Dorong Pengurangan Bisnis Batu Bara, Indika Energy Divestasi
JAKARTA – Sejalan dengan visi misi global untuk mengurangi emisi karbon, perusahaan tambang batu bara PT Indika Energy Tbk (INDY) turut melakukan berbagai upaya untuk berkontribusi, salah satunya melakukan divestasi terhadap portofolio usaha.
Penjualan saham menjadi salah satu langkah perusahaan untuk mengurangi eksposur di bisnis batu bara. Hal ini sejalan dengan komitmen Indika Energy untuk mencapai 50% pendapatan dari sektor non-batubara pada 2025 dan netral karbon pada 2050.
“Bagi Indika Energy, kami telah menetapkan apa yang kami cita-citakan sebagai normal baru kami - berkelanjutan, rendah karbon, dan bertanggung jawab secara sosial,” tulis Arsjad, dilansir Jumat 11 November 2022.
Berdasarkan laporan keberlanjutan 2021 INDY, perseroan tercatat melakukan divestasi terhadap dua perusahaan. Presiden Direktur Indika Energy, Arsjad Rasjid mengungkapkan bahwa selain investasi baru, perseroan sedang bertransisi dan mengurangi portofolio usaha yang tidak selaras dengan tujuan perusahaan.
Berdasarkan catatan TrenAsia, berikut dua perusahaan yang didivestasi oleh Indika Energy:
Mitrabahtera Segara Sejati
Divestasi yang pertama adalah perusahaan transportasi energi, PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) pada 10 Oktober 2022 kepada PT Galley Adhika Arnawama (GAA). Sebelum divestasi, INDY memegang 51% saham di MBSS, yang diakuisisi pada 2011.
INDY melepas sebanyak 892,51 juta lembar atau setara 51% saham MBSS. Divestasi ini dilakukan INDY dengan harga jual Rp600 per saham, sehingga penjualan ini bernilai US$41,31 juta atau setara dengan Rp589,05 miliar.
Sebagai informasi, saham yang dijual berstatus kepemiilikan tidak langsung. Sebab, INDY memiliki saham di MBSS melalui anak perusahaan terkendali, yaitu Indika Energy Infrastructure (IEI).
Setelah transaksi ini, MBSS tidak lagi menjadi anak perusahaan INDY dan tidak dikonsolidasikan dalam laporan keuangan INDY. Adapun pelaksanaan transaksi divestasi tidak berdampak material terhadap kegiatan usaha INDY.
Petrosea
Indika Energy telah menyelesaikan transaksi penjualan keseluruhan 704.014.200 saham yang mewakili 69,8% kepemilikan saham perusahaan di PT Petrosea Tbk (PTRO) kepada PT Caraka Reksa Optima (Caraka) pada 28 Juli 2022. Harga penjualan saham setara dengan Rp3.117 per lembar saham dengan total sebesar US$146,58 juta untuk 69,8% modal disetor dari Petrosea (berdasarkan penilaian US$ 210.000.000 untuk 100% saham).
Dengan selesainya transaksi ini, Petrosea tidak lagi menjadi anak perusahaan Indika Energy dan tidak lagi dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan perseroan.
Sekilas tentang perjalanan Petrosea di bawah bendera Indika Energy, pada tahun 2009, Indika Energy resmi mengakuisisi 98,55% saham perusahaan ini. Pada 2016, Petrosea resmi ditetapkan sebagai operator Pusat Logistik Berikat (PLB) sektor minyak & gas bumi yang terletak di Tanjung Batu, Balikpapan, Kalimantan Timur. Pada 2017, perusahaan ini meresmikan “Petrosea Offshore Supply Base” (POSB) di Sorong untuk memberikan dukungan dan layanan kepada sektor minyak & gas bumi di Indonesia bagian timur.