Traveloka Resmi Bermarkas di Singapura, Apa Penyebabnya?

Redaksi Daerah - Rabu, 16 Juli 2025 11:55 WIB
Ternyata Ini Alasan Traveloka Pilih Pindah ke Singapura undefined

JAKARTA – Traveloka, salah satu startup yang tumbuh dan berkembang di Indonesia, kini telah memindahkan kantor pusatnya ke Singapura.

Informasi ini terungkap dalam peresmian kantor baru Traveloka di Tokyo beberapa waktu lalu, di mana disebutkan secara terang bahwa kantor pusat resmi perusahaan tersebut kini berlokasi di Singapura.

Langkah ini pun memunculkan berbagai pertanyaan di kalangan publik, mengapa perusahaan yang berasal dari Indonesia justru memilih memindahkan pusat operasinya ke luar negeri?

Bagi pengguna di Tanah Air, sebenarnya hampir tidak ada yang berubah. Layanan Traveloka di Indonesia tetap berjalan seperti biasa. Namun, langkah memindahkan kantor pusat jelas bukan keputusan kecil. Ada banyak pertimbangan yang mendasarinya, dan tidak melulu soal bisnis semata.

Singapura: “Surga” bagi Startup

Singapura sudah lama dikenal sebagai salah satu ekosistem startup terbaik di Asia. Beberapa alasannya: pajak perusahaan yang lebih ringan sekitar 17%, regulasi yang jelas dan stabil, akses lebih mudah ke investor global, hingga infrastruktur digital yang jauh lebih matang.

Selain itu, iklim bisnis di Singapura dinilai lebih mendukung dan tidak berbelit-belit. Jika dibandingkan dengan Indonesia yang kadang dianggap “menyulitkan diri sendiri” dengan birokrasi rumit dan peraturan yang kerap berubah, pilihan Singapura terlihat lebih rasional bagi perusahaan yang ingin berkembang cepat.

Fakta di Lapangan: Sistem Masih Kurang Ramah

Tidak sedikit pelaku startup di Indonesia yang mengeluhkan berbagai tantangan yang bukan soal ide atau pasar, tapi soal sistem. Misalnya, beban pajak yang bisa tiba-tiba melonjak, aturan yang mendadak berubah tanpa sosialisasi matang, bahkan potensi “gangguan” dari ormas atau kelompok tertentu.

Belum lagi urusan birokrasi yang kerap memakan waktu dan energi. Hal-hal seperti inilah yang membuat sebagian founder akhirnya memilih mendirikan perusahaan induk (holding) di negara lain yang lebih ramah bisnis.

Strategi IPO dan Akses Pasar Modal Global

Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, pernah menyinggung alasan lain soal pendanaan. Startup besar seperti Traveloka memerlukan suntikan modal jumbo untuk tumbuh.

Jika ingin melakukan IPO (penawaran saham perdana), pasar modal Indonesia belum tentu bisa menyerap semua kebutuhan dana tersebut. Dengan mendirikan kantor pusat di Singapura, Traveloka membuka peluang lebih luas untuk mengakses investor dan bursa saham global.

Siapa yang Lebih Siap?

Jika melihat sejumlah indikator internasional, kesenjangan memang terasa. Dalam Ease of Doing Business, misalnya, Singapura mencatat skor 86,2, sementara Indonesia 69,6.

Dari sisi Indeks Digitalisasi Global (2024), Singapura memiliki skor 76,1. Indonesia masih jauh tertinggal. Data-data ini menegaskan bahwa Singapura memang lebih siap menjadi “rumah” bagi perusahaan inovatif.

Traveloka tentu bukan perusahaan pertama yang mengambil langkah seperti ini. Beberapa startup lokal lain juga memilih mendirikan kantor pusat atau entitas holding di luar negeri saat ingin “naik kelas”.

Alasannya bukan karena kurang nasionalis atau tidak cinta Indonesia. Namun banyak yang menilai sistem di dalam negeri masih perlu dibenahi agar benar-benar mendukung pelaku usaha dan bukan justru membuat mereka kelelahan menghadapi hal-hal di luar bisnis inti.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Debrinata Rizky pada 14 Jul 2025

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 16 Jul 2025

Editor: Redaksi Daerah

RELATED NEWS