Mengenal Sejarah Uniqlo, Dari Toko Kecil Hingga Jadi Brand Global

jabarjuara.co, Bandung - Saat ini siapa yang tidak mengetahui brand pakaian basic asal Jepang, Uniqlo. Sebuah toko retail pakaian yang menjual berbagai pakaian mulai dari  jenis casual,  pakaian formal untuk ngantor, hingga untuk santai di rumah baik untuk pria, wanita, anak-anak, maupun bayi. Brand yang satu ini pun sudah menjalar di kota-kota besar Indonesia. Dengan harga yang cukup variatif, Uniqlo menjadi salah satu solusi dalam memilih pakaian.

Brand yang didirikan pada tahun 1984 ini sejatinya memiliki latar belakang nama yang sederhana. Uniqlo, singkatan dari Unique Clothing, yang didirikan oleh Tadashi Yanai memiliki toko pertama di daerah jalan utama Toko Yamanota di Prefektur Yamaguchi. Pada awalnya, toko ini menjadi “toko biasa-biasa” yang menjual pakaian pria. Namun, seiring berjalannya waktu, tepatnya di tahun 1998, Uniqlo kian laris dan dikenal banyak orang di Jepang dengan jenis pakaian yang lebih variatif dan tidak hanya menyediakan pakaian pria saja. Setahun setelahnya, Uniqlo memutuskan untuk ekspansi ke luar Jepang, yakni Shanghai, dengan mendirikan kantor di sana.

Tiga tahun setelah membuka kantor di Shanghai, Uniqlo yang berada di bawah naungan perusahaan Fast Retailing ini membuka toko di sana. Pada tahun 2005, Uniqlo kembali membuka toko mereka di negara-negara lain seperti Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Hong Kong. Uniqlo memiliki cara-cara unik, sesuai namanya, dalam melakukan strategi penjualan mereka sebagai toko pakaian retail.

Model bisnis Uniqlo sejatinya adalah Specialty store retailer of Private label Apparel atau toko retail khusus untuk pakaian merek sendiri. Uniqlo dikelola sendiri, mulai dari desain, produksi, sampai ditujukan kepada end user secara retail. Disamping itu, Uniqlo memiliki strategi lain seperti menerima pesanan massal dalam partai besar untuk setiap artikel produk mereka. Cara-cara seperti inilah yang kemudian membuat Uniqlo bertumbuh pesat hingga dikenal sampai sekarang ini.