Perkuat Kesiapsiagaan Nasional: Sasar Sukses Siber Competition 2025

Iris & co - Selasa, 02 Desember 2025 10:42 WIB
Kompetisi Siber TNI 2025, "Siber Competition 2025," menguji kemampuan pertahanan siber melalui format hackathon attack-defend, mendorong partisipasi talenta muda, dan memperkuat kesiapsiagaan dalam ekosistem keahlian siber Indonesia. (https://ik.trn.asia/uploads/2025/12/1764646976382.png)

Kompetisi Siber TNI 2025 Dorong Talenta Muda Uji Kemampuan Pertahanan Siber

Ajang “Siber Competition 2025” mengusung format hackathon attack–defend untuk penguatan kesiapsiagaan

[Jakarta, Indonesia — 2 Desember 2025], Satuan Siber TNI menyelenggarakan “Siber Competition 2025” dengan format hackathon attack–defend yang ditujukan untuk menguji kemampuan teknis, memperkuat kesiapsiagaan, dan mendorong partisipasi talenta muda di bidang pertahanan siber. Menurut laporan Indoberita.net tertanggal 28 September 2025, gelaran ini menjadi salah satu agenda TNI untuk membangun ekosistem keahlian siber di Indonesia.

Menurut laporan tersebut, kompetisi ini dirancang untuk mengombinasikan skenario serangan dan pertahanan dalam lingkungan terkontrol, sehingga peserta dapat menguji strategi deteksi, respons insiden, serta pemulihan layanan. Penyelenggara menekankan pentingnya kolaborasi lintas komunitas dan pembelajaran praktik terbaik, sejalan dengan kebutuhan peningkatan kapasitas SDM siber nasional. Walau detail teknis pendaftaran dan kategori belum dipaparkan lengkap dalam laporan, format attack–defend lazim digunakan untuk menilai ketahanan infrastruktur, kecepatan analisis, dan kedisiplinan prosedur keamanan. Kegiatan ini juga diposisikan sebagai wadah temu bakat yang potensial untuk memperluas jejaring talenta dan mendorong standardisasi keahlian siber di tingkat nasional.

Menurut publikasi dan pernyataan umum lembaga terkait keamanan siber di Indonesia, ancaman siber terhadap sektor publik dan privat menunjukkan tren meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Peningkatan frekuensi serangan, keragaman vektor ancaman, dan kompleksitas teknik yang digunakan aktor jahat mendorong institusi untuk memperbanyak latihan, simulasi, dan kompetisi teknis guna menguji kesiapan tim serta memperbarui prosedur pertahanan.

Penyelenggara mendorong talenta muda dan praktisi keamanan siber untuk mengikuti informasi resmi terkait jadwal, tata cara partisipasi, dan kriteria penilaian melalui kanal komunikasi Satuan Siber TNI. Agenda ini diharapkan memberi dampak pada penguatan kapasitas individu dan institusi, sekaligus memperluas kolaborasi strategis dalam ekosistem pertahanan siber nasional.

Editor: Iris & co

RELATED NEWS