Melihat Sepak Terjang Tubita, Brand Asal Bandung yang Sedang Ngetren karena Dipakai Artis-artis Umroh
jabarjuara.co, Bandung – Ibadah umroh saat ini tidak hanya menjadi ritual semata, tapi juga menjadi tren sehingga masuk ke daftar wishlist masyarakat muslim khususnya di Indonesia. Dampak dari ditundanya dua tahun akibat pandemi, kini masyarakat berbondong-bondong dapat menunaikan umroh dengan leluasa. Momentum ini tentunya bisa dimanfaatkan dari berbagai aspek seperti bisnis.
Termasuk brand fashion muslimah asal Bandung, Tubita, kini berfokus pada pakaian yang menunjang kaum muslimah untuk pergi saat umroh. Tubita yang berdiri sejak tahun 2020, menawarkan pakaian gamis dan aksesoris lainnya. Sebetulnya gamis Tubita adalah gamis-gamis muslimah pada umumnya, namun secara branding lebih fokus untuk menunjang umroh dengan desain yang minimalis berwarna earth tone.
Pada awalnya, Tubita merupakan brand fashion muslimah yang fokus ke segmen menengah dengan branding pakaian murah dengan platform marketplace. Di tahun pertamanya yakni tahun 2020, penjualan mereka berjalan dengan cukup bagus. Namun, di tahun 2021 hingga 2022, penjualan Tubita tidak naik bahkan menurun hingga mengalami kerugian cukup besar akibat fee marketplace yang semakin naik. Bahkan, di tahun 2022 menjadi drama paling besar karena Tubita harus me-layoff hingga 20 karyawan dari 27 yang ada.
Pada 2022 akhir, David Afriwinsyah, owner Tubita, membuat strategi dengan cara menaikkan harga dengan upaya untuk menjangkau market di segmentasi baru. Hal ini dilakukan sebagai strategi yang semula fokus pada kuantitas (terjual banyak meskipun margin kecil), menjadi kualitas yang lebih baik dengan harga lebih mahal. David menganggap, jika produk-produknya terjual sedikit tapi margin mencukupi, Tubita masih bisa menghidupi karyawan-karyawannya.
Inspirasi umrohpun tidak serta merta muncul begitu saja. Di tahun 2022, David menunaikan umroh dan ia melihat animo orang-orang yang banyak merindukan umroh. Ia melihat antusiasme ini dianggap menjadi segmentasi yang bagus, apabila bepergian umroh bisa didukung oleh pakaian seperti gamis.
Pada tahun 2023, Tubita mengeluarkan produk baru dengan harga baru. “Ketika launching, ternyata booming, bahkan jadi trendsetter bagi brand-brand lain.” kenang David. Selanjutnya David menuturkan secara harga jual, mengalami kenaikan yang signifikan, “Dari awal itu harga di 129.000, naik menjadi 179.000. Tapi ketika rebranding, Tubita bikin gamis baru dengan harga tiga ratus ribuan dan pasar juga menerima”, ungkap David.
Akhirnya, Tubita putuskan untuk fokus pakaian untuk umroh. Secara harga, Tubitapun punya cara pandang khusus, “Karena (gamis) ini untuk umroh, ada dua kemungkinan: umroh biaya sendiri, atau diumrohkan orang lain. Kalau yang diumrohkan, biasanya kelas menengah ke bawah, sedangkan yang umroh sendiri, biasanya kelas menengah atau menengah ke atas”, jelas David.
Hal ini membuat Tubita mendapatkan formulasi harga tetap dapat dijangkau kelas menengah. “Ternyata kelas menengah untuk belanja di kisaran tiga ratus ribuan itu masih sangat aman”, ungkap David. Tak sampai di situ, Tubita terus berinovasi hingga membuat produk-produk dengan harga dan kualitas yang lebih tinggi lagi. Pada akhir 2023, Tubita merilis produk yang seharga 750 ribu saat launching (kemudian naik menjadi 850 ribu). Menariknya, dengan harga yang cukup mahal, market tetap belanja produk Tubita tersebut.
Tubita kian melejit saat seminggu setelah produk barunya rilis. Akrits sekaligus penyanyi Bunga Citra Lestari (BCL) secara tidak diduga membeli produk-produk Tubita via website resmi Tubita. “Ia belanja satu artikel kita dengan semua warna untuk keperluan umroh, total ada lima warna”, ungkap David. Tubita semakin dikenal di kalangan artis karena dampak postingan BCL yang sedang umroh menggunakan gamis-gamis Tubita. “Yang membuat boomingnya itu semua (gamis Tubita) yang dibeli BCL, dipakai saat umroh dan masuk ke vlognya”, jelas David.
Sejak saat itu Tubita memanfaatkan momentum dengan meminta izin menggunakan foto-foto BCL untuk keperluan promosi. Sehingga banyak artis lainpun yang kemudian memperhatikan produk-produk Tubita dan kemudian akhirnya menggunakan produk-produk Tubita seperti Natalie Sarah, Wika Salim, Dini Aminarti, Irish Bella, hingga Prilly Latuconsina.
Tren Umroh dan Market Ibu-ibu Adalah Kuncinya
Pada awalnya Tubita tidak berfokus untuk mengendorse artis, apalagi artis sinetron. “Tapi ternyata ketika muka artis itu dipakai (untuk promosi), buying power-nya mampu menaikan conversion karena ada market ibu-ibu yang punya uang”, jelas David.
Buying power ibu-ibu ini jauh lebih besar dibandingkan dengan generasi millenial. “Secara keuangan, kebanyakan yang beli adalah keluarga besar, yang biasa diinisiasi oleh seorang ibu yang paling tua”, ungkap David. Ia menjelaskan segmentasi ibu-ibu ini familiar dengan sinetron sehingga ketika dipakai oleh artis dengan branding yang tepat dengan target market yang punya uang, terjadilah pertumbuhan secara bisnis yang signifikan.
Di sisi lain, secara demografi, David mendapatkan data pada tahun 2023 peserta umroh dari Indonesia mencapai 1,2 juta orang Indonesia, dan terbesarnya dari Jawa Barat sekitar 30%. Hal ini semakin meyakinkan David akan branding Tubita, ditambah Tubita berasal dari Kota Bandung, sehingga target marketnya dirasa tepat dan sebesar itu.
Secara brand akhirnya Tubita fokus menggunakan kata kunci umroh untuk memperkenalkan produk-produk Tubita. Selain gamis sebagai keperluan umroh, Tubita juga menghadirkan pakaian dan aksesoris lain yang menunjang seperti inner, ciput, sarung tangan, kaos kaki, dan lain-lain. Produk-produknya dapat dibeli di website tubita.id, atau di marketplace Shopee, Lazada, dan Tiktok Shop.