Pintarnya Apple Memanfaatkan Hype-nya Kaum FOMO
jabarjuara.co, Bandung – Belakangan ini para pecinta Apple sedang dimanjakan oleh inovasi-inovasi dari produk mereka. Dimulai dari 6 September lalu ketika lini terbaru yakni seri 14 meluncur dengan membawa beberapa fitur-fitur terbaru. Salah satu fitur yang paling banyak menyita perhatian adalah hadirnya Dynamic Island. Fitur ini menghadirkan pengalaman baru di sektor notifikasi. Animasi yang sangat interaktif membuat publik terkesima dengan pintarnya Apple memanfaatkan kamera depan yang berbentuk pil menjadi pusat informasi dalam menjalankan aplikasi.
Hal ini tentunya tidak membuat sebagian orang terkesima. Justru banyak juga yang membanding-bandingkan inovasi Dynamic Island ini dengan produk-produk Android seperti light notification yang hadir di ponsel Samsung, atau animasi di sekitar kamera depan di produk Pixel maupun Huawei. Bahkan, muncul kabar kini Xiaomi sudah menghadirkan aplikasi di mana penggunanya mampu mengaktifkan animasi yang mirip dengan Dynamic Island. Mudah bagi Android tentunya mengingat mereka adalah perusahaan open source.
Seakan tidak cukup puas dengan meluncurnya lini 14 di 6 September, seminggu kemudian tepatnya tanggal 12 September, Apple kembali menggebrak dunia per-gadget-an dengan meluncurkan sistem operasi iOS 16. Update terbaru ini memberikan kelebihan-kelebihan spesifik bagi pengguna iPhone seri 13 dan seri-seri sebelumnya. Salah satu yang disukai oleh para pengguna adalah tampilan baru lock screen yang bisa diutak-atik seperti mengganti font, warna, dan widget. Khusus widget jam, angka jam dapat ditempatkan di belakang wallpaper sehingga tampilan jam seolah menyatu dengan wallpaper. Bahkan, di Twitter banyak netizen yang saling berbagi wallpaper yang dapat dipasangkan dengan widget jam, dan juga berbagi tampilan lock screen yang sudah mereka custom.
Jika dilihat lebih jauh, dapat dikatakan bahwa Apple memanjakan pasar dengan hadirnya lini 14 dan iOS 16. Market yang mampu, terlebih mereka yang “sultan” setiap tahun ganti ke yang baru, bisa menikmati produk terbarunya khususnya dengan hadirnya iPhone 14 Pro dan 14 Pro Max. Sementara bagi mereka yang belum ada dana untuk membeli produk terbarunya, dapat “terhibur” dengan hadirnya update software terbaru dengan fresh-nya tampilan dan fasilitas baru dari iOS 16.
Kaum FOMO-lah yang Terkena Hype Apple
Fenomena fitur-fitur terbaru yang disebutkan tadi merupakan jelinya pihak Apple yang mampu memanfaatkan ke-FOMO-an publik, khususnya anak muda baik generasi millenial maupun gen-z. Mereka sangat antusias dengan hadirnya Dynamic Island dan tampilan baru lock screen yang begitu ikonik. Padahal jika diteliti lebih lanjut, hal ini bukanlah hal besar pagi pengguna ponsel pada umumnya. Animasi di area kamera depan dan kemudahan meng-custom tampilan lock screen sudah sebelumnya hadir di ponsel-ponsel Android dan bagi para penggunanya justru ini hal yang biasa saja.
Lantas, mengapa ketika fitur-fitur tersebut hadir di iPhone, pengguna sampai sebegitu antusiasnya? Padahal fitur-fitur tersebut hanyalah hal “sepele” jika dibandingkan dengan inovasi besar Samsung dan brand lainnya yang sudah mampu menghadirkan ponsel lipat di pasaran. Jawabannya adalah komunikasi.
Apple (lagi-lagi) berhasil mengkomunikasikan produk mereka dengan sangat apik. Di samping Apple mampu membuat fitur-fitur tadi lebih esensial dari produk Android, copywriting mereka begitu rapi dan sangat mewakili keinginan market mereka. Di mana market mereka belum begitu memerlukan teknologi layar lipat atau kamera dengan ratusan pixel. Apple hanya berfokus dengan desain, user interface (UI), dan user experience (UX). Sebenarnya, animasi notifikasi dan widget di lock screen hanyalah gimmick semata namun Apple berhasil mengangkat hal-hal tersebut menjadi sedemikian “wah”. Hebatnya lagi, para pengguna merasa bangga dengan fitur-fitur terbaru yang hadir baik di lini 14 maupun iOS 16. Perlu diingat, pengguna iPhone sangatlah banyak sehingga mereka tinggal mengikuti dan memanfaatkan dari apa yang Apple hadirkan.
Fenomena ini tentunya menjadi hal yang harus diperhatikan dengan baik oleh kompetitor, sehingga kompetisi dalam inovasi teknologi dan fitur-fitur esensial mampu dihadirkan dan dikomunikasikan dengan baik. Terlebih untuk Apple, di mana mereka harus lebih hati-hati karena sering dianggap lambat dalam berinovasi. Apalagi jika melihat sejarah kelam Nokia dan Blackberry di pasaran akibat lambatnya mereka dalam berinovasi.