Wajib Waspada! 10 Ciri Pasangan Red Flag dalam Urusan Finansial
JAKARTA - Masalah keuangan kerap menjadi penyebab utama konflik dalam hubungan. Pakar psikologi dan konsultan finansial menyebut ketidaksehatan finansial seseorang tidak hanya memicu pertengkaran, tetapi juga dapat berujung pada hubungan yang toksik. Sejumlah indikator bahkan dapat menjadi “red flag” yang perlu diwaspadai sejak awal.
Dilansir TrenAsia dari berbagai sumber, Kamis, 4 Desember 2025, berikut 10 tanda red flag keuangan dalam hubungan yang perlu diperhatikan setiap pasangan sebelum masuk ke jenjang pernikahan.
- iPhone Pocket Resmi Diluncurkan! Tas Rajut 3D Apple yang Laku Keras Meski Harganya Fantastis
- Mengungkap Peta Penguasaan Lahan Sawit Sumatra, Siapa Raja Sawit Sesungguhnya?
- Menguak 5 Dampak Ekonomi Hijau Bagi Masa Depan Indonesia
Ciri-ciri Pasangan Red Flag Soal Keuangan

1. Menyembunyikan Utang
Pasangan yang menyembunyikan utang kartu kredit, cicilan online, atau pinjaman pribadi menunjukkan kurangnya keterbukaan dalam hubungan. Kondisi ini bisa menjadi sumber masalah besar karena berpengaruh langsung terhadap keuangan bersama.
2. Pola Pengeluaran Boros
Pengeluaran untuk barang mewah, gaya hidup tinggi, atau belanja impulsif tanpa perhitungan mencerminkan manajemen finansial yang tidak sehat. Kebiasaan ini dapat membebani hubungan dalam jangka panjang.
3. Tidak Memiliki Tujuan Keuangan Bersama

Perbedaan visi mengenai tabungan, investasi, atau rencana masa depan dapat memicu ketidakharmonisan. Tujuan finansial yang tidak selaras sering menjadi akar perdebatan pasangan.
Baca juga : Ide Patungan Beli Hutan, Cermin Krisis Kepercayaan Atas Pengelolaan Alam
4. Enggan Membicarakan Uang
Menghindari diskusi tentang pendapatan, tabungan, atau anggaran menunjukkan kurangnya kedewasaan finansial. Komunikasi yang tertutup dalam hal keuangan dapat menghambat pembangunan hubungan yang transparan.
5. Ketergantungan Finansial Berlebihan

Jika pasangan terlalu sering meminta uang atau sepenuhnya bergantung pada Anda tanpa upaya memperbaiki kondisi finansialnya, hal ini menandakan ketimpangan yang berpotensi menimbulkan tekanan emosional.
6. Sering Telat Membayar Tagihan
Keterlambatan membayar kredit, cicilan, atau tagihan lain mengindikasikan buruknya pengelolaan uang. Selain memicu denda, kebiasaan ini dapat memperburuk kondisi finansial rumah tangga.
7. Keputusan Keuangan Sepihak
Mengambil cicilan, meminjam uang, atau membeli barang mahal tanpa berdiskusi dapat merusak kepercayaan dalam hubungan. Transparansi diperlukan agar tidak terjadi konflik di kemudian hari.
8. Tidak Memiliki Tabungan atau Dana Darurat
Gaya hidup besar tanpa simpanan membuat hubungan rentan terhadap guncangan finansial. Ketiadaan dana darurat adalah salah satu red flag paling umum dalam hubungan modern.
Baca juga : Muncul Gerakan Moral dan Politik Tolak Bantuan dari Perusak Lingkungan
9. Manipulasi Keuangan
Mengontrol pengeluaran pasangan, memaksa memberikan uang, atau menggunakan uang tanpa izin merupakan bentuk manipulasi yang berbahaya. Tindakan ini dapat mengarah pada hubungan yang tidak sehat dan tidak setara.
10. Riwayat Keuangan Buruk Tanpa Upaya Memperbaiki Diri
Gagal bayar, skor kredit buruk, atau sering berganti pinjaman tanpa evaluasi menunjukkan kurangnya tanggung jawab finansial. Ketiadaan usaha memperbaiki diri perlu menjadi perhatian serius.
Para ahli menekankan komunikasi dan keterbukaan menjadi kunci untuk mencegah konflik keuangan dalam hubungan. Jika tanda-tanda tersebut mulai terlihat, pasangan disarankan untuk berdiskusi serius mengenai pengelolaan keuangan dan perencanaan masa depan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Muhammad Imam Hatami pada 07 Dec 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 08 Des 2025
