Cara Mudah Mengenali Beras Kedaluarsa dan Cara Aman Penyimpanannya

jabarjuara.co, Bandung-Meski jadi makanan pokok sebagian besar warga Indonesia, tak banyak orang yang mengetahui masa kedaluarsa beras.

Mengutip laman Healthline, masa kedaluarsa beras tergantung dari jenis berasnya. Seperti diketahui, ada beberapa jenis beras yang umum dikonsumsi, seperti beras putih, merah, hitam, dan basmati.

Beras merah dan beras hitam memiliki usia jauh lebih pendek daripada beras putih, karena beras hitam dan beras merah tidak mengalami proses penggilingan atau dipoles.

Dalam suhu ruang dengan temperatur sekitar 26 derajat celcius, beras putih dapat bertahan sampai 2 tahun. Sementara beras merah hanya dapat bertahan antara tiga hingga enam bulan sejak tanggal pembuatannya.

Kedua jenis beras itu juga memiliki kandungan minyak atau lemak yang lebih tinggi. Itu sebabnya, beras maupun nasi merah atau hitam bisa menjadi lebih cepat tengik dibandingkan beras atau nasi putih.

Banyak orang yang menganggap beras merah dan hitam lebih stabil disimpan saat kering. Artinya, beras dapat disimpan dengan aman di suhu ruang. Namun, sebenarnya beras dapat didinginkan atau dibekukan, untuk memperpanjang umur simpan secara signifikan.

Beras merupakan makanan yang tetap bisa dikonsumsi meski melewati tanggal kedaluarsa. Meski begitu, beras tak luput dari pembusukan.

Cara termudah mengetahui beras di rumah masih layak konsumsi atau tidak adalah dengan memeriksa kantung penyimpanan. Anda bisa melihat apakah ada tanda-tanda pembusukan termasuk lubang, serangga atau kutu beras, kelembapan, atau air yang dapat menyebabkan pertumbuhan jamur.

Untuk beras merah, akan terjadi perubahan pada warna, bau anyir atau tengik, serta tekstur yang berminyak.

Jika ingin mempertahankan kualitas beras selama mungkin, sebaiknya simpan beras di tempat kering dan dingin. Atau, Anda bisa menyimpannya dalam wadah kedap udara setelah membukanya. Dengan cara ini, Anda juga akan melindunginya dari serangga dan kelembapan.