Kejadian Tanah Longsor di Indonesia Masuk Masa Transisi Potensi Penurunan

donalbaba - Minggu, 16 Mei 2021 17:16 WIB
Alih fungsi lahan dapat meicu tanah longsor. undefined

jabarjuara.co, Bandung - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menyebutkan prakiraan wilayah potensi terjadinya gerakan tanah atau longsor di Indonesia mulai memasuki masa transisi atau peralihan tahunan pada bulan Mei 2021 dibandingkan April 2021.

Menurut Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Andiani, potensi ini terkait penurunan secara umum potensi ancaman gerakan tanah khususnya di wilayah Jawa serta sebagian besar wilayah Sumatera.

"Beberapa wilayah yang masih berpotensi tinggi meliputi Wilayah Aceh di Sumatera, Kalimantan bagian Tengah-Utara, Sulawesi Bagian Tengah, Gorontalo dan Wilayah Papua," ujar Andiani dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Minggu, 16 Mei 2021.

Wilayah lain yang masih berpotensi hal yang sama senut Andiani adalah Maluku seperti Pulau Buru, Maluku Utara bagian Timur serta sebagian wilayah Nusa Tenggara.

Meski diperkirakan mengalami penurunan, Andiani mengimbau masyarakat harus tetap meningkatkan kewaspadaan tinggi di masa peralihan ini.

"Terutama pada saat turun hujan lokal di wilayah di pegunungan, perbukitan, jalur jalan, dan seputaran bantaran sungai," kata Andiani.

Andiani menerangkan kejadian tanah longsor terakhir terjadi Kabupaten Lampung Barat, Lampung. Pemicunya diperkirakan kemiringan lereng terjal, tebing jalan tanpa perkuatan lereng.

Adanya hal itu kondisi lereng tidak kuat menahan guyuran air hujan dan dorongan tanah serta dipicu oleh curah hujan yang tinggi sebelum terjadinya gerakan tanah.

"Intensitas curah hujan di wilayah Kecamatan Balikbukit dan sekitarnya pada Jumat, 14 Mei 2021 pada sore hari yang menyebabkan tanah longsor," ucap Andiani.

Andiani menambahkan longsoran menutupi badan jalan dengan panjang sekitar tujuh meter dan lebar sekitar lima meter. Sehingga lalu lintas kendaraan terganggu.

Dampaknya Jalan Way Robok, penghubung komplek perkantoran Pemkab Lampung Barat dengan SMPN 2 Liwa hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.

"Rekomendasi yang diterbitkan, salah satunya pengguna jalan dan masyarakat yang berada disekitar lokasi bencana harus waspada. Terutama pada waktu dan setelah hujan serta agar mewaspadai potensi longsoran susulan dan mengungsi ketempat aman jika longsoran terus berkembang," ungkap Andiani.

RELATED NEWS