Intip 5 Daerah Penghasil Emas Terbesar di Indonesia, Cadangannya Melimpah!

Redaksi Daerah - Senin, 20 Oktober 2025 09:53 WIB
5 Daerah yang Jadi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

JAKARTA – Pertambangan emas adalah aktivitas untuk menelusuri dan mengekstraksi kandungan emas yang tersimpan di dalam bumi. Emas yang ditemukan kemudian diproses menjadi berbagai bentuk yang memiliki nilai ekonomi tinggi serta beragam fungsi.

Pada tahun 2023, Indonesia menempati peringkat keenam sebagai negara dengan cadangan emas terbesar di dunia. Berdasarkan data Ditjen Minerba Kementerian ESDM, produksi emas murni Indonesia pada tahun 2021 mencapai 118,3 ton, menjadikannya salah satu produsen emas terbesar, tepatnya di posisi kesembilan dunia.

Beberapa wilayah di Indonesia dikenal sebagai penghasil emas utama dan menjadi pusat aktivitas pertambangan. Selain itu, sejumlah perusahaan juga aktif beroperasi di sektor pertambangan emas dan logam lainnya. Lalu, daerah mana saja yang menjadi penghasil emas terbesar di Indonesia?

Daerah Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa daerah penghasil emasi di Indonesia:

1. Mimika, Papua Tengah

Kabupaten Mimika, Papua Tengah, merupakan daerah penghasil emas terbesar di Indonesia. Di wilayah ini terdapat Tambang Grasberg, salah satu tambang emas terbesar di dunia.

Tambang Grasberg dimiliki oleh PT Freeport Indonesia, yang kepemilikannya terbagi antara Freeport-McMoRan asal Amerika Serikat (48,74%) dan Pemerintah Indonesia (51,23%).

Diperkirakan, tambang ini memiliki cadangan emas sekitar 46 juta ons. Pada tahun 2023, Freeport memproduksi 1,9 juta ons emas dan 1,6 miliar pon tembaga.

Selain Grasberg, Mimika juga memiliki tambang emas lain, yakni Deep Mill Level Zone (DMLZ). Tambang DMLZ menyimpan sekitar 77 juta ton mineral yang telah diestimasi serta 305 juta ton mineraneral-mineral tersebut terdiri dari kombinasi emas, perak, dan tembaga.

2. Banyuwangi, Jawa Timur

Tambang emas Tujuh Bukit di Banyuwangi mulai beroperasi pada tahun 2017. Tambang ini memiliki luas sekitar 992 kilometer persegi, dengan cadangan emas yang diperkirakan masih tersisa sekitar 28 juta ons.

Pengelolaan tambang berada di tangan PT Bumi Suksesindo Tbk, anak perusahaan dari PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

MDKA mengelola tambang emas di Banyuwangi melalui anak perusahaannya, PT Bumi Suksesindo, dengan luas area operasi mencapai 992 hektare. Sepanjang tahun 2023, tambang ini berhasil memproduksi 138.666 ons emas.

3. Gunung Pongkor, Bogor, Jawa Barat

Pertambangan Gunung Pongkor berada di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, dan termasuk salah satu penghasil emas terbesar di Indonesia.

Tambang Emas Pongkor mulai dieksplorasi sejak tahun 1974. Cadangan bijih emas di tambang ini diperkirakan mencapai 6 juta ton dengan kandungan rata-rata 17,14 gram emas per ton.

Sebagian emas yang dihasilkan oleh Antam diolah menjadi emas batangan atau logam mulia. Hingga saat ini, logam mulia hasil produksi dan cetakan Antam tetap menjadi salah satu instrumen investasi jangka panjang yang populer di kalangan masyarakat.

4. Dompu & Sumbawa Barat, NTB

Dompu menjadi lokasi operasi PT Sumbawa Timur Mining. Berdasarkan eksplorasi perusahaan pada 2019, Tambang Onto di Dompu memiliki sumber daya mineral sekitar 1,7 miliar ton dengan kandungan 0,89% tembaga dan 0,49 gram emas per ton.

Sementara, Sumbawa Barat menjadi wilayah operasi PT Amman Mineral Nusa Tenggara, anak perusahaan dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).

Perusahaan ini mengelola Tambang Batu Hijau yang telah beroperasi sejak tahun 2000, dan menjadi salah satu tambang emas dan tembaga terbesar kedua di Indonesia.

5. Halmahera Utara, Maluku Utara

Di Halmahera Utara, terdapat salah satu tambang emas terkemuka di Indonesia, yaitu Tambang Gosowong, yang dikelola oleh PT Nusa Halmahera Minerals.

Daerah ini termasuk salah satu penghasil emas terbesar di Indonesia, dengan cadangan diperkirakan sekitar 1,4 juta ons. Tambang tersebut telah beroperasi sejak tahun 1999.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 20 Oct 2025

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 20 Okt 2025

Editor: Redaksi Daerah

RELATED NEWS