Investasi di P2P Lending, Bisa Untung Berapa? Ini Simulasinya!

Redaksi Daerah - Rabu, 04 Juni 2025 15:58 WIB
Cara Cuan dari P2P Lending, Simak Simulasi Untung-Ruginya di Sini! (TrenAsia/Deva Satria)

JAKARTA - Fintech peer-to-peer (P2P) lending kini semakin diminati sebagai salah satu alternatif pembiayaan dan investasi di Indonesia. Platform ini mempertemukan secara langsung antara pemberi pinjaman (lender) dan peminjam (borrower), serta menawarkan peluang imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan instrumen tradisional seperti deposito bank, dengan jangka waktu pinjaman yang umumnya lebih singkat.

Namun, risiko gagal bayar (default) tetap menjadi tantangan utama bagi para lender. Artikel ini akan mengulas secara komprehensif simulasi investasi di fintech P2P lending sebagai lender—mulai dari skenario ketika borrower berhasil memenuhi kewajiban hingga simulasi saat borrower gagal bayar—serta memaparkan beragam skema investasi di beberapa platform P2P lending terkemuka di Indonesia.

Mekanisme Umum

Sebelum masuk ke simulasi, penting untuk memahami alur dasar fintech P2P lending:

1. Pendaftaran dan Verifikasi

• Lender mendaftar sebagai pemberi pinjaman melalui aplikasi atau situs web platform P2P. Data diri, rekening bank, dan identitas diverifikasi oleh platform.
• Borrower (individu atau pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah) mengajukan pinjaman dengan melengkapi data usaha, histori keuangan, dan dokumen pendukung.

2. Penilaian Risiko (Credit Scoring)

• Platform melakukan analisis kelayakan kredit, memeriksa riwayat kredit, catatan usaha, serta kemampuan bayar. Hasil analisis ini menentukan grade risiko dan tingkat suku bunga (interest rate) yang ditawarkan kepada lender.

3. Penawaran Pinjaman (Listing) dan Pembiayaan oleh Lender

• Setelah grade dan bunga ditetapkan, permohonan pinjaman akan “listing” di marketplace P2P. Lender dapat memilih pinjaman berdasarkan grade, tingkat bunga, tenor, dan kategori usaha.
• Lender menempatkan dana secara langsung pada satu atau beberapa listing (bisa partial funding—misalnya Rp1.000.000 per listing) hingga total nominal pinjaman terpenuhi (100% funded).

4. Pembayaran Angsuran dan Pemantauan

• Borrower melakukan pembayaran cicilan sesuai jadwal (bulanan, mingguan, atau berbasis penghasilan). Platform menyalurkan angsuran tersebut ke rekening lender, yang sudah dipotong biaya (fee) platform.
• Jika borrower telat atau gagal bayar, platform mengaktifkan proses penagihan (collection) dan kemungkinan penyertaan asuransi (jika ada) atau recovery fee.

5. Risiko dan Imbal Hasil

Imbal Hasil (Yield): Suku bunga pinjaman dapat berkisar antara 10%–20% per tahun atau lebih, tergantung grade risiko borrower. Dari total bunga, lender menerima arus kas bunga ditambah pokok (principal).
Risiko Default: Jika borrower gagal bayar, lender berpotensi kehilangan sebagian atau seluruh pokok. Beberapa platform menyediakan skema proteksi terbatas (misalnya guarantee fund) atau recovery melalui legal process, namun tidak menjamin 100% dana kembali.

Simulasi Investasi: Kasus Sukses Bayar

Simulasi berikut menggambarkan skenario ideal di mana seluruh borrower melunasi pinjaman tepat waktu, sehingga lender memperoleh total imbal hasil sesuai proyeksi.

