JUSTINA.png

Gedung kantor pusat Bulog di kawasan Gatot Subroto, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Gedung Kantor Pusat Bulog.jpg

Melihat Perubahan Bulog Sejak Zaman Soeharto hingga Prabowo

BULOG didirikan pada tahun 1967 sebagai lembaga non-departemen (LPND) yang bertujuan untuk mengamankan penyediaan pangan dan stabilisasi harga dalam rangka memperkuat pemerintahan baru pasca-kemerdekaan Indonesia.

Transformasi Bulog Sejak Soeharto hingga Prabowo

jabarjuara

Perjalanan Bulog dari Masa Soeharto hingga Prabowo, Apa yang Berubah?

aryan-r-Yw9zc6URiAs-unsplash.jpg

Untuk mencapai kemandirian dalam pemenuhan pangan nasional, pemerintah telah menerapkan beragam strategi, termasuk mengembangkan proyek food estate, yaitu kawasan besar untuk produksi pangan. Namun, metode konvensional yang mengandalkan pembukaan lahan besar-besaran, sering kali dengan merusak hutan dan mengorbankan ekosistem, kini dipandang kurang sesuai dengan kebutuhan saat ini.

Belanda, negara kecil di Eropa Barat dengan luas hanya 41,5 ribu kilometer persegi, telah membuktikan bahwa keterbatasan lahan bukan halangan untuk swasembada pangan. Sebagai eksportir pertanian terbesar kedua di dunia, Belanda telah mengembangkan sistem pertanian yang efisien dan berbasis teknologi tinggi.

Babat Hutan untuk Food Estate Sudah Ketinggalan Zaman, Indonesia Bisa Contoh Pertanian Belanda

Food Estate Berbasis Deforestasi Sudah Usang! Ini Solusi ala Belanda

<p>Presiden Joko Widodo menunjuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk memimpin program food estate / Foto: Biro Pers Setpres</p>


jokowi-prabowo-food-estate

Menguak Alasan Proyek Food Estate Rentan Gagal Menurut Riset

Salah satu masalah mendasar dari kegagalan proyek ini adalah minimnya keterlibatan masyarakat lokal, khususnya masyarakat adat, dalam proses perencanaan dan implementasi. 

Perjalanan Bulog dari Masa Soeharto hingga Prabowo, Apa yang Berubah?

Food Estate Berbasis Deforestasi Sudah Usang! Ini Solusi ala Belanda

Kenapa Proyek Food Estate Kerap Gagal? Ini Temuan Penelitian