Strategi Cerdas Mengatasi Konflik Politik di Kantor

Redaksi Daerah - Jumat, 26 Juli 2024 20:48 WIB
7 Cara Cerdas Mengatasi Drama Politik Kantor yang Melelahkan (Freepik.com/master1305)

JAKARTA - Bagi Anda yang sekarang sudah memasuki dunia kerja, mungkin Anda sudah menyadari bahwa ada beberapa ‘politik’ atau drama kantor yang membuat beberapa orang jadi tidak nyaman bahkan tidak termotivasi untuk bekerja.

Ada berbagai macam drama politik kantor yang mungkin muncul, seperti atasan yang tiba-tiba ‘menusuk’ dari belakang bahkan hingga teman kerja yang mencoba menyabotase hasil pekerjaanmu. Semua hal itu dapat memengaruhi para pekerja, seperti takut pergi bekerja karena ada rekan kerja yang menyebalkan atau takut bertemu dengan atasan karena mereka adalah hal yang menegangkan di kantor.

Jika hal itu terjadi, tidak mengherankan Anda juga ikut mengalami demotivasi dan tidak mau berangkat kerja. Namun, jangan khawatir. Pasalnya masih ada cara cerdas yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi berbagai drama kantor yang melelahkan tersebut. Berikut penjelasannya.

Cara Mengatasi Politik Kantor yang Penuh dengan Drama

1. Cobalah untuk Berteman

Jika Anda mencoba memperbaiki budaya kerja yang toksik, Anda memang harus terlibat. Seperti yang dilansir dari The Guardian, studi menunjukkan bahwa ketika orang merasa mereka tidak terlibat dalam suatu kelompok, kesehatan fisik dan kesejahteraan mereka akan menurun drastis. Oleh karena itu, jika Anda merasa sedang terisolasi atau tersingkir karena politik kantor yang negatif, masuk akal untuk mencoba berteman.

Jika salah satu orang di tempat kerjamu menjadi sumber utama konflik yang terjadi di kantor, cara terbaik untuk menghadapinya adalah dengan bersatu dengan rekan kerjamu yang lain. Anda bisa bergabung dengan teman kerja yang terdampak konflik tersebut. Dengan bergabung, Anda bisa mendiskusikan perilaku teman pembawa konflik tersebut dan bisa melawan mereka. Strategi ini juga dapat berlaku bagi pembawa konflik yang suka mengisolasi korbannya, jadi jika Anda semakin memiliki banyak ‘sekutu’, maka semakin berkurang potensi Anda untuk jadi sasaran mereka.

2. Dokumentasikan Setiap Hasil Kerja

Ketika Anda menjadi korban dari taktik politik rekan kerja seperti mengambil kredit dari pekerjaan yang sebenarnya Anda kerjakan, sangat penting untuk tidak membalas perbuatannya. Tidak dapat dipungkiri bahwa mungkin Anda sangat tergoda untuk membalas atau mengekspos perbuatan mereka di depan orang lain, tapi sebetulnya hal ini bisa menjadi boomerang untukmu.

Oleh karena itu, Anda harus lebih cerdas dari taktik tersebut. Itulah pentingnya untuk selalu mendokumentasikan semua pekerjaan yang Anda kerjakan secara menyeluruh dan biarkan rekan kerja atau atasanmu tahu apa yang Anda kerjakan dan Anda lakukan. Dokumentasi pekerjaan ini akan membuktikan bahwa Anda selama ini produktif dan aktif dalam bekerja. Selain itu, upaya ini akan melindungi reputasimu di kantor.

3. Jangan Tergoda untuk Mengikuti Cara Mereka

Ketika rekan kerja membuatmu terlihat buruk atau lemah, mungkin akan tampak sangat menggoda bagi Anda untuk melakukan hal yang sama. Namun, ingatlah bahwa hal ini bisa menjadi boomerang. Anda bisa dianggap picik dan tidak akan mengubah perilaku atasan atau rekan kerja yang tidak menyukai Anda.

Cara yang lebih baik untuk berurusan dengan rekan kerja yang menyebalkan adalah dengan meminta mereka untuk melakukan percakapan pribadi denganmu. Tanyakan dengan tenang mengapa mereka bertindak seperti itu, apa alasannya, daripada hanya langsung menuduh mereka.