1. Simulasi Single Loan (Pinjaman Tunggal)

• Platform: Contoh (Platform A)
• Nominal Investasi: Rp10.000.000
• Suku Bunga (Annual Percentage Rate/APR): 15% per tahun
• Tenor: 12 bulan (angsuran bulanan flat)
• Biaya Platform (Fee): 2% dari total bunga (dipotong setiap pembayaran)

Perhitungan

1. Total Bunga Kotor per Tahun:
Bunga kotor = 15% × Rp10.000.000 = Rp1.500.000

Angsuran Pokok dan Bunga (Flat):

• Pokok per bulan = Rp10.000.000 / 12 = Rp833.333
• Bunga per bulan = Rp1.500.000 / 12 = Rp125.000
• Total angsuran per bulan (gross): Rp833.333 + Rp125.000 = Rp958.333

Biaya Platform:

• Fee platform = 2% × Rp1.500.000 = Rp30.000 (dipotong proporsional setiap bulan: Rp2.500 per bulan)

Penerimaan Bersih Lender per Bulan:

• Bunga bersih per bulan = Rp125.000 − Rp2.500 = Rp122.500
• Pokok per bulan = Rp833.333

Total penerimaan bersih bulan sekali:

Rp833.333 + Rp122.500 = Rp955.833

Total Penerimaan Bersih dalam 12 Bulan:.
12 × Rp955.833 = Rp11.469.996

Total Imbal Hasil (Net Yield) Selama Setahun:

• Net imbal hasil = Total penerimaan bersih − modal awal
• Rp11.469.996 − Rp10.000.000 = Rp1.469.996
Persentase Net Yield: (Rp1.469.996 / Rp10.000.000) × 100% ≈ 14,70% per tahun

Catatan: Pada skema flat, perhitungan sederhana ini mengasumsikan tidak ada biaya tambahan seperti penalti, serta borrower selalu tepat waktu.

2. Simulasi Portofolio Diversifikasi

Untuk meminimalkan risiko, lender dapat melakukan diversifikasi ke banyak kredit dengan nominal lebih kecil. Misalnya:

• Total Modal yang Dialokasikan: Rp20.000.000
• Jumlah Pinjaman: 20 listing × Rp1.000.000 per listing
Rasio Grade Risiko dan Bunga:
- 5 Listing Grade A (risiko rendah): bunga 12% p.a.
- 7 Listing Grade B (risiko menengah): bunga 15% p.a.
- 8 Listing Grade C (risiko tinggi): bunga 18% p.a.
• Tenor Semua Pinjaman: 12 bulan, flat payment
• Biaya Platform: rata-rata 2% dari bunga tiap listing

Perhitungan Per Kategori

Grade A (5 Listing × Rp1.000.000):

• Bunga kotor per listing = 12% × Rp1.000.000 = Rp120.000
• Fee platform per listing = 2% × Rp120.000 = Rp2.400
• Bunga bersih per listing = Rp120.000 − Rp2.400 = Rp117.600
• Penerimaan bersih per listing (12 bulan) = Rp1.000.000 (pokok) + Rp117.600 = Rp1.117.600
• Total 5 Listing Grade A: 5 × Rp1.117.600 = Rp5.588.000

Grade B (7 Listing × Rp1.000.000):

• Bunga kotor per listing = 15% × Rp1.000.000 = Rp150.000
• Fee platform per listing = 2% × Rp150.000 = Rp3.000
• Bunga bersih per listing = Rp150.000 − Rp3.000 = Rp147.000
• Penerimaan bersih per listing = Rp1.000.000 + Rp147.000 = Rp1.147.000
• Total 7 Listing Grade B: 7 × Rp1.147.000 = Rp8.029.000

Grade C (8 Listing × Rp1.000.000):

• Bunga kotor per listing = 18% × Rp1.000.000 = Rp180.000
• Fee platform per listing = 2% × Rp180.000 = Rp3.600
• Bunga bersih per listing = Rp180.000 − Rp3.600 = Rp176.400
• Penerimaan bersih per listing = Rp1.000.000 + Rp176.400 = Rp1.176.400
• Total 8 Listing Grade C: 8 × Rp1.176.400 = Rp9.411.200

Keseluruhan Portofolio

• Total Modal Dikeluarkan: Rp20.000.000
• Total Penerimaan Bersih (12 bulan): Rp5.588.000 + Rp8.029.000 + Rp9.411.200 = Rp23.028.200
• Net Yield: (Rp23.028.200 − Rp20.000.000) / Rp20.000.000 × 100%
≈ 15,14% per tahun

Catatan: Dengan diversifikasi ke berbagai grade risiko, lender dapat memperoleh imbal hasil sekitar 15,14%—lebih tinggi dibandingkan single loan Grade A (14,70%) di contoh sebelumnya—karena sebagian modal ditempatkan di Grade B dan C yang menawarkan bunga lebih tinggi.

