Tradisi Futon di Jepang: Kenapa Orang Jepang Masih Tidur di Lantai Meski Sudah Maju?
JAKARTA – Tidak dapat dipungkiri, ada berbagai keunikan yang dimiliki oleh masyarakat Jepang yang berbeda dengan warga dari negara lainnya. Bahkan, meski Jepang sudah dinyatakan sebagai negara maju dan mampu memproduksi berbagai alat elektronik dan kendaraan bermotor, mereka tetap mempertahankan nilai-nilai dan tradisi yang biasanya dianggap tradisional. Salah satunya adalah soal tempat tidur.
Biasanya tempa tidur dilengkapi dipan dan Kasur. Namun, berbeda dengan Jepang. Masyarakat Jepang memiliki kebiasaan tidur di lantai. Gaya tidur unik dengan menggunakan tempat tidur yang diletakkan di lantai ini telah menjadi tradisi lama di Jepang, yang sudah berlangsung sejak berabad-abad yang lalu.
- 7 Rekomendasi Kuliner Khas Lombok, Sensasi Nikmat yang Memanjakan Lidah
- Menguak Alasan Proyek Food Estate Rentan Gagal Menurut Riset
- 7 Rekomendasi Aplikasi Pencatat Keuangan Agar Kondisi Finansial Tetap Terjaga
Sejarah Tempat Tidur Jepang
Tempat tidur tradisional Jepang disebut futon, yang merupakan matras tipis yang diletakkan di atas lantai. Kata futon sebenarnya merujuk pada seluruh perlengkapan tempat tidur, termasuk kasur, bantal, dan selimut.
Dilansir dari Endurance Beds, futon telah menjadi bagian dari budaya Jepang selama ratusan tahun, yang asal-usulnya berawal dari abad ke-17.
Selama masa ini, rumah-rumah di Jepang biasanya berukuran kecil dan multifungsi, dengan ruangan yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan sepanjang hari. Akibatnya, furnitur harus ringan dan mudah dipindahkan untuk mengakomodasi berbagai keperluan.
Manfaat Tidur di Lantai dengan Futon
Meski futon awalnya merupakan kebutuhan karena kondisi kehidupan di Jepang, futon telah menjadi tradisi budaya yang masih digunakan oleh banyak orang Jepang hingga saat ini. Faktanya, tidur di lantai memiliki beberapa manfaat yang mungkin perlu dipertimbangkan. Manfaat tersebut meliputi:
1. Memperbaiki Postur Tubuh
Salah satu manfaat utama tidur di lantai adalah memperbaiki postur tubuh. Saat Anda tidur di kasur yang empuk, tulang belakang Anda bisa menjadi tidak sejajar, yang dapat menyebabkan nyeri punggung dan masalah lainnya. Tidur di permukaan yang keras, seperti lantai, dapat membantu menjaga tulang belakang Anda dalam posisi netral, yang dapat memperbaiki postur tubuh Anda secara keseluruhan.
2. Peningkatan Sirkulasi
Manfaat lain dari tidur di lantai adalah peningkatan sirkulasi. Saat Anda tidur di kasur yang empuk, tubuh Anda bisa tenggelam, menyebabkan titik-titik tekanan dan menghambat aliran darah. Tidur di permukaan yang keras, seperti lantai, membantu meningkatkan sirkulasi darah dengan mendistribusikan berat badan secara merata.
3. Kualitas Tidur yang Lebih Baik
Banyak orang yang tidur di lantai mengatakan kualitas tidur yang lebih baik. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh tidur di permukaan yang keras yang dapat mengurangi pergerakan selama tidur, yang seringkali mengganggu tidur. Selain itu, tidur di lantai juga membantu mengatur suhu tubuh, yang turut berkontribusi pada peningkatan kualitas tidur.
4. Hidup Lebih Minimalis
Tidur di lantai dapat menjadi cara yang baik untuk menjalani gaya hidup minimalis. Di Jepang, di mana ruang tinggal biasanya berukuran kecil, penggunaan futon memungkinkan ruang multifungsi yang dapat dengan mudah diubah sepanjang hari. Dengan tidur di lantai, Anda dapat menyederhanakan ruangan dan menerapkan gaya hidup yang lebih minimalis.
Alasan Tidur di Lantai dengan Futon
Berikut beberapa alasan tidur di lantai dengan futon, di antaranya:
1. Hemat Ruang
Pada aat itu, rumah-rumah di Jepang umumnya berukuran kecil dan multifungsi. Ruangan di dalam rumah dapat dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas sepanjang hari. Setelah digunakan untuk tidur di malam hari, futon disimpan agar kamar memiliki ruang kosong.
2. Praktis
Selain itu, perabotan harus ringan dan mudah dipindahkan untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan. Futon menjadi pilihan yang tepat karena ringan serta mudah digulung dan disimpan di siang hari.
3. Harga Terjangkau
Futon juga relatif lebih terjangkau dibandingkan dengan tempat tidur pada umumnya. Dengan demikian, siapa saja dapat membeli dan menggunakan futon.
Adaptasi Modern dari Tempat Tidur Tradisional Jepang
Seperti banyak tradisi budaya lainnya, tempat tidur tradisional Jepang telah berevolusi dari waktu ke waktu untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi penggunanya yang terus berubah. Saat ini, ada berbagai adaptasi modern dari futon tradisional yang menawarkan kenyamanan dan kemudahan yang lebih baik.
1. Shikibuton
Shikibuton adalah versi modern dari futon tradisional yang memiliki kasur yang lebih tebal dan empuk. Meskipun shikibuton masih diletakkan langsung di atas lantai, lapisan tambahan ini memberikan kenyamanan dan dukungan yang lebih baik dibandingkan futon tradisional.
2. Futon Frames
Bagi mereka yang lebih suka tempat tidur yang lebih tinggi tetapi tetap ingin merasakan manfaat dari futon, tersedia rangka futon yang mengangkat futon dari lantai. Rangka ini hadir dalam berbagai gaya dan bahan, mulai dari kayu hingga logam, dan menawarkan pengalaman tidur yang lebih menyerupai tempat tidur tradisional.
- Menguak Tujuan Prabowo Rangkul Veronica Tan di Kabinet
- Cara Mudah Menyimpan Arsip Instastory yang Hilang ke Google Drive
- Waduh! Ini 10 Kesalahan Gen Z dalam Mengelola Uang
3. Tatami Mats
Tatami adalah tikar lantai tradisional Jepang yang terbuat dari rumput anyaman. Tikar ini sering digunakan bersama futon dan memberikan permukaan yang alami dan nyaman untuk tidur. Tatami juga dapat digunakan untuk membuat platform yang lebih tinggi, memberikan pengalaman tidur yang lebih menyerupai tempat tidur tradisional.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 19 Oct 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 23 Okt 2024