Kemunculan Ikan Mola-Mola Raksasa Bikin Polisi Kewalahan

donalbaba - Jumat, 16 Oktober 2020 20:05 WIB
Ikan mola-mola yang juga dikenal dengan sunfish karena kesukaannya berjemur di permukaan air. undefined

jabarjuara.co, Bandung-Seekor ikan mola-mola muncul ke permukaan dan membuat pihak kepolisian kewalahan akibat laporan via 911 dari penduduk setempat.

Mengutip laman Bisnis, peristiwa tersebut terjadi di Wareham, Massachusetts, AS awal pekan ini. Seekor ikan mola-mola raksasa muncul di sebuah teluk di Wareham. Penampakan tersebut membuat penduduk setempat khawatir hingga menghubungi 911. Para penduduk tidak yakin, hewan jenis apakah yang muncul tersebut.

"Mola-mola itu ikan yang jinak. Harap berhenti memanggil polisi untuk melaporkan ikan ini," tulis pernyataan kepolisian setempat dikutip dari Insider.

Mola-mola atau biasa disebut Sunfish berasal dari Bahasa Latin “millstone” yang artinya batu gerinda. Julukan ini diberikan karena bentuk tubuhnya yang menyerupai batu dengan warna abu-abu, bertekstur kasar dan bentuk badannya bulat.

Departemen Sumber Daya Alam Wareham kemudian menyelidiki dan menemukan ikan itu aman.

Menurut mereka, mola-mola dapat tumbuh hingga panjang 11 kaki dan beratnya bisa mencapai 5.000 pon, tapi tidak berbahaya.

“Ikan itu tengah berenang bukan terdampar atau akan mati,” terang Departemen Sumber Daya Alam Wareham.

Sementara itu, presiden New England Coastal Wildlife Alliance, Carol Carson mengatakan, mola-mola sering terlihat di musim gugur dan terkadang terjebak di teluk kecil atau tertinggal saat air pasang.

Dia mengatakan mereka umumnya tidak berbahaya, tetapi akan meludah jika diserang.

Mola-mola tergolong ikan yang unik, umumnya semua jenis ikan selalu mempunyai sirip ekor. Berbeda dengan mola-mola, ia nyaris tidak memiliki sirip ekor. Biasanya sirip (sayap) ikan lain terletak di samping kiri dan kanan, sedangkan mola-mola siripnya berada vertikal di atas dan di bawah (punggung dan perut) yang disebut clauvus.

Sementara, nama sunfish yang berarti ikan matahari ini diberikan karena kegemarannya berjemur. Caranya, ia naik ke permukaan air laut yang tidak terlalu dalam dan berjemur sembari tiduran setelah menyelam hingga kedalaman 600 meter. Ikan ini memang alergi air dingin meski hidupnya di laut.

Akibat bentuk siripnya yang aneh ditambah tubuhnya yang bulat dan gemuk membuatnya sangat lambat berenang. Melawan arus ombak pun ia tidak bisa, mola-mola memilih pasrah mengikuti arus air yang membawanya.

Kondisi itu juga yang membuat ikan ini sering menjadi korban kecelakaan dalam lalu lintas perairan laut seperti tersangkut di baling-baling kapal perahu dan sering menjadi korban tabrakan dari kapal-kapal besar yang sedang melaju ke arahnya. Karena pergerakannya yang lamban membuat mola-mola kesulitan menghindari kecepatan kapal.

Selain itu, sampah di laut juga menjadi salah satu penyebab kematiannya. Dia sering tersedak akibat menelan sampah plastik yang disangkanya adalah ubur-ubur. Belum lagi ia terdampar di tepi pantai akibat terseret ombak dan mati sendiri akibat dehidrasi.

Tapi penyebab kematiannya paling tinggi adalah akibat perburuan illegal seperti yang dilakukan oleh para nelayan tidak bertanggung jawab di Jepang. Mereka memang sengaja ditangkap untuk dijual dagingnya ke restoran.

Bagikan

RELATED NEWS