Simulasi Investasi: Kasus Gagal Bayar (Default)

Risiko gagal bayar menjadi salah satu aspek terpenting yang perlu diperhitungkan. Meski lender memproyeksikan imbal hasil tinggi, default dapat menggerus modal dan hasil akhir. Berikut simulasi dua skenario default:

1. Simulasi Single Loan Grade B dengan Default

• Platform: Platform B

• Nominal Investasi: Rp5.000.000
• Suku Bunga (APR): 16% per tahun
• Tenor: 6 bulan (flat payment)
• Biaya Platform: 2% dari total bunga
• Asumsi Default: Borrower gagal bayar setelah membayar 3 bulan pertama; sisa pokok diberikan ke collection (diperkirakan recover 20% dari sisa pokok)

Rincian Pembayaran Bulanan (Flat)

Bunga Kotor per Tahun:
16% × Rp5.000.000 = Rp800.000 total bunga tahunan; untuk tenor 6 bulan, bunga prorata = Rp800.000 × (6/12) = Rp400.000

Angsuran Bulanan:
• Pokok per bulan = Rp5.000.000 / 6 = Rp833.333
• Bunga per bulan = Rp400.000 / 6 ≈ Rp66.667
• Angsuran gross per bulan: Rp900.000

Fee Platform per Bulan:
• Fee total = 2% × Rp400.000 = Rp8.000 (dibagi 6 bulan: ≈ Rp1.333 per bulan)

Pembayaran yang Diterima Lender (Bulan 1–3):

• Bunga bersih per bulan = Rp66.667 − Rp1.333 ≈ Rp65.334
• Pokok per bulan = Rp833.333
• Total per bulan (Username 1–3): Rp833.333 + Rp65.334 = Rp898.66
• Setelah 3 bulan: 3 × Rp898.667 = Rp2.696.001

Sisa Pokok yang Tertunggak Setelah Bulan 3:

• Sisa pokok awal = Rp5.000.000 − (3 × Rp833.333) = Rp5.000.000 − Rp2.499.999 = Rp2.500.001

Estimasi Recovery dari Kolektor:

• Diasumsikan hanya 20% sisa pokok ter-recover (umum terjadi dalam kasus default tanpa asuransi)
• Recovery = 20% × Rp2.500.001 ≈ Rp500.000

Total Penerimaan Lender:

• Dari 3 bulan pertama: Rp2.696.001
• Recovery sisa pokok: Rp500.000
• Total: Rp3.196.001

Kerugian:

• Modal awal = Rp5.000.000
• Penerimaan total = Rp3.196.001
• Nilai sisa hilang: Rp1.803.999
• Persentase Loss on Investment (LOI): (Rp1.803.999 / Rp5.000.000) × 100% ≈ 36,08%

Catatan: Dalam skenario ini, lender merugi 36,08% dari modal. Risiko default Grade B setara memakan imbal hasil bahkan pokok. Efektivitas recovery sangat bergantung pada kebijakan koleksi, adanya asuransi (jika tersedia), dan waktu penagihan.

2. Simulasi Portofolio Diversifikasi dengan Tingkat Default 10%

Dalam praktiknya, lender yang melakukan diversifikasi tidak menaruh semua modalnya pada satu listing. Misalnya:

• Total Modal Dialokasikan: Rp50.000.000
• Jumlah Listing: 50 listing × Rp1.000.000 per listing
• Distribusi Grade dan Bunga
- 15 listing Grade A (bunga 12% p.a.)
- 20 listing Grade B (bunga 15% p.a.)
- 15 listing Grade C (bunga 18% p.a.)
• Tenor Semua Listing: 12 bulan (flat)
• Fee Platform: rata-rata 2% dari total bunga
• Asumsi Default (10% Portofolio): 5 listing gagal bayar (1 Grade A, 2 Grade B, 2 Grade C); recovery rata-rata 30% sisa pokok untuk setiap listing gagal.

