Waspada Koin Jagat, Game Viral yang Berisiko Merusak Fasilitas Umum
JAKARTA – Belakangan ini, banyak warga di berbagai daerah yang sibuk berburu Koin Jagat yang tersebar di tempat-tempat umum seperti taman kota dan ruang publik.
Namun, meskipun mendapat sambutan antusias dari masyarakat, tren ini juga menimbulkan sejumlah masalah, termasuk kerusakan pada fasilitas umum.
Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, menyampaikan bahwa pihaknya sudah bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk menjaga dan melindungi fasilitas sosial serta umum.
- Mendukung Ekonomi Inklusif, Ini 10 Bukti Kontribusi BRI untuk Indonesia
- BABYMONSTER Siap Menggebrak Jakarta di 2025, Ini Perkiraan Harga Tiketnya!
- Hindari LK21 Ilegal, Coba 5 Aplikasi Nonton Film yang Aman Ini
Hal ini dilakukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut akibat tingginya aktivitas warga yang berburu koin, khususnya di lokasi-lokasi populer seperti Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta. Adapun, di Bandung, Jawa Barat, warga yang berburu koin di Taman Tegalaga dilaporkan merusak sejumlah fasilitas.
Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara, meminta pengembang aplikasi pencari koin Jagat untuk segera menghentikan aktivitasnya, karena pengguna aplikasi tersebut telah merusak fasilitas umum, khususnya taman-taman kota.
Koswara menjelaskan, fenomena ini terjadi setelah beberapa taman di Bandung dijadikan lokasi perburuan koin oleh pengguna aplikasi, sehingga mengakibatkan kerusakan pada fasilitas taman.
“Kalau memang merusak fasilitas umum, ya harus dihentikan. Silakan berkreasi membuat aplikasi, tapi jangan sampai merusak fasilitas publik. Kalau taman dirusak, susah memperbaikinya,” ujar Kuswara di Bandung, Minggu, 12 Januari 2025.
Koswara menambahkan, pengembang aplikasi tersebut tidak meminta izin kepada Pemkot Bandung sebelum mengadakan kegiatan berburu koin.
Dia menyarankan agar kegiatan berburu koin dialihkan ke lokasi lain yang tidak berpotensi merusak fasilitas publik, seperti lapangan atau area tertutup. Ia juga berharap aplikasi serupa dapat memberikan nilai edukasi kepada masyarakat, alih-alih menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum.
Sementara, Plt Kabid Pertamanan dan Dekorasi Kota DPKP Bandung Yuli Eka Dianti mengungkapkan beberapa taman kota, seperti Taman Sukajadi, Maluku, Tegalega, Pet Park, Taman Panda, dan Taman Balai Kota, mengalami kerusakan yang parah akibat aktivitas berburu koin.
“Tanaman diinjak-injak, lantai di Taman Tegalega dilepas, bahkan ada yang sampai menggali tanah. Padahal kami sudah susah payah merawat taman-taman ini,” ujarnya.
“Mereka baru merespons kemarin dan menyampaikan akan mengimbau penggunanya agar tidak merusak fasilitas publik. Mereka juga meminta waktu untuk berdiskusi lebih lanjut dengan DPKP,” ungkapnya, setelah mencoba menghubungi pengembang aplikasi tersebut.
Di samping itu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan, ia menerima banyak laporan terkait aplikasi yang meresahkan tersebut. Ia menyebutkan, pihaknya saat ini sedang memantau apakah Koin Jagat telah sesuai dengan peraturan yang berlaku atau tidak.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Wakil Menteri Pak Angga Raka untuk menindaklanjuti mengenai aplikasi ini. Saya sendiri baru mendapat masukan sehingga kita akan pelajari dulu,” ujarnya, Senin 13 Januari 2025.
Apa Koin Jagat Itu?
Jagat adalah aplikasi media sosial berbasis lokasi yang diluncurkan oleh Jagat Technology Pte. Ltd. pada Februari 2023.
Koin Jagat adalah permainan yang tersedia di aplikasi Jagat. Platform ini menampilkan peta digital interaktif yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan teman, menemukan pengguna Jagat lainnya, serta melihat aktivitas di sekitar lokasi mereka secara real-time.
Awalnya, aplikasi ini digunakan untuk berbagi lokasi real-time antara pengguna dan menandai tempat-tempat favorit serta berkesan. Pengguna juga dapat mengirimkan emoji kepada sesama pengguna.
Seiring waktu, Jagat kemudian memperkenalkan permainan ‘Jagat Coin Hunt’ atau Koin Jagat, yang memberikan kesempatan untuk memenangkan hadiah total sebesar Rp850.000.000 di Jakarta pada Desember 2024.
Karena tingginya antusiasme masyarakat, permainan Koin Jagat kini diperluas ke kota-kota seperti Surabaya, Bandung, dan Bali. Seperti namanya, Koin Jagat adalah permainan offline yang mengharuskan peserta mencari koin yang tersebar di berbagai lokasi, seperti taman, gedung, dan fasilitas publik lainnya.
Terdapat tiga jenis koin yang dapat ditemukan, yaitu emas, perak, dan perunggu. Setiap koin yang ditemukan dapat ditukar dengan uang tunai, dengan nilai yang bervariasi, mulai dari Rp300.000 untuk koin perunggu hingga Rp100 juta untuk koin emas.
- Drop Rp8.000 Per Gram, Cek Harga Emas Antam Hari Ini
- Harga Sembako di Jakarta: Cabe Rawit Merah Naik, Kentang (sedang) Turun
- Samsung Rilis Daftar Perangkat yang Bisa Update Software 2025
TechCrunch melaporkan startup Jagat Tech, yang berpusat di Singapura dan Indonesia, didirikan oleh Barry Beagen dan Loy Xing Zhe. Barry menjabat sebagai presiden, sementara Loy menjabat sebagai CEO.
Barry dan Loy bertemu pada Desember 2021, saat Barry menjabat sebagai penasihat pemerintah Indonesia dalam kebijakan ekonomi digital, sementara Loy sedang mengembangkan produk GameFi yang berfokus pada web3, sosial, dan game. Keduanya memiliki visi yang sama untuk menciptakan platform media sosial yang baru.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 14 Jan 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 15 Jan 2025