Usai Sam Altman Dipecat, Sistem Operasi ChatGPT Terjadi Gangguan
JAKARTA – Setelah memecat Sam Altman dari Direktur Utama ChatGPT, perusahaan Artificial Intelligence (AI) besutan OpenAI ini kembali dirundung masalah serius. Hal ini karena sistem operasi chatBot AI itu mengalami gangguan kurang lebih 3 jam.
Perlu diketahui bahwa beberapa saat lalu pengguna ChatGPT tidak dapat menggunakan fitur perintah chatbot sejak pukul 14.09 PST (Pacific Standard Time) atau pukul 5.09 WIB pada, Rabu, 22 November 2023.
Menurut pernyataan resmi dari OpenAI, keterbasan akses pengguna ke ChatGPT disebabkan oleh tingkat kesalahan yang tinggi dalam Aplication Program Interface (API). Setelah itu, perusahaan dengan segera melakukan identifikasi dan perbaikan terhadap masalah tersebut.
- BCA Berhasil Raih Peringkat Pertama Perbankan Terbaik di Dunia Versi Newsweek
- Studi: Isolasi Sosial Berpotensi Sebabkan Kematian
- Konversi Motor Listrik Baru 17 Persen dari Target
Melansir Bussines Insider, gangguan yang dialami ChatGPT ini disebabkan oleh pemadaman listrik perusahaan pada sore hari pukul 14.00 PST. Alhasil, para pengguna chatbot ini tidak bisa memerintahkan platform untuk bekerja dan bahkan para pengguna terpental dari sistem.
Namun, masalah tersebut akhirnya dapat teratasi sejak pukul 17.09 PST atau pukul 08.09 WIB. Meski begitu, OpenAI masih akan terus memantau guna pencadangan data untuk memudahkan para pengguna.
“Kami memantau dengan cermat untuk memastikan Anda mendapatkan layanan penuh. Kami berencana menerbitkan postmortem publik untuk menjelaskan apa yang terjadi dan bagaimana kami mencegah masalah serupa di masa mendatang,” tulis OpenAI.
Pada dasarnya, situasi serupa pernah terjadi pada awal bulan ini. Menurut penjelasan dari OpenAI, kejadian tersebut mencerminkan serangan yang ditargetkan hingga menyebabkan sistem ChatGPT yang juga dikenal sebagai serangan DDoS.
Karyawan Ancam Mundur
Sebelumnya, pada Jumat, 17 November 2023, OpenAI, perusahaan induk dari platform kecerdasan buatan ChatGPT, mengakhiri hubungan kerja dengan Sam Altman yang berposisi sebagai CEO. Pemecatan tersebut dikaitkan sebagai dampak dari masalah komunikasi.
Mendengar kabar itu, sekitar 738 dari 770 atau karyawan OpenAI mengacam mengundurkan diri dan siap mengikuti Altman, kecuali dewan perusahaan tersebut memutuskan untuk tetap berada pada posisinya dan mengembalikan jabatan CEO tersebut kepada Altman.
“Proses yang Anda lalui untuk memberhentikan Sam Altman dan mencopot Greg Brockman dari dewan direksi telah membahayakan semua pekerjaan ini dan merusak misi dan perusahaan kami. Tindakan Anda menunjukkan dengan jelas bahwa Anda tidak memiliki kompetensi untuk mengawasi OpenAI,” tulis surat karyawam seperti dikutip dari Bussines Insider.
Mengetahui hal itu, raksasa teknologi Microsoft langsung memanfaatkan kesempatan dengan merekrut Altman dan Greg Brockman. keduanya diklaim akan memimpin tim pengembangan AI di perusahaan tersebut.
"Kami sangat senang mengumumkan kabar bahwa Sam Altman dan Greg Brockman, bersama dengan beberapa rekan, akan bergabung untuk memimpin tim riset AI yang baru di Microsoft. Kami tak sabar untuk secepatnya menyediakan berbagai keperluan untuk menunjang kesuksesan mereka," kata Nadella CEO Microsoft dikutip dari The Verge.
- Waduh, Halodoc PHK Sejumlah Karyawan
- Cuaca Masih Panas, Waspada Gejala Heat Stroke!
- Inilah 5 Kesalahan Keuangan yang Paling Umum Dilakukan Banyak Orang
Sebagai tambahan, ChatGPT di bawah Altman popularitasnya mulai meroket sejak November 2022. Hal ini mendorong banyak perusahaan lain untuk bersaing dan ikut serta dalam industri kecerdasan buatan, mencakup berbagai aspek mulai dari AI generatif yang menghasilkan konten visual hingga AI yang terintegrasi dalam mesin pencarian.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 22 Nov 2023
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 22 Nov 2023