik karena kepentingan politik atau yang meminta tebusan. Oleh karena itu, risiko perjalanan ke Yemen dinilai jauh lebih besar daripada nilai budaya atau sejarah yang ditawarkan.

2. Somalia

Somalia

Somalia menghadapi masalah keamanan serius akibat terjadinya konflik kelompok ekstremis, stabilitas politik yang terganggu, dan lemahnya pemerintah pusat. Selain itu, serangan juga bisa menargetkan tempat umum, seperti pasar, hotel, hingga gedung pemerintah sehingga sangat sulit menjamin keamanan para turis.

Infrastruktur Somalia juga masih tidak stabil, yang meliputi kondisi listrik, akses air bersih hingga komunikasi. Hal ini tentunya akan membuat aktivitas sehari-hari wisatawan jadi sulit.

3. Syria

Syria

Syria terjadi perang berkepanjangan yang akhirnya membuat negara ini terpecah dan jadi tidak stabil. Banyak daerah memiliki ranjau atau sisa bahan peledak yang belum meledak, sehingga berjalan di daerah tertentu bisa sangat berbahaya.

Tidak hanya itu, turis tentu harus menghadapi pemeriksaan ketat di pos-pos keamanan, yang dapat menimbulkan kesalahpahaman. Layanan kesehatan juga banyak yang rusak atau bahkan telah kewalahan menangani pasien.

BACA JUGA: 5 Negara dengan Jumlah Perokok Terbanyak 2025, Indonesia Termasuk!

4. Irak

Irak

Meski beberapa kota besar di Irak lebih stabil, Irak diketahui masih menghadapi ancaman terorisme, konflik politik, hingga kekerasan spontan lainnya.

Infrastruktur transportasi juga sering terganggu. Penutupan jalan, pos pemeriksaan, dan jam malam dapat membuat wisatawan terjebak atau kebingungan. Beberapa wilayah juga masih memiliki aktivitas kelompok ekstremis yang membahayakan.

5. Afghanistan

Afghanistan

Afghanistan adalah negara yang masih sangat tidak stabil karena kondisi politik yang tidak stabil dan adanya keberadaan kelompok bersenjata. Bahkan, bepergian antar kota bisa jadi sangat berbahaya.

Di negara tersebut masih ada serangan bom, penembakan, hingga kekerasan. Listrik dan jaringan komunikasi juga tidak dapat diandalkan. Menjadi wisatawan di Irak juga berisiko dicurigai bahkan dijadikan alat tawar-menawar.

6. Sudan Selatan

Sudan Selatan

Sudan Selatan mengalami kekerasan antar-etnis, stabilitas politik yang terganggu, hingga bentrokan. Polisi di sana tidak berfungsi seperti seharusnya, sehingga wisatawan akan merasa terancam keamanannya.

Banjir dan kondisi alam juga turut memperparah risiko. Penculikan dan perampokan dapat terjadi, apalagi jika Anda berkunjung ke daerah terpencil.

7. Haiti

Haiti

Di Haiti geng kriminal menguasai banyak wilayah, termasuk di ibu kota. Dikhawatirkan akan terjadi penculikan, perampokan bersenjata, hingga kekerasan, bahkan mereka sering menargetkan para wisatawan.

Kepolisian di Haiti juga akan kewalahan dan banyak wilayah tak lagi memiliki penegakan hukum yang efektif. Layanan medis tidak dapat melayani secara optimal bahkan tidak aman karena sering berada di area rawan.

8. Mali

Mali

Mali masih mengalami ketidakstabilan akibat ulah kelompok ekstremis, serangan pemberontak, hingga konflik antar komunitas. Wilayah utara Mali dan tengah sangat berbahaya karena ada banyak serangan terhadap warga sipil dan militer.

Wisatawan yang berkunjung ke Mali dikhawatirkan akan mengalami penculikan. Selain itu, infrastrukturnya minim dan layanan medis hampir tidak ada di daerah terpencil.

9. Venezuela

Venezuela

Venezuela mengalami tingkat kejahatan yang sangat tinggi, ketidakstabilan politik, hingga krisis ekonomi. Tidak hanya itu, masih terjadi perampokan bersenjata, penculikan, dan kekerasan di sana.

Kepolisian mereka tidak konsisten dan dinilai korup. Hal ini semakin diperparah dengan adanya kelangkaan makanan, obat, dan bahan bakar. Tidak mengherankan jika pemadaman listrik jadi sering terjadi.

10. Myanmar

Myanmar

Myanmar mengalami konflik bersenjata antara militer dan kelompok etnis di berbagai wilayah. Konflik ini menimbulkan bentrokan, serangan udara, hingga blokade jalan.

Wisatawan sangat berisiko harus berhadapan dengan pos pemeriksaan militer yang menegangkan. Bahkan, wisatawan juga berisiko mengalami ledakan karena beberapa daerah dipasangi ranjau sementara layanan kesehatan sangat minim.

BACA JUGA: 5 Negara Termahal untuk Main Padel, Ada Indonesia!

Itu tadi beberapa negara yang paling berbahaya untuk turis liburan di 2025, hati-hati!

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 01 Des 2025

Editor: Redaksi Daerah

RELATED NEWS