Tips Investasi Jangka Pendek untuk Hasil Maksimal

Redaksi Daerah - Kamis, 01 Agustus 2024 10:25 WIB
Pilihan Investasi Jangka Pendek yang Menguntungkan (Pixabay)

JAKARTA – Investasi jangka pendek adalah suatu jenis investasi yang bersifat sementara dan pada umumnya memudahkan Anda untuk mencairkannya dalam waktu singkat. Secara sederhana, jenis investasi ini tidak dirancang untuk jangka panjang, sehingga dapat dicairkan kapan saja oleh investor.

Biasanya, investor akan menarik investasi ini dalam bentuk uang tunai dalam periode 3-12 bulan. Meskipun bersifat sementara, investasi jangka pendek tetap merupakan strategi yang relevan bagi para investor.

Lalu, investasi jangka pendek apa saja yang menghasilkan cuan?

Investasi Jangka Pendek

Berikut investasi jangka pendek yang mendatangkan cuan:

1. Reksa Dana Pasar Uang

Meski reksa dana biasanya dipandang sebagai instrumen untuk investasi jangka menengah hingga panjang, ada jenis reksa dana yang dikhususkan untuk investasi jangka pendek. Jenis reksa dana ini dikenal sebagai Reksa Dana Pasar Uang. Dana yang diinvestasikan dalam reksa dana ini ditempatkan pada instrumen pasar uang, seperti deposito, surat berharga komersial, dan obligasi jangka pendek.

Investasi pada Reksa Dana Pasar Uang adalah pilihan tepat bagi mereka yang membutuhkan tempat aman untuk menyimpan dana jangka pendek, seperti dana darurat atau uang yang akan digunakan dalam waktu dekat. Reksa Dana Pasar Uang umumnya memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan reksa dana yang lebih fokus pada pertumbuhan modal.

2. Deposito

Deposito adalah produk tabungan di bank yang melibatkan penyetoran dana untuk periode tertentu, dan dana tersebut hanya bisa diambil pada tanggal jatuh tempo. Bunga deposito juga bersifat tetap hingga jatuh tempo.

Keamanan investasi jenis ini sangat terjamin karena diawasi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), yang memberikan jaminan simpanan hingga Rp2 miliar. Oleh karena itu, deposito tetap menjadi pilihan investasi yang aman dan menguntungkan.

Deposito jangka pendek sering menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menyimpan dana dengan risiko minimal dan memiliki kebutuhan akses dana yang terbatas dalam periode tertentu. Meskipun menawarkan keamanan dan kepastian, deposito jangka pendek mungkin kurang ideal bagi investor yang mencari pertumbuhan modal yang lebih tinggi atau memiliki horizon investasi yang lebih panjang.

3. Saham Dividen

Investasi saham dividen adalah strategi di mana investor memilih saham dari perusahaan yang secara rutin membayar dividen kepada pemegang saham. Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham sebagai bentuk imbalan atas kepemilikan mereka.

Strategi ini fokus pada mendapatkan pendapatan reguler dari dividen sebagai bagian dari pengembalian investasi. Saham dividen bisa menjadi pilihan baik bagi investor yang mencari pendapatan tetap, terutama mereka yang mengandalkan dividen sebagai sumber penghasilan pensiun atau pendapatan pasif lainnya.

Investor biasanya memilih saham dari perusahaan dengan sejarah pembayaran dividen yang stabil dan konsisten, yang mencerminkan stabilitas keuangan dan kepercayaan dalam kinerja perusahaan. Namun, seperti halnya semua strategi investasi, penting untuk melakukan riset yang mendalam, memahami saham yang dipilih, dan mempertimbangkan faktor risiko sebelum membuat keputusan investasi.

4. Surat Berharga Negara (SBN)

Surat Berharga Negara (SBN) adalah instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah untuk investor. Investasi ini dapat dilakukan dengan jumlah mulai dari Rp1 juta. SBN dikenal sebagai investasi yang aman dan menguntungkan karena pembayaran modal dan imbalannya dijamin oleh negara dalam periode tertentu.

Keuntungan dari investasi ini diberikan dalam bentuk kupon yang dibayarkan oleh negara kepada investor. SBN meliputi Surat Utang Negara (SUN), seperti ORI, serta Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Bagi investor yang mencari obligasi sesuai dengan prinsip syariah, mereka dapat memilih SBSN, seperti Sukuk.

5. Peer to Peer (P2P) Lending

Model investasi baru ini semakin diminati oleh para pengembang usaha. Dengan model ini, nasabah dapat menerima keuntungan hampir setiap bulan dengan jumlah tertentu berdasarkan periode pinjaman yang dipilih.

Investor di P2P Lending dapat memperoleh bunga tahunan sebesar 15-20% dari pinjaman yang diberikan kepada debitur. Meskipun menawarkan potensi keuntungan yang tinggi, fintech ini juga membawa risiko yang cukup besar bagi para nasabahnya.

6. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah alat yang digunakan oleh Bank Indonesia untuk mengatur peredaran rupiah. Pembeli SBI pada tahap awal akan langsung menerima bunga atau diskonto sesuai dengan BI Rate.

SBI memiliki risiko yang rendah dan keuntungan yang cepat, dengan periode investasi antara 1 hingga 12 bulan. Namun, SBI rentan terhadap inflasi, yang membuatnya kurang populer di kalangan investor.

7. SPN (Surat Perbendaharaan Negara)

Surat Perbendaharaan Negara (SPN) adalah jenis surat utang negara yang diterbitkan dengan jangka waktu hingga 12 bulan. Investor akan menerima imbal hasil dari kupon pada periode tertentu, dengan risiko gagal bayar yang relatif rendah. SPN juga dapat dijual kapan saja dengan harga yang cenderung stabil.

Itu dia beberapa jenis investasi jangka pendek yangmendatangkan cuan dan cocok bagi pemula.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 28 Jul 2024

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 01 Agt 2024

Editor: Redaksi Daerah

RELATED NEWS