2.1. Perhitungan Awal (Tanpa Default)

Grade A (15 × Rp1.000.000, bunga 12%):

Bunga kotor per listing = 12% × Rp1.000.000 = Rp120.000
Fee per listing = 2% × Rp120.000 = Rp2.400
Bunga bersih = Rp117.600
Penerimaan per listing = Rp1.000.000 + Rp117.600 = Rp1.117.600
Total Grade A = 15 × Rp1.117.600 = Rp16.764.000

Grade B (20 × Rp1.000.000, bunga 15%):

Bunga kotor per listing = Rp150.000; fee = Rp3.000; bunga bersih = Rp147.000
Penerimaan per listing = Rp1.147.000
Total Grade B = 20 × Rp1.147.000 = Rp22.940.000

Grade C (15 × Rp1.000.000, bunga 18%):

Bunga kotor per listing = Rp180.000; fee = Rp3.600; bunga bersih = Rp176.400
Penerimaan per listing = Rp1.176.400
Total Grade C = 15 × Rp1.176.400 = Rp17.646.000

4. Total Penerimaan Ideal (100% Bayar): Rp16.764.000 + Rp22.940.000 + Rp17.646.000 = Rp57.350.000

5. Net Yield Ideal (Tanpa Default) (Rp57.350.000 − Rp50.000.000) / Rp50.000.000 × 100% = 14,70% per tahun

2.2. Perhitungan dengan Default 10% (5 Listing)

Daftar Gagal Bayar:

- 1 Listing Grade A (Rp1.000.000)
- 2 Listing Grade B (2 × Rp1.000.000)
- 2 Listing Grade C (2 × Rp1.000.000)

Langkah 1: Hitung Pendapatan dari 45 Listing yang Lunas

- Grade A Lunas: 14 listing × Rp1.117.600 = Rp15.646.400
- Grade B Lunas: 18 listing × Rp1.147.000 = Rp20.646.000
- Grade C Lunas: 13 listing × Rp1.176.400 = Rp15.293.200
- Total dari listing lunas: Rp15.646.400 + Rp20.646.000 + Rp15.293.200 = Rp51.585.600

Ranking Gagal:

- Grade A (1 listing): sisa pokok Rp1.000.000 (karena default dianggap setelah listing dimulai; bunga tak lagi diterima)
Recovery 30% × Rp1.000.000 = Rp300.000

Grade B (2 listing): sisa pokok per listing Rp1.000.000
Recovery per listing = 30% × Rp1.000.000 = Rp300.000
Total Grade B recover = 2 × Rp300.000 = Rp600.000

Grade C (2 listing): sisa pokok per listing Rp1.000.000
Recovery per listing = 30% × Rp1.000.000 = Rp300.000
Total Grade C recover = 2 × Rp300.000 = Rp600.000

Total Recover dari 5 Listing: Rp300.000 + Rp600.000 + Rp600.000 = Rp1.500.000

Langkah 3: Hitung Total Penerimaan Setelah Recover

- Dari listing lunas: Rp51.585.600
- Recover listing gagal: Rp1.500.000
- Total Penerimaan Bersih: Rp51.585.600 + Rp1.500.000 = Rp53.085.600

Langkah 4: Hitung Kerugian Akhir dan Net Yield

Modal awal = Rp50.000.000
Total penerimaan akhir = Rp53.085.600
Net Profit: Rp3.085.600
Net Yield: (Rp3.085.600 / Rp50.000.000) × 100% ≈ 6,17% per tahun

Catatan: Jika lender menanggung default 10% dengan recovery 30%, hasil net yield turun dari 14,70% menjadi sekitar 6,17%. Semakin tinggi tingkat default atau semakin rendah persentase recovery, imbal hasil dapat tergerus lebih signifikan.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 03 Jun 2025

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 04 Jun 2025

Editor: Redaksi Daerah

RELATED NEWS