Ini yang Dilakukan Paus Bungkuk Ketika Pandemi

Jumat, 11 Desember 2020 00:16 WIB

Penulis:donalbaba

Seekor paus bungkuk berakrobat melompat keluar dari air di Taman Nasional dan Cagar Alam Glacier Bay.
Seekor paus bungkuk berakrobat melompat keluar dari air di Taman Nasional dan Cagar Alam Glacier Bay. undefined

jabarjuara.co, Bandung-Pandemi Covid-19 membuat paus bungkuk punya kesempatan untuk menempati lebih banyak ruang dan waktu bersantai di Taman Nasional dan Cagar Alam Glacier Bay. Kondisi itu membuat para peneliti bisa mengamati mamalia raksasa itu, bahkan saat mereka tidur siang.

Mengutip laman Bisnis, ahli biologi satwa liar dari Glacier Bay Christine Gabriele, mengungkapkan pandemi Covid-19 telah mengurangi kebisingan siginifikan dari aktivitas lalu lintas di lautan. Terutama dari aktivitas seismik mencari minyak dan lalu lintas kapal. Kondisi ini membuat para ilmuan dapat melakukan pengamatan yang lebih mendalam terhadap paus bungkuk.

“Pandemi ini mengerikan dan mengurung manusia ke dalam ruang yang sangat kecil tetapi memberi paus kembali banyak ruang untuk tumbuh, baik secara fisik maupun akustik,” kata Christine, mengutip The Verge pada Kamis (10/12/2020).

Paus bungkuk adalah satu dari tujuh jenis raksasa lautan bersama paus biru, paus sei, paus sperma, paus right, paus busur dan paus sirip. Jenis ikan paus sendiri tercatat lebih dari 50 jenis.

Dari beragam paus, paus bungkuk adalah yang paling atraktif karena suka berakrobat melompat keluar dari air dan menciptakan efek menakjubkan.

Menurut Christine dengan kondisi yang lebih tenang, para ilmuan berkesempatan untuk mempelajari komunikasi paus lebih mendalam.

Saat ini, peniliti berfokus mengamati pola komunikasi ibu dan anak paus bungkuk. Ilmuan berfokus mencari jaringan hidrofon, yang pada dasarnya adalah mikrofon bawah air, untuk mendokumentasikan pola komunikasi ini.

Para peneliti terus mengamati paus bungkuk dari dekat. Mereka tengah bersiap mengambil sampel biopsi dari paus untuk melihat apakah ada perbedaan dalam hormon stres mereka tahun ini dan tahun depan.

Mereka mencari jawaban apakah pola komunikasi paus menjadi lebih kompleks saat mereka dapat mendengar satu sama lain dengan lebih baik akibat suasana yang salama ini bising menjadi tenang.

Sebelumnya, para peneliti menemukan, paus menaikkan suara mereka saat kebisingan sekitar meningkat, seperti halnya manusia di lingkungan yang bising.

Dalam kehidupan laut, suara menjadi salah satu elemen penting. Suara merupakan cara menemukan makanan, dan menghindari predator saat bersamaan.

Harapannya, beberapa dari penelitian ini dapat menginformasikan kebijakan dan kemajuan teknologi yang mungkin dapat menjaga riuhnya lautan di masa depan, bahkan ketika aktivitas ekonomi kembali meningkat.

Sebagai informasi, dalam kondisi normal, Taman Nasional dan Cagar Alam Glacier Bay dipadati ratusan ribu pengunjung setiap tahun. Serta kapal yang lalu lalang menikmati akrobatik paus bungkuk.