JAKARTA - Akhir-akhir ini aksi demonstrasi terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Akan tetapi, sayangnya masih ada penggunaan gas air mata yang berdampak pada para demonstran atau bahkan warga setempat.

Padahal, gas air mata secara teknis dikategorikan sebagai senjata kimia, dan seperti yang dilansir dari Men’s Health, menurut Komite Palang Merah Internasional, penggunaan gas air mata sebagai senjata telah dilarang dalam konflik bersenjata.

Tak hanya di Indonesia, di berbagai negara termasuk di Amerika Serikat, gas air mata justru kerap digunakan sebagai pengendali kerusuhan atau membubarkan massa.

• Dirut BRI Ungkap Kunci Keberhasilan Peningkatan Dana Murah
• 5 Influencer Indonesia yang Jadi Inspirasi Gaya Hidup Ramah Lingkungan
• 7 Tips Jadi Konsumen Mindful, Agar Tidak Kalap Belanja

Gas air mata tidak hanya membuat mata jadi berair. Gas air mata mengandung zat yang terbuat dari bubuk kimia yang disemprotkan, lalu dapat memicu rasa perih yang hebat pada tubuh. Gas air mata bekerja dengan cara mengaktifkan reseptor saraf rasa sakit sehingga menimbulkan rasa terbakar baik di mata, kulit, hidung, mulut, hingga paru-paru.

Jika terpapar gas air mata, maka mata akan terasa perih, sulit dibuka, dan pandangan jadi kabur. Hal ini sering membuat banyak orang jadi panik dan bingung karena sulit membuka mata sehingga menyulitkan untuk bergerak atau melarikan diri.

Tidak hanya itu, saluran pernapasan dapat mengalami iritasi, menimbulkan batuk, sesak napas, atau terasa seperti akan tenggelam.

Anak-anak, lansia, serta penderita asma atau penyakit pernapasan akan lebih rentan terkena gas air mata. Selain itu, kulit yang terkena gas air mata juga dapat menimbulkan iritasi parah hingga melepuh.

Cara Melindungi Diri dari Gas Air Mata

Jika ada yang mengeluarkan gas air mata, maka Anda harus melakukan beberapa tindakan menyelamatkan diri seperti berikut.

1. Gunakan kacamata pelindung atau Masker.
2. Hindari mengoleskan minyak atau lotion di kulit, karena dapat membuat bahan kimia penyusun gas air mata jadi lebih lama menempel di kulit.
3. Gunakan pakaian yang panjang untuk meminimalisir kontak dengan gas air mata.
4. Jangan menyentuh tabung gas air mata karena dapat menimbulkan sensasi panas dan memicu munculnya luka bakar.

Hal yang Harus Anda Lakukan Saat Terkena Gas Air Mata

1. Menjauh dari area dan cari udara segar.
2. Jangan mengucek mata atau menggosok wajah Anda. Lepaskan lensa kontak jika Anda menggunakannya.
3. Cuci mata Anda menggunakan air bersih yang banyak, jangan hanya beberapa tetes saja.
4. Lepas pakaian yang terkena gas air mata dengan hati-hati.
5. Mandilah dengan air dingin. Hindari menggunakan air hangat karena justru membuka pori-pori.
6. Cuci pakaian beberapa kali agar bahan kimia yang menyusun gas air mata benar-benar hilang.

Biasanya, gejala akan reda setelah tubuh memproses bahan kimia tersebut. Akan tetapi, jika dalam waktu 30-60 menit Anda masih mengalami gejala gangguan penglihatan atau kesulitan bernapas, maka segeralah mencari pertolongan medis.

• 13 Rekomendasi Film Indonesia Tayang Bioskop September 2025
• Ternyata Ini Alasan Vietnam Jadi Negara dengan Tingkat Obesitas Terendah di Dunia
• 3 Rekomendasi Bisnis Digital Modal Kecil dengan Potensi Cuan 10–100 Juta/Bulan versi Raymond Chin

Itu tadi beberapa cara melindungi diri dan pertolongan pertama saat terkena gas air mata.

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 03 Sep 2025