Upaya ini sering kali juga menjadi cara yang terbaik untuk membuat perilaku mereka berubah karena mereka mau tidak mau harus merefleksikan kembali tindakan mereka kepada Anda.

4. Ubah Budaya Toksik di Kantor dari Dalam

Politik kantor yang melelahkan harus dilihat sebagai sesuatu yang positif. Perlu Anda ingat bahwa Anda harus berusaha untuk berkontribusi menciptakan budaya kerja yang menyenangkan dan positif seperti menghargai orang lain dan mencegah pelecehan atau kekerasan kepada rekan kerja lain dalam bentuk apapun.

Cara terbaik untuk melakukan upaya ini adalah dengan mencoba memuji orang lain, mendorong kerja tim, dan berupaya untuk berempati kepada rekan kerja. Dengan berusaha mengubah budaya kerja menjadi lebih baik dan jujur, maka Anda juga bisa berkontribusi menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik untuk semua orang. Itu artinya, dengan adanya Anda di tempat kerjamu, Anda memiliki dampak yang sangat positif kepada banyak orang.

5. Jangan Berkontribusi Terhadap Drama di Kantor

Jika Anda bukan menjadi pihak korban drama politik kantor, maka sebaiknya Anda juga tidak ikut dalam drama tersebut. Hindari bergosip atau menjelek-jelekkan teman kerja yang lain atau siapapun. Berusahalah untuk selalu bersikap baik, adil, hormat, dan positif.

Berhati-hatilah bahkan tentang hal-hal kecil di tempat kerja, seperti mencoba mencari tahu informasi dari orang lain yang mungkin muncul di email yang sensitif. Selain itu, jangan pernah berhenti untuk merefleksikan motif yang Anda miliki di setiap perilaku yang Anda lakukan di tempat kerja. Hal ini akan membantu Anda untuk memahami apa yang sedang Anda lakukan di tempat kerja sehingga lebih hati-hati, waspada, sekaligus bijak.

6. Transparan Terhadap Informasi yang Perlu Disampaikan

Drama atau politik kantor cenderung berkembang di lingkungan yang penuh rahasia. Ini adalah salah satu dari banyak alasan mengapa sebaiknya perusahaan bersikap terbuka tentang segala hal mulai dari keuangan hingga metrik kinerja perusahaan sehingga semua rekan kerja bisa mengetahui perubahan yang mungkin akan datang di masa depan.

Semakin sedikit orang yang berspekulasi, maka semakin kecil kemungkinan mereka akan bergosip dan mengulangi desas-desus. Oleh karena itu, bagi Anda yang mungkin memiliki posisi sebagai atasan atau memiliki bawahan, Anda perlu bersikap lebih transparan. Semakin sedikit yang Anda sembunyikan, maka semakin sedikit kekhawatiran yang harus Anda rasakan.

7. Berhenti Mengulang Cerita

Ada beberapa upaya yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kondisi politik kantor yang menyebalkan, salah satunya adalah dengan berhenti menyebarkan kisah yang secara berulang. Tidak dapat dipungkiri, ketika sesuatu terjadi yang membuat seseorang kesal, mereka mungkin merasa perlu untuk menceritakan kisah mereka secara berulang, bahkan kepada orang-orang yang sebetulnya tidak terlibat. Hal ini dapat terjadi karena mereka hanya menginginkan untuk mendapat dukungan dan perhatian.

Oleh karena itu, jika Anda mendapatkan posisi sebagai atasan atau siapapun yang berwenang di tempat kerja, ada baiknya jika tetap berhati-hati untuk segera bertindak dan perlu menegur rekan kerja tentang perilaku toksiknya tersebut. Hal ini karena ketika kita mengulangi suatu cerita berulang-ulang, kisah tersebut bisa jadi lebih besar dan melanggengkan hal-hal negatif di seluruh perusahaan.

Itu tadi deretan cara cerdas yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi drama politik kantor yang melelahkan.

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 26 Jul 2024

Editor: Redaksi Daerah

RELATED NEWS