Ini Ciri Kecanduan Kopi dan Efeknya pada Kesehatan

donalbaba - Senin, 21 Juni 2021 14:51 WIB
Ilustrasi - Kecanduan kopi bisa berdampak pada kesehatan. undefined

jabarjuara.co, Bandung-Banyak penelitian yang menyebutkan berbagai manfaat kopi bagi kesehatan. Namun, jika diminum secara berlebihan, kopi juga akan berdampak buruk pada kesehatan.

Kecanduan kopi, disebut juga kecanduan kafein, terjadi akibat konsumsi kafein yang berlebihan dalam waktu tertentu sehingga membahayakan kesehatan.

Dikutip dari Mayo Clinic, konsumsi 400 gram kafein sehari atau setara dengan empat cangkir kopi sebenarnya masih tergolong aman bagi kebanyakan orang dewasa sehat. Namun, toleransi setiap orang terhadap kafein tentu berbeda-beda. Terlebih jika ada masalah atau gangguan kesehatan kesehatan tertentu.

Kandungan kafein dalam kopi bersifat stimulan. Artinya, kerja otak dan sistem saraf akan terus terangsang jika dikonsumsi berlebihan.

Oleh karena efek stimulasi inilah, kelebihan kafein juga dapat menimbulkan gejala berupa perubahan perilaku, seperti terlalu bersemangat.

Beberapa tanda dan gejala kecanduan kopi antara lain:

  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Gemetar atau tremor
  • Kurang fokus
  • Gangguan mood
  • Tekanan darah meningkat
  • Jantung berdebar hingga gangguan irama jantung
  • Gugup
  • Cemas
  • Sulit tidur
  • Kecanduan kerja

Gejala tersebut biasanya muncul dalam sehari, disaat Anda tidak mendapat asupan kafein.

Selain itu, Anda juga bisa mengeluh lemas, uring-uringan, dan pusing, bahkan setelah mengonsumsi kopi. Hal itu terjadi karena tubuh Anda “meminta” jatah kafein lagi.

Beberapa gejala kecanduan kopi dapat muncul ketika Anda terlalu sering minum kopi atau justru saat mulai berhenti atau mengurangi.

Pada dasarnya, tubuh kita dapat menyesuaikan asupan kafein. Artinya, lama-kelamaan, tubuh akan terbiasa dengan kafein dan Anda membutuhkan dosis yang lebih tinggi untuk mendapatkan efek stimulan tadi. Itu sebabnya, Anda akan merasakan gejala di atas jika rajin minum kopi.

Dalam Cleveland Clinic disebutkan, Anda mungkin saja memiliki ketergantungan terhadap kafein atau kopi, tapi secara teknis tidak bisa disebut kecanduan. Ini karena jumlah jumlah dopamin yang dikeluarkan tidak sampai mengacaukan kerja otak, seperti yang dilakukan oleh narkoba.

Belum dapat dipastikan penyebab ketergantungan atau kecanduan kopi. Namun, kurangnya energi dan depresi dapat menjadi salah satu penyebab kecanduan kopi atau kafein.

Hal ini karena efek kafein dalam kopi mampu mengeluarkan dopamin (dalam jumlah kecil) yang memberikan perasaan senang. Perasaan inilah yang membuat orang ketagihan minum kopi karena tampak dapat mengatasi masalah yang dihadapi dan membuat lebih bersemangat.

Perlu diketahui, selain kopi, beberapa minuma juga bisa menambah asupan kafein Anda, seperti soda, minuman berenergi, atau teh.

Seperti diketahui, kafein dalam kopi memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, di antaranya meningkatkan konsentrasi, memperbaiki suasana hati, menghilangkan sakit kepala, bahkan mengurangi risiko penyakit Alzheimer.

Namun, tidak semua orang mengalami efek positif dari kafein. Kafein juga kerap kali dihubungkan dengan gangguan kesehatan, seperti peningkatan tekanan darah, gangguan irama jantung, efek diuretik (sering pipis), insomnia, hingga risiko osteoporosis.

Tidak hanya berdampak bagi kesehatan, kecanduan kopi berdampak pula pada perubahan rutinitas dan interaksi sosial Anda.

Seseorang disebut kecanduan kafein bila tidak bisa mengendalikan diri untuk berhenti mengonsumsinya.

Mengutip dari laman Johns Hopkins Medicine, kecanduan kopi dapat berdampak pada keracunan kafein, efek berhenti paksa (withdrawal), gangguan kecemasan, hingga gangguan tidur.

Bagikan

RELATED NEWS