Terungkap Fungsi Tubuh Transparan Katak Kaca

donalbaba - Sabtu, 06 Juni 2020 15:11 WIB
Peneliti menemukan, tubuh tembus pandang katak kaca digunakan untuk berkamuflase dari para predator undefined

jabarjuara.co, Bandung- Pada 2017 lalu, para peneliti menemukan katak tranparan atau katak kaca (Hyalinobatrachium yaku), di Amerika Tengah dan Selatan. Ternyata, wujud transparannya tersebut digunakan untuk kamuflase.

Nama katak kaca diambil karena katak yang satu ini memiliki tubuh yang tembus pandang, hingga seluruh organ dalam tubuhnya terlihat. Tampilannya tersebut sudah cukup lama menjadi pertanyaan, tapi belum ada yang bisa menjelaskannya secara spesifik. Dan beberapa waktu lalu akhirnya terungkap, kenapa katak tersebut memiliki tubuh yang tembus pandang.

Mengutip laman KOMPAS.com, dari studi yang dipublikasikan di Proceedings of National Academy of Sciences, peneliti menemukan jika tubuh tembus pandang katak ini berfungsi sebagai kamuflase dan menghindari pemangsa.

Untuk menguji teori tersebut, para peneliti memotret 55 katak kaca dengan latar daun hijau dan latar belakang putih. Selanjutnya, mereka melakukan tiga percobaan.

Pertama, peneliti menggunakan analisis komputer untuk menilai warna dan garis besar katak di setiap foto. Para peneliti menemukan warna tubuh katak akan menyesuaikan dengan latar belakang di mana mereka berada. Selain itu, peneliti menemukan jika kaki katak lebih tembus cahaya daripada tubuh mereka. Hal ini membuat bentuk katak menjadi tidak jelas dan cenderung tak dikenali oleh pemangsa.

“Pada umumnya katak berwana hijau seperti kebanyakan daun. Tetapi daun memiliki tingkat kecerahan yang berbeda. Dengan memiliki tubuh yang tembus pandang, tubuh katak menjadi gradien warna yang lebih lembut sehingga katak tak dikenali oleh predator,” ungkap James Barnett, peneliti dari McMaster University, Kanada seperti dikutip dari Smithsonian, Jumat (5/6/2020).

Pada eksperimen kedua, tim peneliti memberi 25 orang gambar 125 katak yang dihasilkan komputer dengan berbagai tingkat transparansi. Mereka kemudian diminta untuk melihat katak secepat mungkin. Hasilnya, katak yang paling sulit terlihat adalah yang memiliki pola tembus pandang, seperti katak kaca.

Dan eksperimen ketiga, para peneliti membuat 360 katak palsu dari gelatin dan meletakkan di hutan hujan Ekuador selama tiga hari. Setengah katak memiliki warna buram dan setengahnya tembus pandang.

Para peneliti menemukan katak buram diserang oleh burung dua kali lebih sering dibandingkan dengan yang tembus pandang.

“Predator punya gambaran mangsa mereka, jadi menutupi garis tubuh adalah cara sangat efektif terlindung dari mereka. Keanekaragaman strategi kamuflase di alam benar-benar luar biasa,” tambah Devi Stuart-Fox, ahli warna dan perilaku dari University of Melbourne.

Bagikan

RELATED NEWS