WiFi Publik Diragukan, Ini Alasan Anak Muda Pilih Paket Data Pribadi

Redaksi Daerah - Jumat, 13 Juni 2025 15:00 WIB
Ini Alasan Anak Muda Lebih Pilih Gunakan Paket Internet Sendiri, WiFi Publik Bikin Was-Was?

JAKARTA – Di era digital yang semakin terhubung, jaringan WiFi telah menjadi elemen penting dalam aktivitas sehari-hari. Dari rumah, tempat kerja, kafe, hotel, hingga area publik lainnya, WiFi memudahkan jutaan orang untuk terhubung ke internet.

Namun, meskipun infrastruktur internet terus berkembang dan layanan WiFi murah makin mudah ditemukan, sebagian masyarakat di ibu kota justru tetap mengandalkan kuota data dari ponsel mereka. Apa alasan di balik pilihan ini?

Rahma (26), misalnya, mengaku tidak percaya pada keamanan jaringan WiFi publik, termasuk JakWifi. Menurutnya, menggunakan WiFi di area publik justru berisiko terhadap keamanan perangkat dan data pribadinya.

“Akses internet pakai kuota saja sudah cukup buat saya. Kalau pakai WiFi publik, saya nggak yakin data saya aman. Jadi saya rasa nggak butuh itu,” ujar Rahma saat ditemui TrenAsia.id, Jumat, 13 Juni 2025.

Meski WiFi publik menawarkan kenyamanan, Rahma menilai fasilitas itu menyimpan banyak potensi risiko keamanan siber. Dia lebih memilih menggunakan kuota pribadi yang menurutnya lebih efisien untuk kebutuhan harian seperti browsing, streaming ringan, dan navigasi.

Ia menyarankan siapa pun yang terpaksa menggunakan WiFi publik tetap berhati-hati, misalnya dengan tidak mengakses data sensitif, menggunakan VPN, dan memastikan koneksi yang digunakan aman.

Rahma tak menampik WiFi tetap penting dalam situasi tertentu, seperti bekerja daring dalam waktu lama atau mengunduh file berukuran besar. Namun, untuk kebutuhan harian, kuota tetap menjadi andalan utamanya.

WiFi Gratis Jakarta Dianggap Lemot

Erlinda (28), seorang pekerja kreatif di perusahaan swasta, juga mengaku jarang menggunakan WiFi publik. Alasannya, jaringan sering kali lemot dan terkesan ribet. Ia merasa lebih nyaman menggunakan koneksi pribadi dari kuota karena dinilai lebih fleksibel. “WiFi itu penting sih, apalagi buat kerja atau unduh file besar. Tapi saya pribadi nggak sabaran kalau koneksinya lambat, malah jadi ganggu pekerjaan,” ujarnya.

Selain soal kecepatan, Erlinda juga khawatir soal keamanan data pribadinya, terutama untuk aktivitas sensitif seperti perbankan. Ia pernah menemui kemunculan tautan mencurigakan dan iklan pop-up saat hendak mengakses WiFi publik, yang menurutnya cukup mengganggu dan mengkhawatirkan.

Kekhawatiran Erlinda bukan tanpa alasan. Banyak pengguna melaporkan pengalaman serupa, di mana koneksi WiFi publik membawa potensi risiko keamanan siber, terutama jika perangkat tidak dilengkapi perlindungan yang memadai.

Meski demikian, Erlinda mengakui bahwa layanan seperti JakWifi cukup bermanfaat dalam kondisi tertentu, seperti saat kehabisan kuota atau harus bekerja di luar kantor.

JakWifi adalah layanan internet gratis yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Program ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mendukung transformasi digital dan meningkatkan akses internet terjangkau bagi seluruh masyarakat.

Layanan JakWifi dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari pendidikan, pekerjaan, hingga hiburan. Titik-titik WiFi gratis ini tersebar di ribuan lokasi di Jakarta—mulai dari taman kota, halte bus, hingga pusat kegiatan masyarakat.

Langkah Mudah untuk Mengakses JakWifi:

  1. Unduh dan instal aplikasi JAKI.
  2. Buka fitur “WiFi Gratis” untuk menemukan lokasi hotspot terdekat.
  3. Ikuti petunjuk login untuk mulai menggunakan jaringan.

Meski tersedia secara gratis, masyarakat diimbau tetap waspada saat menggunakan WiFi publik. Hindari mengakses data sensitif seperti perbankan atau dokumen penting di jaringan terbuka, dan selalu aktifkan fitur keamanan seperti VPN untuk menjaga keamanan data pribadi.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 13 Jun 2025

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 13 Jun 2025

Editor: Redaksi Daerah

RELATED NEWS