asuransi
Senin, 06 Mei 2024 15:10 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Anda tentu pernah harus memilih dari 3 varian ukuran saat sedang membeli minuman, kopi, atau snack-snack lainnya. Biasanya, varian yang diberikan ada tiga macam yaitu small, medium, dan large. Ketika dihadapkan dengan 3 pilihan tersebut, biasanya pembeli justru hanya memilih antara yang small, atau large sekalian.
Mengapa hal itu terjadi? Seperti yang dilansir dari Minderest, efek decoy dapat terjadi ketika konsumen cenderung mengubah preferensi pembeliannya saat dihadapkan pada pilihan ketika.
Mungkin, jika hanya ada dua pilihan, A dan B, A lebih murah dan B lebih mahal, konsumen cenderung memilih A. Namun, mereka pada umumnya berubah pikiran saat muncul opsi ketiga di tengah atau di antara kedua pilihan tersebut.
Efek decoy menjadi salah satu bias kognitif paling berpengaruh untuk diterapkan dalam bisnis e-commerce. Berikut penjelasan dan cara kerjanya.
Efek decoy dapat dijelaskan dengan contoh seperti berikut. Misalnya, Anda sedang menunggu atau mengantri di bioskop untuk membeli popcorn. Anda mungkin tidak terlalu lapar tapi saat sampai ke outlet popcorn, ada varian size atau ukuran yang tertera.
Popcorn ukuran kecil atau small harganya Rp15.000, popcorn medium harganya Rp35.000, dan popcorn ukuran big harganya Rp40.000. Pada awalnya mungkin Anda tidak benar-benar membutuhkan popcorn berukuran besar, tapi pada akhirnya Anda justru membeli popcorn ukuran besar tersebut hanya karena harganya tampak jauh lebih baik daripada popcorn ukuran medium atau sedang.
Dalam contoh efek umpan tersebut, kita dapat menganggap popcorn berukuran besar sebagai target yang diinginkan bioskop untuk Anda beli, sedangkan popcorn kecil adalah pesaing dari produk target tersebut.
Hanya dengan trik menambahkan popcorn ukuran sedang sebagai umpan yang harganya cuma Rp5.000 lebih murah daripada popcorn ukuran besar, bioskop secara persuasif meyakinkan Anda untuk menyerah dan segera membeli popcorn ukuran besar tersebut.
Efek decoy dapat membuat kita berbelanja dan mengonsumsi lebih dari yang sebenarnya kita perlukan. Ketika ada opsi yang dijadikan umpan, kita cenderung membuat keputusan bukan berdasarkan opsi apa yang paling sesuai dengan tujuan kita, tapi berdasarkan pada pilihan yang paling menguntungkan.
Sayangnya, mengikuti intuisi ini tidak selalu berarti kita membuat pilihan yang paling cerdas. Seringkali efek decoy justru mengarahkan kita untuk memilih produk yang lebih mahal daripada yang seharusnya kita lakukan padahal sebetulnya opsi tersebut tidak memberikan banyak manfaat tambahan.
Umpan atau decoy adalah suatu alat yang biasa digunakan oleh suatu bisnis dan perusahaan untuk mendorong kita membeli lebih banyak daripada yang kita perkirakan sebelumnya. Seiring berjalannya waktu, efek decoy dapat berdampak besar pada keuangan hingga kesehatan Anda
Hal ini karena produk yang paling sering diberi treatment efek decoy adalah makanan tidak sehat seperti soda, soft drink yang jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan yang serius.
Tidak hanya itu, minuman manis juga dapat menyebabkan meningkatnya risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kondisi kronis lainnya. Sayangnya, hal tersebut bukanlah satu-satunya makanan atau minuman olahan yang menggunakan umpan atau efek decoy untuk meningkatkan penjualan dalam porsi besar.
Sama seperti junk food, efek decoy dapat memengaruhi pembelian digital Anda. Saat mengunduh aplikasi atau berlangganan layanan streaming, Anda sering memilih antara tingkatan yang berbeda seperti dasar atau basic, premium, atau pro.
Pada umumnya, banyak user yang memilih basic karena gratis atau hanya membutuhkan sedikit uang meski pilihan yang disediakan lebih sedikit dan memiliki banyak iklan. Akan tetapi, jika user memperhatikan, bahwa pro mungkin lebih mahal daripada premium tapi membuka lebih banyak fitur. Hal itulah yang membuat banyak orang tergoda untuk mengeluarkan uang ekstra untuk berlangganan pada paket paling mahal.
Itu tadi penjelasan mengenai trik marketing bernama efek decoy atau efek umpan yang membuat konsumen jadi semakin boros untuk mengeluarkan uang pada suatu layanan atau produk yang sebetulnya tidak diinginkan.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 06 Mei 2024
Bagikan
asuransi
8 hari yang lalu